Model Kemp Model-model Desain Instruksional

107 2 Menganalisis karakteristik siswa, yaitu dalam analisis ini memuat hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa yang perlu ditetapkan. 3 Menentukan tujuan instruksional khusus TIK, yakni tujuan yang ditetapkan secara operasional, spesifik dan dapat diukur. Dengan demikian siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka lakukan, bagaimana melakukannya dan apa ukuran yang digunakan bahwa mereka dapat mencapai tujuan belajar tersebut. 4 Menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan. 5 Mengadakan penjajakan awal preassesment, langkah ini sama halnya dengan test awal yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa, apakah telah memenuhi syarat belajar yang ditentukan ataukah belum. 6 Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan, penentuan harus melalui analisis alternatif. 7 Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan. 8 Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengontrol dan mengkaji sejauhmana keberhasilan suatu program yang telah direncanakan mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil evaluasi merupakan umpan balik untuk merevisi kembali tentang; program instruksional yang telah dibuat, instrument tes, metode strategi yang dipakai dan sebagainya.

l. Model ADDIE

Model ini dikembangkan oleh Florida State University untuk menjelaskan proses yang melibatkan formulasi instructional system development ISD sebuah program pelatihan military interservice, yaitu secara individu untuk melakukan pekerjaan tertentu dan dapat diterapkan pada kegiatan pengembangan kurikulum apapun dengan menerapkan 5 fase; Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluation analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi. 1 Analisis, fase pertama adalah pengembangan isi yaitu analisis. Analisis merujuk pada pengumpulan informasi tentang peserta didik, tugas-tugas, bagaimana peserta didik mempelajari konten dan tujuan proyek.Seorang desainer pembelajaran mengklasifikasi informasi untuk membuat pembelajaran lebih sukses dan dapat diterapkan.. 108 2 Desain merupakan tahap setelah proses analisis dimana tahap ini adalah tidak lanjut atau kegiatan inti dari langkah analisis. Desain disusun dengan mempelajari masalah, kemudian mencari solusi melalui identifikasi dari tahap analisis kebutuhan pada proses sebelumnya. Salah satu tujuan dari tahap ini adalah menentukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat mencapai tujuan dalam proses pendidikan, khususnya dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran. 3 Pengembangan, fase ke tiga adalah developmentpengembangan yang meliputi penciptaan kegiatan yang akan diterapkan. Inilah tempat blueprints fase desain dimainkan. Setelah terbentuknya desain pembelajaran pada tahap kedua, tahap selanjutnya adalah development atau tahap pengembangan, dimana desain yang sudah tersusun atau sudah terbuat kemudian ditindak lanjuti prosesnya melalui uji coba. Apakah desain yang sudah dibuat tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Jika memang desain yang sudah diuji cobakan tersebut berhasil atau dapat digunakan, maka desain harus dikembangkan agar lebih baik dan tentunya mendukung proses pembelajaran untuk mencapai tujuannya. 4 Penerapan-setelah konten dikembangkan lalu diterapkan. Fase ini membolehkan desainer pembelajaran menguji seluruh materi untuk menentukan apakah sudah berfungsi secara benar bagi peserta didik.Suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat tidak akan kita ketahui hasilnya apabila tidak ada suatu tindakan yang dilakukan. Adanya tindakan tersebut sangat berarti karena pembelajaran akan memunculkan hal baru berupa dampak yang dapat dijadikan pengalaman atau bahkan acuan apabila telah membuahkan hasil, untuk itulah perlu adanya implementasi yang berarti pelaksanaan atau penerapan dari suatu rencana dimana ini merupakan salah satu model ADDIE yang menjadi satu kesatuan dengan tahap- tahap sebelumnya sebagai penyempurna dan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. 5 Evaluasi. Fase evaluasi meliputi dua bagian; formatif dan sumatif. Evaluasi merupakan tahap dimana tindakan yang dilakukan adalah bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu rencana pembelajaran, hal-hal yang dilakukan guna suksesnya tahap ini tidak semata-mata utuh pada tahap ini saja namun evaluasi dapat terjadi pula pada tahap-tahap sebelumnya.