Peran Mediasi Budaya Organisasi LPD Y

Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y1 dan X1, X2 dan Y1 terhadap Y2, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Hipotesis pertama yang berbunyi, kompetensi ketua LPD berpengaruh terhadap kinerja LPD. Berdasarkan pengujian, diperoleh koefisien jalur variabel X1 kompetensi ketua LPD terhadap variabel Y2 kinerja LPD adalah sebesar 0,637 dengan signifikansi 0,000. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh signifikan dan positip dari kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD. Ini berarti bahwa semakin tinggi kompetensi ketua LPD maka akan semakin tinggi kinerja LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah kompetensi ketua LPD maka semakin rendah lemah pula kinerja LPD. 2 Hipotesis kedua yang berbunyi, motivasi ketua LPD berpengaruh terhadap kinerja LPD. Berdasarkan pengujian, diperoleh koefisien jalur variabel X2 motivasi ketua LPD terhadap variabel Y2 kinerja LPD adalah sebesar 0,278 dengan signifikansi 0,024. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh signifikan dan positip dari motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD. Ini berarti bahwa semakin kuat motivasi ketua LPD maka akan semakin kuat kinerja LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah motivasi ketua LPD maka semakin rendah lemah kinerja LPD. 3 Hipotesis ketiga yang berbunyi, budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja LPD. Berdasarkan pengujian, diperoleh koefisien jalur variabel Y1 budaya organisasi terhadap variabel Y2 kinerja LPD adalah sebesar 0,069 dengan signifikansi 0,035. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh signifikan dan positip dari budaya organisasi LPD terhadap kinerja LPD. Ini berarti bahwa semakin kuat budaya organisasi LPD maka semakin kuat pula kinerja LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah budaya organisasi LPD maka semakin rendah lemah pula kinerja LPD. 68 4 Hipotesis keempat yang berbunyi, variabel kompetensi ketua LPD berpengaruh terhadap budaya organisasi LPD. Berdasarkan pengujian, diperoleh koefisien jalur variabel X1 kompetensi ketua LPD terhadap variabel Y1 budaya organisasi LPD adalah sebesar 0,268 dengan signifikansi 0,015. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh signifikan dan positip dari kompetensi ketua LPD terhadap budaya organisasi LPD. Ini berarti bahwa semakin kuat kompetensi ketua LPD maka semakin kuat pula budaya organisasi LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah kompetensi ketua LPD maka semakin rendah lemah budaya organisasi LPD. 5 Hipotesis kelima yang berbunyi, variabel motivasi ketua LPD berpengaruh terhadap budaya organisasi LPD. Berdasarkan pengujian, diperoleh koefisien jalur variabel X2 motivasi ketua LPD terhadap variabel Y1 budaya organisasi LPD adalah sebesar 0,705 dengan signifikansi 0,000. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh signifikan dan positip dari motivasi ketua LPD terhadap budaya organisasi LPD. Ini berarti bahwa semakin kuat motivasi ketua LPD maka semakin kuat pula budaya organisasi LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah motivasi ketua LPD maka semakin rendah lemah budaya organisasi LPD. Pengaruh kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD, dapat dilihat dari koefisien jalur variabel X1 kompetensi ketua LPD terhadap variabel Y2 kinerja LPD melalui variabel Y1 budaya organisasi LPD yakni sebesar 0,018. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh positip dari kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD. Ini berarti bahwa semakin kuat kompetensi ketua LPD maka semakin kuat pula budaya organisasi dan kinerja LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah kompetensi ketua LPD maka semakin rendah lemah budaya organisasi dan kinerja LPD. 69 Pengaruh dukungan motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi, dapat dilihat dari koefisien jalur variabel X2 motivasi ketua LPD terhadap variabel Y2 kinerja LPD melalui variabel Y1 budaya organisasi yakni sebesar 0,049 . Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh positip dari motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD. Ini berarti bahwa semakin kuat motivasi ketua LPD maka semakin kuat pula budaya organisasi dan kinerja LPD. Sebaliknya semakin rendah lemah dukungan motivasi ketua LPD maka semakin rendah lemah budaya organisasi dan kinerja LPD. Rekapitulasi hasil perhitungan pengujian pengaruh kompetensi ketua LPD X1 dan motivasi ketua LPD X2 terhadap budaya organisasi LPD Y1 serta kinerja LPD Y2 di Kabupaten Gianyar dapat dilihat seperti pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Koefisien jalur, pengaruh langsung dan tidak langsung dari Kompetensi Ketua LPD X1 dan Motivasi Ketua LPD X2 terhadap Budaya Organisasi LPD Y1 serta Kinerja LPD Y2 di Kabupaten Gianyar No Variabel Koefisien Jalur Langsung Tidak Langsung Melalui Y1 Pengaruh Total 1. Kompetensi Ketua LPD X1 terhadap Budaya Organisasi LPD Y1 0,268 - - 2. Motivasi Ketua LPD X2 terhadap Budaya Organisasi LPD Y1 0,705 - - 3. Kompetensi Ketua LPD X1 terhadap Kinerja LPD Y2 0,637 0,018 0,655 4. Motivasi Ketua LPD X2 terhadap Kinerja LPD Y2 0,278 0,049 0,327 5. Budaya Organisasi LPD Y1 terhadap Kinerja LPD Y2 0,069 - - Sumber : Data Primer Diolah Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 5.12, dapat dinyatakan bahwa pengaruh total pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung dari variabel kompetensi ketua LPD 70 terhadap kinerja LPD lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh total pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung dari variabel motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD. Pengaruh langsung kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD adalah positif dan signifikan demikian juga pengaruh tidak langsung dari kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD adalah positif. Dengan demikian dapat dikatakan variabel budaya organisasi LPD sebagai variabel mediasi parsial dari pengaruh kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD. Pengaruh langsung motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD adalah positif dan signifikan demikian juga pengaruh tidak langsung dari motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD positif. Dengan demikian dapat dikatakan variabel budaya organisasi LPD sebagai variabel mediasi parsial dari pengaruh motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD. Variabel motivasi ketua LPD memiliki peran yang lebih penting dibandingkan dengan variabel kompetensi ketua LPD dalam usaha meningkatkan kinerja LPD. Hal ini dapat dilihat dari koefisien jalur total kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD yakni sebesar 0,655 dan koefisien jalur total motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD melalui budaya organisasi LPD yakni sebesar 0,327 . 5.6. Pembahasan Hasil Penelitian 5.6.1. Pengaruh kompetensi ketua LPD terhadap kinerja LPD Kompetensi ketua LPD berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja LPD. Ini berarti semakin baik kompetensi ketua LPD maka kinerja LPD semakin baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan beberapa teori yang menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Salah satu variabel yang berpengaruh adalah kompetensi dalam hal ini kompetensi ketua LPD. Hal ini konsisten dengan kajian yang dilakukan oleh : Suharti, Teti 2006 yang menyatakan kompetensi karyawan secara signifikan mempengaruhi pengembangan karirkinerja karyawan. Adrian 2011 yang 71 menyatakan kompetensi karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada bagian pembelian. Supartha 2012 yang menyebutkan peran manajemen kompetensi berpengaruh signifikan terhadap usaha melestarikan subak kinerja subak. Demikian juga Supartha 2013 menyatakan, pengembangan organisasi LPD mampu meningkatkan kinerja LPD, sedangkan Chen 2004 menyatakan kompetensi mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja organisasi.

