Model pengembangan sistem dan desain instruksional adalah cara dalam mencari

103 yaitu: 1 Penentuan define, 2 Pengembangan develop, 3 Evaluasi evaluate. Ketiga tahapan tersebut dihubungkan dengan umpan balik feedback untuk mengadakan revisi. IDI telah dikembangkan di beberapa negara Asia-Eropa, setelah berhasil di ratusan institusi pendidikan di Amerika. Model ini menggunakan model pendekatan sistem yang meliputi tiga tahapan, yaitu: 1. pembatasan define. Identifikasi masalah, dimulai dengan analisis kebutuhan atau disebut need assessment. Need assessment ini berusaha mencari perbedaan antara apa yang ada dan apa yang idealnya. Karena banyaknya kebutuhan pengajaran, maka perlu ditentukan prioritas mana yang lebih dahulu dan mana yang selanjutnya.Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu karakteristik siswa, kondisi, dan sumber-sumber yang relevan. Penilaian evaluate. Setelah program instruksional disusun, diadakan tes uji coba untuk menentukan kelemahan dan keunggulan, serta efisiensi dan keefetifan dari program yang dikembangkan.

d. Model ISD Instructional System Design

Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur terorganisir yang mencakup langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini, dalam setiap proses memiliki dasar yang terpisah dalam teori maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang lebih sederhana adalah sebagai berikut : 1. menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari, 2 merancang adalah menspesifikasi proses dan produk, 3 mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi pembelajaran, 4 melaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks, 5 menilai adalah menentukan kesesuaian pembelajaran.

e. Model Robert Mager

Desain instruksional menurut Robert Mager sangat pasti dan jelas dikemukakan, yaitu berupa rumusan Tujuan Instruksional Khusus TIK. Robert Mager mengungkapkan perumusan TIK secara tertulis dan diinformasikan kepada pendidik dan peserta didik, sehingga keduanya mempunyai pengertian yang sama tentang apa yang tercamtum dalam TIK. TIK tersebut mengandung satu pengertian atau tidak mungkin ditafsirkan dalam pengertian yang lain.