Standar Bagi Hasil dan Kerugian Standar Biaya

10.17.3. BUSUUSBPRS dilarang menetapkan klausula eksemsi yang termasuk didalamnya mengenai pembatasan tindakan Nasabah dalam melakukan tindakan serta melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga dalam rangka melakukan pengembangan usaha apabila tidak berkaitan dengan perjanjian atau akad MMQ. LAMPIRAN Lampiran 1 Skema Produk Berbasis Akad Musyarakah Untuk Modal Usaha dan Investasi Skema Produk berbasis Akad Musyarakah untuk Modal Usaha dan Investasi 1.Perjanjian Pembiayaan Produk Berbasis Musyarakah 6. Angsuran Pokok Modal oleh Nasabah selaku Mitra Syarik secara Bertahap 2. Penyetoran Porsi Modal Nasabah 5. Pendapatan Bagi hasil 4. Hasil Usaha dari Modal Usaha atau Operasional Aset Investasi 6. Angsuran pokok porsi Bank 2. Penyaluran Porsi Modal Bank Syariah 5. Pendapatan Bagi hasil 3. Pembelian AsetAktiva Musyarakah atau Penyaluran Modal Kerja Pada proyek usaha Keterangan: 1. Bank syariah dan nasabah perorangan atau perusahaan melakukan perjanjian pembiayaan dengan akad musyarakah dalam jangka waktu 3 tahun berupa modal kerja pabrik kerupuk jumbo untuk bahan baku atau berupa investasi untuk pembelian unit mesin sebagaimana yang disepakati para pihak dengan total modal bersama musyarakah senilai misalnya Rp 500 juta dimana porsi Bank sebesar 72 senilai Rp 360 juta dan porsi nasabah sebesar 28 senilai Rp 140 juta dengan nisbah pembagian keuntungan 60 : 40. 2. Bank menyalurkan dana senilai porsinya dan nasabah menyetorkan modalnya secara tunai atau senilai porsi nominal tunai jika porsi modal nasabah berupa aset non tunai yang telah dilakukan appraisal. 3. Pembiayaan digunakan untuk modal kerja pabrik kerupuk atau pembelian barang investasi berupa unit mesin pembuat kerupuk jumbo. 4. Operasi mesin atau kegiatan usaha pabrik kerupuk menghasilkan pendapatan perbulan misalnya sebesar Rp 100 juta sesuai dengan laporan pembukuan nasabah yang telah diverifikasi Bank. 5. Pembagian hasil usaha berupa pendapatan Rp 100 juta antara Bank dan nasabah sesuai nisabah bagi hasil, Bank mendapat bagi hasil sebesar Rp 60 juta dan nasabah mendapat bagi hasil sebesar Rp 40 juta. 6. Disamping membayar bagi hasil, nasabah setiap bulan juga membayar angsuran pokok sebesar Rp 10 juta sampai dengan berakhirnya masa perjanjian pembiayaan musyarakah. Lampiran 2 Skema Produk Berbasis Musyarakah Mutanaqishah untuk KPR iB atau KKB iB Skema Produk berbasisis Musyarakah Mutanaqishah untuk KPR iB atau KKB iB 1. Perjanjian Pembiayaan MMQ 8. Pengambilalihan Porsi Hishshah Bank Syariah oleh Nasabah selaku mitra syarik secara Bertahap