tahap dalam Pembiayaan Musyarakah yakni pra kontrak, masa kontrak dan penyelesaian kontrak.
5.2.1. Tahap Pra Kontrak
Pada tahap pra kontrak, manajemen risiko disusun untuk menghasilkan keputusan yang optimal sebelum Nasabah menjalankan usaha
Musyarakah yang disepakati sesuai perjanjian. Manajemen risiko pada tahap ini berupa identifikasi risiko yang mungkin muncul di masa depan
serta menyusun solusi dan kebijakan apa saja yang pantas untuk dilakukan. Manajemen risiko yang efektif pada tahap ini akan bermanfaat
dalam mengurangi eksposur atau dampak risiko masa depan terhadap pembiayaan melalui pengerahan sumber daya yang ada disertai dengan
penerapan berbagai teknik pengelolaan risiko yang tepat. Berikut ini adalah hal-hal terkait Manajemen Risiko Pra Kontrak:
5.2.1.1. Penyusunan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko BUS UUSBPRS harus memiliki kebijakan dan prosedur manajemen
risiko yang komprehensif dan efektif disertai sistem dan pengawasan internal agar setiap risiko mampu teridentifikasi
dan sesuai dengan selera risiko risk appetite BUSUUSBPRS yang bersangkutan. Meskipun setiap BUSUUSBPRS memiliki
risk appetite yang berbeda, berikut adalah prosedur standar manajemen risiko yang harus dipenuhi oleh BUSUUSBPRS:
a. Cara dan pola identifikasi risiko; b. Metodologi valuasi dan kalkulasi risiko yang tepat terhadap
aset-aset dan distribusi profit; c. Batasan eksposur risiko risk exposure limits;
d. Teknik mitigasi risiko; e. Mekanisme pelaporan dan pengawasan;
f. Alur komunikasi dan tanggung jawab manajemen risiko; g. Mekanisme review, pembaharuan dan perubahan
Seluruh poin kebijakan dan prosedur manajemen risiko di atas harus disusun dan dijabarkan pada tahap pra kontrak serta
mengkomunikasikannya kepada seluruh fungsi terkait pada internal BUSUUSBPRS. BUSUUSBPRS juga harus menyusun
mekanisme jika terjadi review, pembaharuan dan perubahan poin- poin kebijakan dan prosedur di atas. Review dan pembaharuan
atas poin-poin di atas merupakan hal yang mungkin terjadi seiring perubahan risk appetite BUSUUSBPRS.
5.2.1.2. Penilaian Uji Kelayakan Usaha Penilaian uji kelayakan usaha menjadi prosedur utama dalam
hal pengelolaan risiko pra kontrak. BUSUUSBPRS harus memastikan bahwa kriteria dan tujuan usaha dari calon Nasabah
potensial tetap sejalan dengan rencana dan strategi investasi BUSUUSBPRS. Setidaknya BUSUUSBPRS harus bisa
memastikan hal-hal di bawah ini telah dimiliki oleh Calon Nasabah Pembiayaan Musyarakah dan dipenuhi oleh usaha yang akan
dijalankannya: a. Pastikan metodologi dan kerangka penilaian assesment
method and framework usaha yang digunakan sesuai dengan tipe produk, jasa maupun segmen bisnis lainnya.
Misal; kerangka penilaian usaha hotel akan berbeda dengan kerangka penilaian usaha pertambangan.
b. Proses penilaian harus memiliki dasar seperti data historis baik internal BUSUUSBPRS maupun internal Nasabah
dan bukti-bukti empiris lain yang memungkinkan. Jika data dan bukti empiris terbatas, BUSUUSBPRS dapat
menggunakan data lain sebagai proxy. Jika dibutuhkan, BUSUUSBPRS juga bisa menggunakan judgment yang
diatur dalam Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko BUSUUSBPRS.