Uji Simultan Uji Signifikan IndividuUji Parsial uji-t Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Komisaris

54

3.10.3. Pengujian Hipotesis

Model regresi linear berganda yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik akan digunakan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F dan uji t.

a. Uji Simultan

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasny. Hipotesisnya adalah : 1. H : terdapat pengaruh yang tidak signifikan 2. H a : Terdapat pengaruh yang signifikan Adapun kriteria penerimaanpenolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. Tolak H jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 Sig. ≤α 0,05 . 2. Terima H jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 Sig. ≤α 0,05 . Juliandi, 2013:180

b. Uji Signifikan IndividuUji Parsial uji-t

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh sebuah variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Hipotesisnya adalah : 1. H : terdapat pengaruh yang tidak signifikan 2. H a : Terdapat pengaruh yang signifikan 55 Adapun kriteria penerimaanpenolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. Tolak H jika nilai probabilitas yang dihitung taraf signifikansi sebesar 0,05 Sig. ≤α 0,05 . 2. Terima H a jika nilai probabilitas yang dihitung taraf signifikansi 0,05 Sig. ≤α 0,05 . Juliandi, 2013:181

c. Koefisien DeterminanR² Indenpenden Determinan R²

Koefisien determinasi berganda atau R-square adalah untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas. Juliandi, 2013:180 Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semuainformasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Ghozali, 2006:83 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum perusahaan, gambaran umum responden, analisis indeks jawaban responden pervariabel independen dan dependen. 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1. Sejarah Singkat PT Indonesia Asahan Aluminium Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA disungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan- perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik 57 Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical company Ltd., SumitomoShoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical IndustriesLtd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui Co., Ltd.Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaandengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd NAA yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975. Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM, sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, didirikan diJakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan,sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25 dengan 75 dan sejak Juni 1987 menjadi41,13 dengan 58,87. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 51976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan 58 sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. PT Inalum terletak di 4 empat lokasi yang berbeda, yaitu: 1. Kantor Pusat, Jakarta 2. Kantor Penghubung, Medan 3. Kantor Pabrik Peleburan, Kuala Tanjung 4. Kantor PLTA, Paritohan 4.1.1.2.Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Indonesia Asahan Aluminium Inalum Didirikan : 6 Januari 1976 Investasi : 411 Milyar Yen Saham : Pemerintah Indonesia 41,12 NAAJepang 58,88 Total Karyawan : 1937 orang 1 Februari 2015 Produk Akhir : Aluminium Ingot 22,7 Kg

4.1.1.3. Visi Dan Misi PT Indonesia Asahan Aluminium a. Visi PT Indonesia Asahan Aluminium

PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat, dan dalam 10 tahun ke depan setelah tahun 2009 akan menjadi Perusahaan yang terkenal dalam produktivitas dan daya saing di industri aluminium dunia 59

b. Misi PT Indonesia Asahan Aluminium

1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan melalui bisnis yang menguntungkan serta mampu bersaing di pasar global. 2. Mendukung pengembangan ekonomi regional dan nasional dan selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

4.1.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara tiap bagian dalam perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan aktivitas perusahaan guna mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi PT INALUM sebagai berikut : 60 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Indonesia Asahan Aluminium Komite Penunjang komisaris: Komite Audit DEWAN DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN UTAMA WAKIL MANAJEMEN DIREKTUR OPERASI DIREKTUR PENGEMBANGAN BISNIS DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR UMUM SUMBER DAYA MANUSIA Administrasi Umum CSR Administrasi SDM Welfare Pengembangan SDM Treassury Budgeting Accounting Logistik Proyek Pengembangan Perencanaan Stretegis Marketing Sales Reduksi Penuangan Karbon Pemeliharaan Engineering Operasi PLTA Distribusi Pemeliharaan PLTA Pengawasan Internal Sekretaris Perusahaan Legal Kepatuhan Pengadaan Auditor Internal 61

4.1.1.5. Deskripsi Tugas Dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masin bidang pada PT Indonesia Asahan Aluminium adalah sebagai berikut :

a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

1. RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi. RUPS terdiri dari: i. Rapat Tahunan yang diadakan selambat – lambatnya pada akhir bulan September setiap tahun kalender ii. Rapat Umum Luar Biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh Direksi danatau Pemegang Saham 2. Hak dan wewenang RUPS antara lain: i. Mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi ii. Membatasi kewenangan Komisaris dan Direksi

b. Komisaris

1. Keanggotaan i. Komesaris terdiri sekurang – kurangnya 2 dua orang anggota, salah seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris. ii. Para anggota Komisaris dan Presiden diangkat oleh RUPS dari calon – calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak asing dan Pemegang Saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing – masing pihak dengan ketentuan sekurang– 62 kurangnya 1 satu orang anggota Komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia. iii. Anggota Komisaris dipilih untuk satu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota Komisaris sewaktu – waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Tugas dan wewenang Komisaris i. Komisaris bertugas mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta mamberikan masihat kepada Direksi. ii. Komisaris dapat maminta penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan. iii. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang disetujui oleh lebih dari ½ satu per dua jumlah anggota Komusaris jikalau mereka berindak bertentasngan dengan anggaran dasaratay undang – undang dan peraturan yang berlaku. 63

c. Direksi