3.4. Standar Kriteria Nasabah
3.4.1. Calon Nasabah adalah pihak yang diperbolehkan yang termasuk ke dalam orang-perorangan danatau PerusahaanBadan Usaha.
3.4.2. Calon Nasabah perorangan harus cakap hukum dengan memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam pasal 330 KUHPerdata serta bukan
pihak yang dikecualikan dalam Pasal 433 KUHPerdata.
3.4.3. Calon Nasabah telah melewati proses penilaian dan dikategorikan sebagai Nasabah yang layak dibiayai sesuai kriteria analisa pembiayaan
yang sehat.
3.4.4. Nasabah yang terikat dalam suatu perkawinan diperlakukan sebagai 1 satu Nasabah kecuali terdapat perjanjian pemisahan harta yang
dibuat oleh Notaris dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3.4.5. PerusahaanBadan Usaha yang akan menjadi Nasabah BUSUUS BPRS dapat berbentuk Perusahaan Terbatas, BUMN, BUMD, PMDN,
PMA, CV, Koperasi atau Yayasan.
3.4.6. PerusahaanBadan Usaha yang menjadi Nasabah BUSUUSBPRS harus telah sah berdiri sebagai badan hukum sesuai dengan standar
perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 untuk Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012
untuk Koperasi, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 sebagaimana yang telah diubah dari Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 untuk Yayasan.
3.4.7. Usaha yang dijalankan oleh PerusahaanBadan Usaha yang akan mengajukan pembiayaan Musyarakah merupakan usaha yang legal
serta memenuhi prinsip dan ketentuan syariah.
3.4.8. Usaha yang dijalankan oleh PerusahaanBadan Usaha telah memenuhi syarat terkait dokumen perijinan yang diperlukan seperti Akta Perusahaan
yang telah disahkan oleh Institusi Berwenang, NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak serta kelengkapan dokumen-dokumen perijinan usaha
dari Institusi Berwenang.
3.4.9. Nasabah perorangan maupun PerusahaanBadan Usaha tidak tercantum dalam daftar hitam dan daftar kredit macet BI.
3.4.10. Untuk memudahkan pengelolaan risiko terkait Nasabah, calon Nasabah dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmentasi Nasabah seperti
berikut:
No.
1.
2.
3.
Segmentasi
Kecil
Menengah
Besar
Kriteria
1. Warga Negara Indonesia 2. Penjualan tahunan Rp 300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00
3. Kekayaan bersih Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00; tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar
5. Berbentuk badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, tidak termasuk koperasi
1. Penjualan tahunan Rp 2.500.000.000,00 - Rp 50.000.000.000,00 2. Kekayaan bersih Rp 500.000.000,00 - Rp 10.000.000.000,00;
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 3. Diberikan kepada Nasabah berbentuk badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, tidak termasuk koperasi
1. Penjualan tahunan di atas Rp 50.000.000.000,00 2. Kekayaan bersih di atas Rp 10.000.000.000,00; tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha 3. Plafond pembiayaan di atas Rp 20.000.000.000,00
3.4.11. Jika diperlukan, Credit Risk Manajemen Division harus membuat target market khusus terkait profesi yang berisiko dan memberikan persetujuan
terkait pembiayaan yang akan diberikan.
3.4.11.1. Contoh target market khusus berdasarkan jenis pekerjaan: