Presiden Direktur Direktur Divisi Departemen Seksi Auditor Internal Distribusi Jawaban Responden mengenai Gaji Yang Diberikan Dapat

65

d. Presiden Direktur

Presiden Direktur adalah seorang Direksi yang oleh karena jabatanya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

e. Direktur

Direktur adalah anggota Direksi yang oleh karena jabatanya melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang lingkup tugasfungsi masing–masing seperti tersebut di bawah ini : 1. Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Perencanaan dan Keuangan 3. Bisnis 4. Produksi 5. Pembangkit Listrik 6. Koordinasi Keuangan

a. Divisi

Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk membantu Direktur dalam menuangkan ketentuan – ketentuan yang dilaksanakan berdasarkan ruang lingkupfungsi Direktur masing – masing. Divisi dikepalai oleh General Manager. 66

b. Departemen

Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan dari ketentuan – ketentuan yang telah digariskanditentukan oleg divisi masing – masing. Departemen dikepalai oleh Senior Manager.

c. Seksi

Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijakan yang telah ditentukandigariskan oleh Departemen masing– masing. Seksi dikepalai oleh Manager.

d. Auditor Internal

Auditor Internal meruoakan unit organisani yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden Direktur. Auditor Internal dibawah pengawasan Presiden Direktur membantu anggota organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat informasi.

e. Wakil Manajemen untuk ISO 9001 dan ISO – 14001 MR

Wakil Manajemen untuk Sistem Mutu ISO – 9001 dan Sistem Lingkungan ISO – 14001 diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen antara lain : 1. Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen mengenai implementasi sistem mutu dan sistem lingkungan perusahaan. 67 2. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan Badan Serfikasi Sistem Mutu ISO – 9001 dan Sistem Lingkungan ISO – 14001 3. Membarikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan Manajemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan Sistem Lingkungan tindakan pencegahan serta koreksi dengan Prosedur Mutu dan Lingkungan. 4. Bertanggung jawab atas fungsi jaminan mutu dam kualitas lingkungan dengan memberikan masukan – masukan kepada Presiden Direktur dan Direktur terkait.

4.1.1.6. Sistem Organisasi Sumber Daya Manusia

Pada awal dan beroperasinya PT. Indonesia Asahan Aluminium, perusahaan ini telah memiliki sebuah sistem manajemen SDM sejak masa konstruksi, namun mengingat perkembangan organisasi perusahaan, maka sistem yang telah ada harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Sehingga pada tahun 1981 diberlakukan sistem manajemen SDM yang disebut dengan sistem personalia PT. Indonesia Asahan Aluminium yang efektif dan mulai berlaku pada tanggal 1 april 1981. Karyawan merupakan aset yang paling berharga bagi perusahaan. Pengelolaan SDM secara sistematis akan berdaya guna dan merupakan langkah yang harus dilakukan demi menjaga kelangsungan perusahaan dengan sumber daya manusia yang bermotivasi dan berkualitas. Sistem manajemen SDM tersebut dibutuhkan pula untuk memberikan panduan agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, dengan hasil kerja yang optimal serta dapat digunakan sebagai standar perlakuan perusahaan pada karyawan. 68 Sistem Personali PT. Indonesia Asahan Aluminium Inalum telah mengalami perubahan menjadi Sistem Manajemen Sumber Daya Aluminium atau yang lebih dikenal dengan Sistem MSDM PT. Indonesia Asahan Aluminium Inalum sejak tahun 2001. Setiap karyawan diharapkan betul-betul memahami posisinya, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam organisasi. Dengan demikian akan dapat dilakukan pengambangan SDM, pembentukan organisasi yang ideal, peningkatan keahlian dan kemampuan SDM serta pengelolaan fungsi-fungsi SDM yang ada. Sistem Organisasi Sumber Daya Manusia di PT. Indonesia Asahan Aluminium meliputi:

1. Sistem Kelompok Tugas

Kelompok tugas yang ada di PT. Inalum a. Technical T Clerk C Paramedic P = Operator b. Foreman F Staff S = Supervisor c. Manager M Expert E Doctor D = Staf Pimpinan

2. Sistem Penilaian Karyawan

Setiap tahun akan diadakan evaluasi pada setiap karyawan. Hal-hal yang akan dinilai dari evaluasi tersebut adalah : a. Ability b. Attitude c. Contribution 69 Ability dan Attitude memiliki presentase nilai sebesar 40 sedangkan Contribution memiliki presentase nilai sebesar 60. Dari evaluasi dihasilak 2 hal, yaitu : a. Score, digunakan untuk menentukan besarnya kenaikan gaji karyawan. b. Ratting, digunakan untuk menentukan kenaikan pangkat. Untuk kenaikan jabatan pada perusahaan seorang karyawan tidak didasarkan kepada pangkat darikaryawan tersebut, tetapi didasarkan pada kebutuhan karyawan. Sistem pangkat digunakn sebagi salah satu syarat bagi karyawan untuk menduduki jabatan tertentu.

3. Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan SDM dilakukan untuk menjaga kelangsungan operasi Perusahaan yang unggul dan dalam usaha mengembangkan karyawan yang Patriotic, Profesional dan bertanggung jawab, sesuai dengan Visi dan Misi PT. Indonesia Asahan Aluminium, maka perusahaan akan menyediakan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan bimbinganpenyuluhan, pendidikanpelatihan dan pengembangan lainnya bagi karyawan. Adapun sistem pengembangan SDM yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan kedudukan dan jabatan karyawan, yaitu : a. Karyawan baru : Introductory Training Course ITC b. Staff : Supervisory Training Course STC c. Managerial Staff : Management Developing program MPD Seluruh karyawan diharapkan berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kemampuan diri masing-masing. Untuk memacu semangat 70 karyawan dalam upaya peningkatan tersebut, maka dalam sistem evaluasi personalia perusahaan memberikan penghargaan atau penilaian lebih bagi karyawan yang telah memberikan kontribusi lebih dan senantiasa meningkatkan kemampuannya dan penguasaannya atas berbagai bidang pekerjaan.

4. Sistem dan Tata Tertib Kerja PT. Indonesia Asahan Aluminium

Sistem Kerja PT. Indonesia Ashan Aluminium dibagi menjadi 2 waktu kerja yaitu : 1. Day Time, untuk yang bekerja dikantor administrasi, yaitu pukul 08.30 WIB Shift II pada hari Senin sampai dengan hari Jum’at. 2. Shift Time, karena PT. Indonesia Asahan Aluminium bekerja 24 jam nonstop, maka untuk karyawan yang bekerja dibagian produksi memiliki waktu jamkerja yang dibagi mejadi 4 tim kerja dalam 3 shift kerja. Pembagian shift adalah sebagai berikut : Shift I : 00.00 – 08.00 Shift II : 08.00 – 16.30 Shift III : 16.30 – 00.00 Tata tertib kerja PT. Indonesia Asahan Aluminium adalah sebagai berikut : a. Karyawan yang tidak masuk kerja 1× tanpa ada keterangan yang jelas akan mendapat teguran. Jika hal yang sama dilakukan sebanyak 2×, akan mendapat warning dan jika hal yang sama dilakukan 3× akan langsung dipecat oleh perusahaan. b. Karyawan harus menggunakan pakaian yang sesuai dengan bidang kerjanya. Misalnya karyawan yang bekerja di pabrik haruslah menggunakan atribut Safety Protector misalnya helm, sarung tangan, kaca 71 mata dan sepatu. Hal ini dilkukan untuk meminimalisasi angka kecelakaan kerja di pabrik. Jika hal initidak dipatuhi, maka akan diberi warning karena setiap hari akan ada tim inspeksi yang akan mengawasi.

4.1.1.7. Logo Perusahaan

Gambar 4.2 Logo PT. Inalum

4.2. Penyajian Data

Penyajian data dimaksukan untuk mempermudah dalam melakukan analisis dan pembahasan secara mendetail. Data yang disajikan adalah data yang telah dikumpulkan penulis, baik melalui tekhnik dokumentasi maupun dengan teknik kuesioner. Data yang dikumpulkan penulis melalui teknik dokumentasi menjabarkan mengenai kondisi perusahaan. sedangkan teknik kuesioner dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data mengenai pemberian kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Dengan cara membagikan angketkuesioner kepada karyawan PT Inalum sebanyak 42 Responden. Kuesioner tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu mengenai pemberian kompensasi, ligkungan kerja dan kinerja karyawan. 72 Untuk kuesioner tentang pemberian kompensasi terdiri dari 12 pertanyaan dan untuk kuesioner tentang lingkungan kerja terdiri dari 12 pertanyaan sedangkan untuk kuesioner kinerja karyawan sebanyak 10 pertanyaan yang dilengkapi dengan 5 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Setelah melakukan pengolahan data angketkuesioner yang disebarkan kepada responden, maka diperoleh komposisi dan kelayakan responden sebagai sampel. Untuk mengetahui pengaruh dan mengetahui tingkat hubungan dari pemberian kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Inalum Kuala Tanjung, maka perlu dilakukan analisis seberapa jauh hubungan antara variabel pemberian kompensasi dan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan.

