22
Ketidakpuasan sebagian besar karyawan terhadap besarnya kompensasi sering diakibatkan adanya perasaan tidak diperlakukan dengan adil dan layak
dalam pembayaran mereka. Kompensasi diberikan dengan adil dan sesuai dengan kontribusinya karyawan terhadap perusahaan, Menurut Panggabean 2002, agar
pemberian kompensasi terasa adil maka proses yang harus dilakukan adalah : 1. Menyelenggarakan survey kompensasi
2. Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi pekerjaan untuk menjamin keadilan
3. Mengelompokkan pekerjaan yang sama pula untuk menjamin keadilan karyawan
4. Menyesuaikan tingkat kompensasi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku menjamin kompensasi layak dan wajar .
2.1.6. Proses Kompensasi
Proses kompensasi adalah suatu jaringan berbagai sub proses yang kompleks dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi
pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi kerja yang diinginkan. Diantara komponen-komponen proses ini adalah
pembayaran upah dan gaji dan pemberian kompensasi pelengkap, seperti pembayaran asuransi, cuti, dan sakit, dan sebagainya. Berbagai peralatan, sistem
dan kebijaksanaan secara khusus digunakan untuk mempermudah administrasi proses kompleks itu. Diantara sarana-sarana tersebut adalah analisis pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, survei pengupahan dan penggajian, rencana kompensasi
23
variable, penilaian prestasi kerja, dan banyak kebijaksanaan yang menyangkut
tingkat dan administrasi upah dan benefit. 2.1.7.
Evaluasi Pekerjaan
Sebagai langkah pertama untuk menyusun sistem pengupahan yang adil, manajemen perlu menetapkan suatu hubungan konsisten dan sistematik di antara
tingkat-tingkat kompensasi dasar bagi semua pekerjaan dalam organisasi. Proses ini disebut dengan evaluasi pekerjaan. Evaluasi pekerjaan job evaluation adalah
berbagai prosedur sistematik untuk menentukan nilai relatif pekerjaan-pekerjaan. Proses ini digunakan untuk merancang struktur pembayaran, bukan untuk
penilaian prestasi karyawan yang melaksanakan pekerjaan. Dalam evaluasi pekerjaan, manajemen berupaya untuk
mempertimbangkan dan mengukur masukan-masukan para karyawan yang diperlukan keterampilan, usaha, tanggung jawa, dan sebagainya untuk prestasi
kerja minimum, dan untuk menterjemahkan ukuran-ukuran itu menjadi satuan- satuan moneter tertentu. Sasaran langsung evaluasi pekerjaan adalah untuk
mendapatkan keadilan atau konsistensi internal dan eksternal. Konsistensi internal berkaitan dengan konsep pengupahan relatif dalam perusahaan. Sedangkan,
konsistensi eksternal berkaitan dengan tingkat relative struktur penggajian suatu organisasi yang diinginkan dibandingkan dengan struktur yang ada dalam
masyarakat, industry, atau negara. Organisasi bisa memilih untuk membayar upah dengan tingkat rata-rata, lebih besar, atau lebih kecil daripada tingkat upah yang
berlaku di luar. Berbagai survey pengupahan dan penggajian mungkin perlu bagi penentuan konsistensi eksternal.
24
Dengan tercapai konsistensi internal dan eksternal sebagai sasaran, manajemen dapat mengharapkan evaluasi pekerjaan akan memberikan kepuasan
baik perushaan, maupun karyawan dalam pengupahan dan penggajian.Dalam pengukuran nilai pekerjaan, terdapat sejumlah persyaratan yang perlu
diperhatikan. Pertama, perusahaan harus mempunyai deksripsi dan spesifikasi setiap pekerjan jabatan yang jelas san akurat untuk memberikan data tentang
faktor-faktor yang diukur. Kedua, suatu keputusan harus diambil dengan memperhatikan kelompok golongan karyawan dan pekerjaan yang dicakup oleh
sistem evaluasi tunggal. Syarat terakhir adalah perlunya gagasan evaluasi pekerjaan diketahui oleh semua karyawan dalam sistem. Penyebaran ini
dimaksudkan untuk membuat para karyawan memahami arti penting evaluasi pekerjaan.
2.1.8. Asas-Asas Kompensasi