106 materi, dan lingkungan pembelajaran. Semua berinteraksi dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
j. Model Briggs.
Briggs berkeyakinan bahwa banyak pengetahuan tentang belajar-mengajar yang dapat diterapkan untuk semua jajaran dalam bidang pendidikan dan latihan. Karena itu dia
berpendapat bahwa model ini juga sesuai untuk pengembangan program-program latihan jabatan, tidak hanya terbatas pada lingkungan program-program akademis saja. Di
samping itu, model tersebut dirancang sebagai metodologi pemecahan masalah instruksional.
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru sebagai perancang kegiatan instruksional adalah melaksanakan pemilihan media, merencanakan KBM, melaksanakan KBM dan
melakukan evaluasi. Berkaitan dengan evaluasi tersebut, gurudosen melakukan pemantauan pelaksanaan, uji coba, dan revisi soal serta melakukan evaluasi
sumatif.Sedangkan tim pengembang instruksional melaksanakan kegiatan-kegiatan, menentukan stimulus belajar, memilih media, menentukan kondisi belajar, merumuskan
strategi instruksional, mengembangkan media, melaksanakan evaluasi dan menyusun pedoman pemanfaatan. Dari kedua tahapan yang dilakukan oleh dosen maupun tim
pengembang kemudian didiskusikan untuk mendapatkan model perencanaan pembelajaran terbaik.
k. Model Kemp
Model ini juga mengarahkan pengembang desain instruksional untuk melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat.Langkah berikutnya adalah
spesifikasi pelajaran dan mengembangkan pretest dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya adalah menetapkan strategi dan langkah-langkah dalam kegiatan
belajar mengajar serta sumber-sumber belajar yang akan digunakan. Selanjutnya, materiisi content kemudian di evaluasi atas dasar tujuan-tujuan yang telah
dirumuskan.Langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi dan revisi didasarkan atas hasil-hasil evaluasi. Desain instruksional yang dikembangkan oleh Kemp juga terdiri dari
sepuluh langkah yaitu : 1 Penentuan tujuan instruksional umum TIU, yaitu tujuan yang ditetapkan menurut
masing-masing pokok bahasa
107 2 Menganalisis karakteristik siswa, yaitu dalam analisis ini memuat hal-hal yang
berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa
yang perlu ditetapkan. 3 Menentukan tujuan instruksional khusus TIK, yakni tujuan yang ditetapkan secara
operasional, spesifik dan dapat diukur. Dengan demikian siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka lakukan, bagaimana melakukannya dan apa ukuran yang
digunakan bahwa mereka dapat mencapai tujuan belajar tersebut. 4 Menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang
telah ditetapkan. 5 Mengadakan penjajakan awal preassesment, langkah ini sama halnya dengan test
awal yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa, apakah telah memenuhi syarat belajar yang ditentukan ataukah belum.
6 Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan, penentuan harus melalui analisis alternatif.
7 Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan. 8 Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengontrol dan
mengkaji sejauhmana keberhasilan suatu program yang telah direncanakan mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil evaluasi merupakan umpan balik untuk
merevisi kembali tentang; program instruksional yang telah dibuat, instrument tes, metode strategi yang dipakai dan sebagainya.
l. Model ADDIE
Model ini dikembangkan oleh Florida State University untuk menjelaskan proses yang melibatkan formulasi instructional system development ISD sebuah program pelatihan
military interservice, yaitu secara individu untuk melakukan pekerjaan tertentu dan dapat diterapkan pada kegiatan pengembangan kurikulum apapun dengan menerapkan 5 fase;
Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluation analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi.
1 Analisis, fase pertama adalah pengembangan isi yaitu analisis. Analisis merujuk pada pengumpulan informasi tentang peserta didik, tugas-tugas, bagaimana peserta didik
mempelajari konten
dan tujuan
proyek.Seorang desainer
pembelajaran mengklasifikasi informasi untuk membuat pembelajaran lebih sukses dan dapat
diterapkan..