4.2.1 Gambaran Umum Responden

Respenden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT Indonesia Asahan Aluminium di bagian HUMAS. Hal ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu sampel jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah anggota pupulasi relatif kecil. Berdasarkan data dari 42 responden yang bekerja di bagian HUMAS PT Indonesia Asahan Aluminium, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang usia, jenis kelamin, dan program studi. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran 73 umum dari responden sebagai objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebarti pada bagian berikut :

4.2.1.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang usia dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Tanggapan Responden Berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi Persentasi 1. ≤30 19 45 2. ≥30 23 55 Jumlah 42 100 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2015 Tabel 4.1 menunjukan bahwa presentasi terbesar berdasarkan usia adalah berada pada usia lebih dari 30 tahun yaitu sebanyak 23 responden 55, kemudian usia di bawah 30 tahun sebanyak 19 responden 45. 4.2.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran responden tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Tanggapan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi 1 Laki-laki 30 71 2 Perempuan 12 29 Jumlah 42 100 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2015 74 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan responden yang berjumlah 42 responden, karyawan laki-laki ssebanyak 30 responden 60 dan perempuan sebanyak 12 responden , jumlah responden laki-laki jauh lebih banyak dibanding dengan responden perempuan.

4.2.1.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran responden tentang pendidikan terakhir dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Tanggapan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Jenjang Pendidikan Frekuensi Presentasi 1. SLTA 20 48 2. Diploma 3 5 12 3. Strata 1 15 36 4. Strata 2 2 4 5. Dan lainnya - - Jumlah 42 100 Sumber : Data primer yang diolah,2015 Tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah sampel yang diambil dari pendidikan terakhir di PT Indonesia Asahan Aluminium. Jumlah sampel tersebut diambil secara objektif dengan jumlah yang proposional untuk mendapatkan seluruh hasil populasi. 75

4.2.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengetahui distribusi jawaban responden terhadap variabel bebas, yaitu Pemberian Kompensasi X 1 , lingkungan kerja X 2 dan variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y di PT Indonesia Asahan Aluminium Kuala Tanjung. Berikut disajikan distribusi jawaban responden terhadap masing-masing variabel:

4.2.2.1. Deskripsi Variabel Pemberian Kompensasi X

1 Deskripsi variabel pemberian kompensasi merupakan penilaian karyawan mengenai pemberian kompensasi yang meliputi : gaji yang diberikan kepada karyawan dapat memenuhi kebutuhan karyawan, gaji yang diberikan sesuai perjanjian, insentif yang diberikan kepada yang berprestasi, insentif memberikan semangat dalam bekerja,bonus diberikan bagi yang mencapai target, bonus diberikan sesuai besar prestasi, asuransi kesehatan memberikan raasa aman, asuransi kesehatan memberikan kepastian masa depan, perusahaan memberikan tunjangan cuti, tunjangan cuti yang diberikan untuk digunakan untuk beristirahat, dana pensiun yang diperoleh, dana pensiun memberikan kepuasan setelah pensiun. Distribusi jawaban responden mengenai variabel pemberian kompensasi sebagai berikut :

a. Distribusi Jawaban Responden mengenai Gaji Yang Diberikan Dapat

Memenuhi Kebutuhan Keluarga. Gaji adalah imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh. Berdasarkan hasil penelitian, 76 maka distribusi jawaban responden mengenai gaji yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan keluarga disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaji Yang Diberikan Dapat Memenuhi Kebutuhan Keluarga Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 25 59.5 59.5 59.5 sangat setuju 17 40.5 40.5 100.0 Total 42 100.0 100.0 Sumber : data yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang 59,5 sangat setuju bahwa gaji yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan keluarga. dan 17 orang 40,5 berpendapat hanya setuju. Sedangkan tidak ada responden yang berpendapat ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil tabel diatas menunjukan bahwa gaji yang diberikan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium dapat memenuhi kebutuhan karyawan.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaji Yang Diberikan Sesuai