Isu Permasalahan Buku Standar Produk Musyarakah dan Musya

Bab 2 Pengantar Standar

2.1. Ruang Lingkup Standar

Musyarakah merupakan salah satu jenis kontrak yang diterapkan oleh perbankan syariah. Musyarakah diterapkan melalui mekanisme pembagian keuntungan serta kerugian profit loss sharing diantara para pihak mitrasyarik melalui metode profit maupun revenue sharing. Porsi pembiayaan dengan akad Musyarakah saat ini hanya berkontribusi sebesar 22 dari total pembiayaan Perbankan Syariah Indonesia sementara Murabahah sekitar 60. Konsep profit loss sharing dalam akad Musyarakah merupakan ciri khusus sebagai pembeda antara aktivitas perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Tanggung renteng atas keuntungan dan kerugian yang dialami antara Bank dan Nasabah menjadi kriteria khusus yang dapat menarik jumlah Nasabah lebih banyak jika Bank mampu mengelola risiko dengan baik. Akad Musyarakah dapat diaplikasikan dan dikembangkan dalam berbagai bentuk produk pembiayaan baik yang bersifat produktif maupun konsumtif untuk tujuan modal kerja usaha, investasi maupun konsumsi. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan setiap aktivitas perbankan syariah yang sesuai dengan prinsip dan standar syariah serta meminimalisir risiko atas produk Musyarakah maka diperlukan suatu kerangka standar operasional produk yang komprehensif dan konsisten sejalan dengan prinsip syariah.

2.2. Tujuan

Standar ini bertujuan untuk memberikan pedoman standar minimum bagi Bank Unit Syariah BUS, Unit Usaha Syariah UUS dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia dalam penerapan dan pengembangan produk pembiayaan Musyarakah. Standar ini diharapkan dapat mengurangi risiko atas pembiayaan yang dilakukan oleh BUS, UUS maupun BPRS dalam menerapkan produk berakad Musyarakah, mengingat risiko pembiayaan ini tergolong tinggi. Kehadiran pedoman standar terkait produk Musyarakah ini akan memberikan kemudahan bagi otoritas dalam proses perizinan dan pengawasan produk, membantu memudahkan pelaksanaan dan pengembangan produk oleh pelaku industri serta memberikan kepastian hukum dan transparansi produk yang mendukung terciptanya market conduct yang dapat memenuhi prinsip perlindungan konsumen dalam layanan produk jasa perbankan syariah.

2.3. Landasan Hukum

No. 1. 2. 3. 4. Standar UU No. 21 Tahun 2011 UU No. 21 Tahun 2008 PBI No. 76PBI2005 PBI No. 919PBI2007 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Perbankan Syariah Transparansi Informasi Produk Perbankan Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah Beserta Perubahannya Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah No. Standar Tentang