3.3.2. Divisi yang terkait dengan Risiko Pembiayaan melakukan proses assessment dan memberikan rekomendasi untuk dilakukan proses
lebih lanjut sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku pada Divisi terkait Manajemen Risiko.
3.3.3. Prosedur pengambilan keputusan pembiayaan harus mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh divisi yang terkait dengan kewenangan
Manajemen Risiko dan Risiko Pembiayaan.
3.4. Realisasi dan Pengembalian Pembiayaan
3.4.1. Komite Pembiayaan BUSUUSBPRS akan memberikan keputusan terkait persetujuan pembiayaan serta syarat dan kondisi yang ditetapkan.
3.4.2. Nasabah dapat menyampaikan keberatan atas persyaratan yang ditetapkan dan wajib menyampaikan secara tertulis atas usulan perubahan
syarat yang diinginkan.
3.4.3. Setelah fasilitas pembiayaaan MMQ disetujui oleh pihak berwenang BUSUUSBPRS dan telah dilakukan pengikatan, maka pihak BUSUUS
BPRS membuat memorandum untuk mendaftarkan fasilitas pembiayaan.
3.4.4. Pengembalian atas modal MMQ dapat dilakukan sistem apabila terjadi kredit di rekening Giro Nasabah.
3.5. Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Porsi Bank
3.5.1. Pembayaran pendapatan bagi hasil porsi BUSUUSBPRS dilakukan secara bulanan setelah selesainya periode akhir bulan atau sesuai
tanggal yang diperjanjikan dalam kontrak.
3.5.2. Penentuan bagi hasil dipengaruhi oleh mekanisme sewa atas obyek MMQ. Pendapatan dan nisbah bagi hasil BUSUUSBPRS atas sewa
obyek MMQ menurun seiring pembelian porsi hishshah oleh Nasabah.
3.6. Pengawasan Pembiayaan
3.6.1. Pengawasan pembiayaan dilakukan untuk tujuan berikut: 3.6.1.1. Memastikan dilakukannya proses pendebetan pembayaran
pendapatan bagi hasil porsi Bank bulanan Nasabah setiap tanggal yang disepakati dalam akad.
3.6.1.2. Deteksi dini untuk melakukan tindakan pembekuan fasilitas. 3.6.2. Pengawasan pembiayan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu i
pengawasan On The Spot dengan melakukan kunjungan Nasabah dan ii Pengawasan berdasarkan dokumentasi Off Site.
3.7. Pembekuan Fasilitas
3.7.1. Pihak BUSUUSBPRS harus mengawasi arus transaksi dari rekening giro Nasabah untuk melihat penggunaan dana untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan dana oleh Nasabah.
3.7.2. Apabila pihak BUSUUSBPRS berdasarkan investigasi melihat terdapat kemungkinan penyalahgunaan dana, maka pihak BUSUUSBPRS
harus berdiskusi dengan pihak Branch Manager dan melakukan tindakan mitigasi apabila diperlukan.
3.7.3. Pihak BUSUUSBPRS perlu memberikan peringatan kepada nasabah atas penyalahgunaan dana.
3.7.4. Apabila nasabah tidak menghiraukan peringatan tersebut maka pihak BUSUUSBPRS perlu membuat Memorandum Internal kepada Operational
Manager untuk melakukan pembekuan fasilitas.
3.7.5. Pembekuan fasilitas dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Nasabah tidak mampu membayar ujroh atas obyek MMQ sesuai
kesepakatan 2. Nasabah melakukan wanprestasi atas setiap ketentuan dalam kontrak
3.8. Pengakhiran Akad Musyarakah Mutanaqishah
3.8.1. Pengakhiran akad Musyarakah Mutanaqishah dapat disebabkan oleh sebab berakhirnya jangka waktu akad, peristiwa cidera janji, dan nasabah
mengajukan pengakhiran akad Musyarakah Mutanaqishah.
3.8.2. Ketika berakhirnya akad, maka nasabah wajib mengembalikan seluruh kewajiban modal pembiayaan yang telah diberikan oleh pihak BUSUUS
BPRS serta bagi hasil porsi BUSUUSBPRS pada periode terakhir saat pelunasan.
3.9. Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan
3.9.1. Perpanjangan Fasilitas pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah dapat dilakukan dalam dalam rangka penyelamatan pembiayaan.
3.9.2. Pihak BUSUUSBPRS harus menentukan kriteria, persyaratan, dan ketentuan khusus terkait perpanjangan fasilitas pembiayaan Nasabah
sesuai dengan kebijakan masing-masing bank.
Bab 4
Standar Manajemen Risiko
Konsep Profit and Loss Sharing dalam Pembiayaan kemitraan berbasis bagi hasil dengan akad Musyarakah Mutanaqishah MMQ mengharuskan
adanya pengelolaan risiko yang baik oleh BUSUUSBPRS. Terlebih lagi, BUSUUSBPRS sebagai institusi yang harus mempertanggungjawabkan
dana yang dimilikinya dari pihak ketiga penyimpan dana. Oleh karena itu diperlukan sistem manajemen risiko yang secara efektif dapat diterapkan
dalam keseluruhan proses MMQ.
4.1. Analisis dan Identifikasi Jenis Risiko
Setiap pembiayaan MMQ yang difasilitasi kepada Nasabah memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Profil risiko merupakan bentuk dari
partisipasi modal yang nampak dalam Pembiayaan yang diberikan oleh BUSUUSBPRS kepada Nasabah yang terdiri dari berbagai macam
jenis risiko seperti risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko operasional.
4.1.1. Risiko Pembiayaan Financing Risk
Risiko pembiayaan adalah risiko yang diakibatkan oleh kegagalan Nasabah dalam memenuhi kewajibannya kepada BUSUUSBPRS
atau jika Nasabah melakukan wanprestasi atas ketentuan-ketentuan kontrak.