Realisasi dan Pengembalian Pembiayaan Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Porsi Bank

10.4.2. Ketentuan mengenai modal dapat disepakati dalam bentuk aset non tunai seperti barang-barang persediaan, properti, dan lain sebagainya yang terlebih dahulu dinilai dengan metode valuasi yang disepakati oleh para pihak. 10.4.3. Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar kesepakatan.

10.5. Klausul Nisbah Bagi Hasil

10.5.1. BUSUUSBPRS wajib menetapkan nisbah bagi hasil sejak awal akad. 10.5.2. Ketentuan tentang nisbah bagi hasil kepada Nasabah dinyatakan dalam bentuk prosentasi, tidak diperkenankan dalam bentuk jumlah tetap fixed amount sejak masa awal pengikatan perjanjian. 10.5.3. Pembayaran bagi hasil dihitung berdasarkan Nilai Realisasi Pendapatan bukan Nilai Proyeksi Pendapatan. 10.5.4. Pendapatan bagi hasil bagi BUSUUSBPRS ditentukan berdasarkan realisasi pendapatan Musyarakah, investasi BUSUUSBPRS yang terpakai, dan nisbah bagi hasil. 10.5.5. Salah satu pihak boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau persentase itu diberikan kepadanya. 10.5.6. Pembagian keuntungan dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara yaitu dibagi secara proporsional sesuai dengan proporsi modal atau dibagi sesuai kesepakatan tidak berdasarkan proporsi modal. 10.5.7 Klausul mengenai pembagian kerugian yaitu dibagi di antara para pihak secara proporsional menurut saham masing-masing dalam modal. 10.5.8 Klausula yang menyatakan bahwa kerugian ditanggung sesuai kesepakatan atau tidak sesuai proporsional masing-masing modal pihak, maka klausula tersebut batal demi hukum.

10.6. Klausul Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pengelolaan Usaha

10.6.1. Setiap anggota syarik dapat menjadi wakil dari anggota lainnya untuk melakukan akad dengan pihak ketiga dan atau menerima pekerjaan dari pihak ketiga untuk kepentingan syirkah. 10.6.2. Masing-masing syarik bertanggung jawab atas risiko yang diakibatkan oleh akad yang dilakukannya dengan pihak ketiga dan atau menerima pekerjaan dari pihak ketiga untuk kepentingan syirkah. 10.6.3. Seluruh anggota syirkah bertanggung jawab atas risiko yang di- akibatkan oleh akad dengan pihak ketiga yang dilakukan oleh salah satu anggotanya yang dilakukan atas persetujuan anggota syirkah lainnya. 10.6.4. Biaya perjalanan yang dilakukan oleh salah satu pihak yang bekerja sama untuk kepentingan usaha bersama, dibebankan pada biaya syirkah. 10.6.5. BUSUUSBPRS boleh menetapkan berdasarkan kesepakatan kuasa pengelolaan usaha kepada Nasabah sebagai mitra pengelola mitra aktif dan BUSUUSBPRS sebagai mitra pasif.