100 dalam mendesain pembelajaran penentuan dan penggunaannya sangat penting.
Metode sebagai komponen strategi pembelajaran, penggunaannya selalu dikaitkan dengan penggunaan media, dan waktu yang tersedia untuk belajar.
d. Evaluasi Pembelajaran Menilai hasil belajar peserta didik memiliki peran yang sangat penting karena
melalui penilaian guru dapat mengukur ketercapaian belajar siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Kriteria Model Desain Instruksional yang Baik
Guru memilih model yang baik yang dapat memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut : a. Sederhana, yaitu bentuk yang sederhana akan lebih mudah untuk dimengerti, diikuti
dan digunakan. b. Lengkap, yakni suatu model pengembangan desain pembelajaran yang lengkap
haruslah mengandung tiga unsur pokok, yaitu identifikasi, pengembangan dan evaluasi.
c. Mungkin diterapkan, artinya model yang dipilih hendaklah dapat diterima dan dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
d. Luas, yakni jangkauan model tersebut hendaklah cukup luas, tidak saja berlaku untuk pola belajar mengajar yang konvensional, tetapi juga proses belajar mengajar
yang lebih luas, baik yang menghendaki kehadiran guru secara fisik maupun yang tidak.
e. Teruji, yaitu model yang bersangkutan telah dipakai secara luas dan terujiterbukti dapat memberikan hasil yang baik.
5. Tujuan dan Fungsi Model Pembelajaran
Sesuai definisi dari pengembangan instruksional, tujuan utama pengembangan instruksional adalah untuk menghasilkan sistem instruksional yang efektif dalam rangka
perbaikan pengajaran dan pendidikan. Sedangkan secara lebih khusus tujuan pengembangan instruksional adalah sebagai berikut: 1 Untuk mengidentifikasi masalah-
masalah instruksional dan mengorganisasi alat pemecahan masalah tersebut. 2 Untuk menghasilkan strategi belajar mengajar yang efektif, dalam rangka perbaikan pengajaran
dan pendidikan. 3 Untuk menghasilkan perencanaan instruksional yang efektif dalam rangka perbaikan pengajaran dan pendidikan 4 Untuk menghasilkan evaluasi belajar-
mengajar yang efektif dalam rangka perbaikan pengajaran dan pendidikan 5 Untuk
101 mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik peserta didik. 6 Untuk mengidentifikasi alat
dan media yang cocok untuk sesuatu tujuan instruksional tertentu dalam proses belajar- mengajar. 7 Untuk menentukan dan mengidentifikasi materi pengajarn yang cocok, agar
belajar-mengajar dapat efektif. Sedangkan fungsi dari pengembangan instruksional dalam belajar-mengajar
adalah: 1 Sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, dalam perbaikan situasi pengajaran dan pendidikan. 2 Sebagai pedoman guru dalam
mengambil keputusan instruksional, yang meliputi: 3 Mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik perserta didik. 4 Menentukan tujuan instruksional.5 Menentukan strategi
belajar-mengajar. 6 Menentukan materi pelajaran 7 Menentukan media dan alat peraga 8 Menentukan evaluasi pengajaran dan lain-lain 9 Sebagai alat
pengontrolevaluasi, kesesuaian antara perencanaan instruksional dengan pelkasanaan belajar-mengajar 10 Sebagai balikanfeed back bagi guru tentang keberhasilan
pelaksanaan belajar-mengajar dalam rangka melakukan perbaikan situasi pengajaran dan pendidikan.
Agar pengembangan instruksional mampu mencapai tujuan dan fungsi secara baik, pengembangan instruksional hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 kualitas
pengembangan, 2 efektivitas pengembangan, 3 efesiensi pengembangan dan 4 relevansi pengembangan.
6. Model-model Desain Instruksional
Desain instruksional adalah program pengajaran yang dibuat oleh guru secara konvensional, desain instruksional dikenal sebagai persiapan mengajar guru. Sistem
instruksional dibentuk oleh dua konsep: system dan instruction. System diterjemahkan menjadi sistem, yang menurut Wong dan Raulerson 1973:9 diartikan sebagai
“a set of parts united by some form of interaction
” artinya: suatu perangkat dari bagian-bagian yang diikat atau dipersatukan oleh beberapa bentuk hubungan saling mempengaruhi.
Sedangkan instruction diterjemahkan menjadi “pembelajaran atau pengajaran” dan
“bahan instruksi” dalam arti perintah, yang menurut Saylor dan Alexander 1976 diartikan sebagai pelaksanaan kurikulum curriculum implementation atau dalam pengertian yang
lebih khusus instruction merujuk pada “proses belajar mengajar teaching-learning
process. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: