c. Perilaku Konsumsi Di dalam kuesioner ini pertanyaan mengenai variabel perilaku
konsumsi terdapat pada no D1-D4. Untuk variabel perilaku konsumsi dikatakan “Tinggi” jika jawaban responden mengenai perilaku
konsumsi kerang hijau lebih tinggi dari nilai median konsumsi kerang hijau masyarakat Kali Adem Muara Angke Jakarta.
Sedangkan dikatakan “rendah” jika jawaban responden lebih rendah dari nilai median konsumsi kerang hijau masyarakat Kali Adem
Muara Angke Jakarta. Pengukuran perilaku konsumsi menggunakan alat bantu. Alat
bantu dalam penelitian ini adalah sendok makan yang sebelumnya sudah melalui proses penimbangan dan diisi dengan kerang hijau
sehingga memudahkan responden dalam pengisian kuesioner.
E. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi logam timbal Pb pada kerang hijau yang menjadi
sampel. Metode yang digunakan pada pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini adalah destruksi basah. Teknik destruksi merupakan teknik
yang digunakan untuk melarutkan logam-logam dalam jaringan hewan atau tumbuhan yang bersifat organik. Metode destruksi yang digunakan
adalah metode destruksi basah sehingga waktu yang digunakan untuk preparasi sampel lebih cepat EPA, 2007.
1. Alat
a. AAS h. Pipet volumetrik 5 ml
b. Neraca analitik i. Aluminium foil
c. Pipet tetes j. Kertas saring
d. Tissu k. Gelas piala 250 ml
e. Digesti l. Kaca arloji
f. Labu takar 50 ml m. Gelas ukur 100 ml
g. Pipet volumetrik 10 ml n. Oven
2. Bahan
a. Kerang Hijau
b. Asam nitrat HNO
3
65 p.a
c. Hidrogen peroksida H
2
O
2
50 p.a
d. Asam Sulfat H
2
SO
4
98 p.a
e. Asam Perklorat HClO
4
70 p.a f. Aquadest
g. Pb NO
3 2
3. Cara Kerja
a. Destruksi Sampel Kerang Hijau
Langkah-langkah destruksi sampel kerang hijau EPA, 2007.
a. Sampel kerang diambil bagian dagingnya.
b. Di keringkan dalam oven dalam suhu 105 C selama 3 jam.
c. Ditumbuk hingga halus. d. Timbang sampel sebanyak 1 gram dalam beaker glass.
e. Kemudian diasamkan lakukan di dalam lemari asam.