5.6.2. Pengaruh motivasi ketua LPD terhadap kinerja LPD

Motivasi ketua LPD berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja LPD. Ini berarti semakin tinggikuat motivasi ketua LPD maka semakin tinggikuat kinerja LPD. Fenomena ini konsisten dengan beberapa teori yang menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, salah satu variabel yang berpengaruh adalah motivasi. Kondisi ini sejalan dengan kajian yang dilakukan oleh : Moreno at. al. 2010 yang menyatakan motivasi intriksik berpengaruh signifikan terhadap kinerja kelompok. Demikian juga Aworemi et . al. 2011 mengataakan bahwa motivasi karyaawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan Suharti, Teti 2006 menyatakan m otivasi karyawan secara signifikan mempengaruhi pengembangan karir karyawan , Supartha 2008 yang menyata kan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM. dan Luc at. al. 2006 menyebutkan bahwa motivasi pemberian kompensasi yang layak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. 5.6.3. Pengaruh budaya organisasi LPD terhadap kinerja LPD Budaya organisasi LPD berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja LPD. Ini berarti semakin tinggikuat budaya organisasi LPD maka kinerja LPD semakin tinggikuat. Hasil penelitian ini konsisten dengan beberapa teori yang menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, salah satu variabel yang berpengaruh adalah budaya organisasi. 72