B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Hasil Ukur dan Skala Ukur
No Variabel
Definisi Cara
Ukur Alat
Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
1. Perilaku konsumsi
kerang hijau
tercemar logam pb Frekuensi responden dalam mengonsumsi
kerang hijau tercemar logam Pb yang berasal dari kegiatan budidaya dalam satu bulan
terakhir. Sedangkan pencemaran logam Pb pada kerang hijau dibuktikan melalui hasil uji
laboratorium dengan menggunakan metode destruksi basah dan alat ukur Automic
Absorbtion Spectrometer AAS Wawan
cara Kuesioner
No.D1- D4
1.Sering = Jika responden mengonsumsi kerang hijau mengandung Pb
≥ nilai median konsumsi kerang responden
2.Jarang = Jika responden mengonsumsi kerang hijau mengandung Pb nilai median
konsumsi kerang responden
distribusi data tidak normal Ordinal
2. Pengetahuan
responden tentang pencemaran
kerang hijau oleh logam Pb
Kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan mengenai pencemaran logam Pb
yang terjadi baik di air dan kerang hijau yang mereka konsumsi.
Wawan cara
Kuesioner No. B1-
B13 1.
Tinggi = Jika jawaban benar ≥ nilai median
2. Rendah = Jika jawaban benar nilai median
distribusi data tidak normal Ordinal
3. Sikap responden
terkait pencemaran
kerang hijau oleh logam Pb
Tanggapan emosional
responden yang
merupakan reaksi perasaan responden terhadap pencemaran logam Pb yang terjadi baik di air
dan kerang hijau yang mereka konsumsi Wawan
cara Kuesioner
No. C1- C10
1.Positif = Jika setuju dengan pencemaran logam timbal Pb yang terjadi pada kerang
hijau yang ada di Kali Adem Muara Angke Jakarta ≥ nilai median
2. Negatif = Jika tidak setuju dengan pencemaran logam timbal Pb yang terjadi
pada kerang hijau yang ada di Kali Aadem Muara Angke Jakarta nilai median
distribusi data tidak normal Ordinal
C. Hipotesis
Penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut: 1.
Terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang pencemaran logam Pb pada kerang hijau terhadap perilaku
mengonsumsi kerang hijau di lokasi budidaya kerang hijau muara angke Jakarta
2. Terdapat hubungan antara sikap masyarakat tentang pencemaran
logam Pb pada kerang hijau terhadap perilaku mengonsumsi kerang hijau di lokasi budidaya kerang hijau muara angke Jakarta
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Desain ini dianggap sesuai karena terkait
dengan pemeriksaan logam timbal Pb pada kerang hijau yang segera diperiksa ke Laboratorium terkait dengan kualitas sampel kerang hijau.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor independen pengetahuan dan sikap dan faktor dependen perilaku
mengonsumsi kerang hijau yang tercemar logam timbal yang diamati secara serentak pada periode waktu tertentu Murti, 1997.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah dilakukan di Kali Adem Muara Angke Jakarta. Wilayah tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian karena wilayah tersebut
merupakan tempat budidaya kerang hijau yang berada diperairan teluk Jakarta. Perairan teluk Jakarta merupakan perairan dengan kadar logam
berat, termasuk Timbal Pb dalam konsentrasi yang tinggi. Selain pengambilan sampel kerang hijau di budidaya kerang, penelitian ini juga
melakukan survei kepada penduduk yang tinggal disekitar tempat budidaya tersebut mengenai variabel-variabel penelitian.
Selanjutnya analisis konsentrasi kadar Pb di dalam Kerang Hijau akan dilakukan dengan menggunakan Atomic Absorbsed Spectrometer
AAS yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai
Juni 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Masyarakat
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal di Kali Adem Muara Angke Jakarta Utara. Terdapat perbedaan
pada sistem kependudukan, dimana di tempat ini tidak ada RT dan RW pada sistem kependudukan. Di tempat ini RT dan RW digantikan
tempatnya oleh ketua kelompok, terdapat 10 kelompok nelayan yang tinggal di Kali Adem Muara Angke Jakarta Utara. Kelompok yang
memiliki profesi sebagai pembudidaya kerang hijau dan bekerja sebagai pengupas atau pengolah kerang hijau adalah kelompok 6 dan 7 dengan
jumlah 220 kepala keluarga KK. 2.
Sampel Masyarakat
Sampel merupakan sebagian objek yang termasuk kedalam populasi yang diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi untuk diteliti
Elfindri dkk, 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Kali Adem Muara Angke Jakarta dan termasuk
kedalam kelompok 6 dan 7, serta mengkonsumsi kerang hijau dari hasil
budidaya sebagai lauk pauk sehari-hari.