16
9. Menonjolkan Rincian Kontekstual.
Peneliti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat terinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti. Misalnya dalam hubungannya dengan
penelitian agama pengumpulan data senantiasa dalam konteks hubungan dengan masalah yang diteliti, dalam hubungan dengan penelitian sosial budaya misalnya
mengenai keadaan ruangan, suasana, penampilan dan sebagainya. Data tidak dipandang lepas-lepas akan tetapi saling berkaitanbertautan dan merupakan suatu
keseluruhan struktur.
10. Mengadakan Analisis Sejak Awal Penelitian
Peneliti kualitatif atau penelitian naturalistik lainnya, analisis dilakukan sejak awal penelitian, dan selanjutnya sepanjang mengadakan penelitian itu. Analisis dengan
sendirinya timbul bila peneliti menafsirkan data yang diperolehnya. Sebenarnya semua data, setiap deskripsi mengandung tafsiran. Namun perlu dibedakan antara data
deskriptif dan data analisis tafsiran. Tujuan penelitian kualitatif bukanlah untuk menguji hipotesis yang didasarkan atas teori tertentu, melainkan untuk menemukan pola-pola
yang mungkin dapat dikembangkan menjadi teori. Teori lambat laun mendapat bentuk tertentu berdasarkan analisis data yang kian bertambah sepanjang berlangsungnya
penelitian.
11. Analisis Data Secara Induktif
Analisis data yang digunakan secara induktif. Penggunaan metode logika berdasarkan pada suatu pertimbangan antara lain; Proses induktif lebih dapat menemukan suatu
kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data. Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan antara peneliti dengan sumber data menjadi eksplisit
dan terkendali. Analisis induktif lebih dàpat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan terhadap latar yang
lainnya. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Analisis induktif dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit
sebagai bagian dan struktur analitik.
D. Latihan
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, untuk memperdalam pemahaman peserta diklat maka kerjakanlah latihan berikut. Lembar Kerja 8.1
1. Jelaskan pengertian penelitian kualitatif secara umum.
17 2. Deskripsikan ciri-ciri peneliti kualitatif.
3. Sebutkan tiga perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. 4. Identifikasi ciri-ciri penelitian kualitatif
E. Rangkuman
Berdasakan uraian materi pada modul 1 yaitu Pengantar Penelitian Kualitatif Bidang IPS, dapat dikemukakan beberapa ringkasan sebagai berikut.
1. Penelitian kualitatif telah lama diperkenalkan oleh para ahlinya. Namun demikian, sebagian diantara para peneliti kualitatif merupakan paradigma baru dalam khasanah
ilmu pengetahuan. Penelitian kualitatif awalnya digunakan oleh para ahli sosiologi dari Chicago School, yakni pada tahun 1910 sampai dengan tahun 1940. Pendekatan yang
digunakan berupa metode atau teknik observasi partisipasi. 2. Sampai dengan tahun 1940-an dapat dikatakan bahwa setiap sosiolog dan antropolog
dapat dipastikan mengenal metode atau teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam in-depth interview. Lebih lanjut, antara tahun 1940 dan 1960
perkembangan penelitian kualitatif mengalami kesurutan, dan setelah tahun 1960-an penelitian kualitatif kembali memperoleh perhatian dari para ahli ilmu sosial. Tampilan
di awal tahun 1960-an tersebut tampak lebih mantap, sehingga muncul beberapa karya ilmiah yang sangat berbobot atas hasil metode kualitatif.
3. Selanjutnya tahun 1970-an, para ahli ilmu sosial yang berkecimpung dalam upaya pembangunan di negara-negara berkembang, sangat tertarik dengan adanya
permasalahan bahwa teori-teori pembangunan maupun metode yang digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tidak dapat mengatasi permasalahan di
negara-negara tersebut. Para pengamat melihat bahwa masalah utama kemacetan adalah, karena metode dan teori yang digunakan oleh para perencana pembangunan
hanya melihat rakyat sebagai objek pembangunan top down. Karena dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak melibatkan masyarakat. Dengan adanya
permasalahan semacam itu, maka dilakukan upaya pendekatan partisipatif yang mengikut sertakan masyarakat, dengan kata lain, memperlakukan peserta
pembangunan sebagai subjek pelaku bukan sebagai objek pembangunan saja. 4. Kata kualitatif menyatakan penekanan pada proses dan makna yang tidak diuji, atau
diukur dengan setepat-tepatnya, dalam istilah-istilah kuantitas, intensitas, atau frekuensi. Para peneliti kualitatif menekankan sifat realitas yang dikonstruk secara
sosial, hubungan yang intim antara peneliti dan apa yang diteliti, dan kendala-kendala situasional yang membentuk inkuiri. Para peneliti menekankan inkuiri yang bermuatan-