NASABAH, dan NASABAH menjadi pemilik penuh atas obyek pembiayaan MMQ yang dimaksud.
10.Pada saat akad ini ditanda-tangani, NASABAH danatau Penjamin tidak
tersangkut atau terlibat dalam suatu perkara perdata, perkara pidana, perkara kepailitan, perkara Tata Usaha Negara dimana keputusan perkata
tersebut jika dilaksanakan atau dieksekusi akan besar pengaruhnya mengancam kekayaan atau keadaan keuangan NASABAH danatau
penjamin.
PASAL 4 PENCATATAN KEPEMILIKAN OBYEK MMQ
1. NASABAH memberikan kontribusi sebesar Rp.... sebagai penyertaan awal
yang setara dengan ... dari harga pembelian obyek MMQ dimaksud sementara BANK memberikan kontribusi sebesar sebesar Rp .... sebagai
penyertaan awal yang setara dengan ... dari harga pembelian obyek MMQ dimaksud.
2. NASABAH dan BANK sepakat dan menyatakan bahwa nama NASABAH sendirinama suamiistri NASABAH yang tertuang dalam sertifikat obyek
MMQ. Sertifikat tersebut merupakan bukti kepemilikan bersama PARA PIHAK hingga NASABAH melunasi semua porsi kepemilikan BANK dan
kewajiban-kewajiban yang timbul akibat dari pembiayaan ini.
3. Pembiayaan NASABAH atas obyek MMQ ini, berlaku untuk setiap ahli waris NASABAH danatau pihak lain sebagai pengganti PARA PIHAK.
Kematian NASABAH maupun pembubaran BANK tidak dapat mengakhiri akad. Dalam hal tersebut terjadi, ahli waris NASABAH atau pengganti
BANK akan meneruskan akad ini.
PASAL 5 HAK-HAK PADA OBYEK MMQ
1. NASABAH memiliki hak untuk menempati obyek pembiayaan MMQ dan dapat melunasi seluruh hishshah BANK setiap saat.
2. NASABAH akan menempati, membangun, dan atau menggunakan obyek
pembiayaan MMQ dimaksud sesuai dengan tujuan pembiayaan, kecuali jika BANK menyetujui penggunaan lain secara tertulis.
3. BANK memiliki hak-hak untuk i memasuki obyek pembiayaan MMQ
untuk keperluan pemeriksaan setelah menyampaikan pemberitahuan kepada NASABAH ii BANK tidak berkewajiban membayar ataupun
membiayai kenaikan harganilai obyek MMQ ataupun kenaikan porsi yang menjadi hak NASABAH iii meminta kepada NASABAH antara lain untuk
melakukan pengambilalihan seluruh hishshah BANK atau mengosongkan obyek MMQ danatau membayar ganti rugi atas segala biaya yang telah
dikeluarkan BANK akibat wanprestasi NASABAH, danatau NASABAH melanggar ketentuan yang disepakati dalam akad ini.
4. NASABAH tidak dapat menjual atau mengalihkan sebagian atau seluruh porsi kepemilikan NASABAH atas obyek MMQ kepada pihak lain tanpa
izin tertulis terlebih dahulu dari BANK kecuali NASABAH telah mengambil alih keseluruhan hishshah BANK.
5. Untuk menjual obyek MMQ kepada pihak ketiga, NASABAH wajib melakukan penebusan seluruh hishshah BANK.
PASAL 6 TATA CARA REALISASI PEMBIAYAAN
1. BANK merealisasikan pembiayaan setelah NASABAH memenuhi semua
ketentuan berikut ini:
a. NASABAH menyerahkan seluruh dokumen yang diminta oleh BANK
terkait dengan pembiayaan ini danatau surat-surat lainnya yang terkait dengan akad dan pengikatan agunan.
b. Membuka rekening tabungan pada BANK sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh BANK selama masa pembiayaan.
c. Menandatangani akad ini dan akad pengikatan agunan yang diminta
oleh BANK.
d. Melakukan pembayaran penyertaan awal untuk pembelian obyek MMQ
danatau biaya administrasi yang dibutuhkan oleh BANK. e. Menyerahkan surat kuasa NASABAH kepada BANK untuk menerima
danatau memotong sebagian gajipendapatan NASABAH dari pejabat berwenangbendaharawan dimana NASABAH bekerja guna pembayaran
bulanan NASABAH kepada BANK.
f. Realisasi pembiayaan akan dilakukan oleh BANK dengan melakukan
pembayaran kepada PENJUAL. 2. Sejak penandatanganan akad ini dan obyek MMQ yang dipesan telah
diterima oleh NASABAH berdasarkan BAST Berita Acara Serah Terima Barang, maka segala risiko dan beban biaya yang mungkin terjadi terkait
obyek MMQ ditanggung bersama secara proporsional oleh BANK dan NASABAH hingga seluruh hishshah BANK dialihkan kepada NASABAH
seluruhnya maka risiko dan beban biaya atas obyek MMQ baru sepenuhnya ditanggung oleh NASABAH.
3. Meskipun syarat-syarat yang disebutkan dalam ayat 1 pasal ini telah dipenuhi namun apabila terjadi suatu perubahan kebijakan pembiayaan
di BANK yang diakibatkan oleh perubahan kondisi ekonomi makro, perubahan regulasi pemerintah, danatau perubahan kebijakan internal
BANK, maka BANK berhak menunda atau membatalkan realisasi pembiayaan berdasarkan akad ini.