86
Kegiatan Pembelajaran 7 Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed, M.Pd
A. Tujuan
Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk memberikan panduan belajar bagi guru IPS yang menjadi peserta diklat yang umumnya,masih kurang memahami bagaimana
membuat laporan hasil penelitian tindakan kelas. Tujuan lain ditulisnya modul ini untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan bagi guru IPS dan
pihak terkait. Manfaat dari naskah ini adalah dapat digunakan sebagai salah satu referensi atau pedoman dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas pada
pembelajaran IPS.
B. Indikator Kunci Kinerja
Setelah mempelajari dan mendiskusikan modul ini, peserta diklat diharapkan dapat : 1. Memahami garis besar laporan penelitian tindakan kelas
2. Menganalisis aturan penulisan 3. Melaksanakan rumusan simpulan dan saran
4. Menganalisis formal laporan penelitian tindakan kelas
C. Uraian Materi
1. Garis Besar Laporan Penelitian
Setelah garis besar laporan terbentuk, selanjutnya tinggal menyusun laporan penelitian. Bahan-bahan laporan penelitian adalah data-data dan keterangan-keterangan yang
disusun dalam catatan-catatan tentang apa yang dipikirkan sebelum mengadakan penelitian, catatan-catatan yang dibuat selama penelitian hingga catatan-catatan setelah
penelitian itu berlangsung. Pada saat peneliti mempersiapkan rancangan penelitiannya, ia menyusun bagian
masalah penelitian seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan kepustakaan, dan batasan konsep. Peneliti pun menyusun objek dan subjek penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen, dan teknik pengolahan dan analisis data. Jadi,
87 bagian masalah penelitian, tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian sudah dapat
dirampungkan sebelum pengolahan dan analisis data selesai. Sampai tahap ini, penulis hanya perlu memberi uraian-uraian tambahan dari apa yang telah dinyatakan dalam
rancangan penelitian. Misalnya, tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian dibahas dan dipaparkan lebih lengkap.
Tahap berikutnya adalah penulisan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Perlu dikemukakan adanya perbedaan antara penyusunan laporan penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif laporan dapat disusun secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus penelitian yang dilakukan. Pada penelitian
kuantitatif, di mana bagian laporan mengenai hasil penelitian beserta kesimpulan atas hasil penelitian, baru dapat disusun setelah tahap pengolahan dan analisis data selesai,
sebab yang dilaporkan adalah hasil pengolahan dan analisis data itu sendiri.
2. Aturan Penulisan
Kemampuan penulis erat kaitannya dengan kemampuan untuk berpikir logis dan runtut. Hal ini didukung oleh kemampuan berbahasa, kebiasaan membaca, serta kesediaan
memberi dan menerima komentar. Hal lain yang perlu dimiliki oleh seorang penulis adalah ia terlatih menuangkan pikirannya ke dalam kalimat-kalimat yang baik, menyusunnya
dalam suatu alenia, kemudian merangkai alinea-alinea tersebut. Oleh karena itu, bagi penulis pemula, perbaikan tulisan atau laporan merupakan hal yang biasa.
Untuk memudahkan dalam penulisan laporan, berikut ini disampaikan beberapa pokok penting, bahwa peneliti:
a. Menghindari penggunaan kata-kata serupa secara berulang-ulang. b. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
c. Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan. d. Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
e. Menggunakan bahasa yang sederhana dan tata bahasa yang baku. f. Sebaiknya tidak berbelit-belit.
Penyusunan laporan penelitian hendaknya mencerminkan nilai-nilai ilmiah. Berikut ini aturan penulisan ilmiah sebagai pegangan bagi peneliti.
1 Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu ditujukan. Pembaca laporan dapat dikelompokkan antara lain: kalangan cendekiawan, masyarakat umum,