sampel kerang, hal ini dilakukan agar sampel kerang hijau yang didapat bersifat representatif.
Selanjutnya proses pemindahan sampel kerang hijau dari tempat pengepulan di lokasi budidaya Kali Adem Muara Angke Jakarta menuju
ke laboratorium kesehatan lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan alat pendingin coller. Alat pendingin digunakan untuk
menjaga kualitas kerang hijau agar tidak berubah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi terkait pengetahuan dan sikap yang berhubungan dengan pencemaran pada
kerang hijau oleh logam timbal Pb. Serta perilaku konsumsi kerang hijau tercemar logam Timbal Pb pada masyarakat di Kali Adem Muara Angke
Jakarta. Sedangkan untuk mengetahui kadar pencemaran logam timbal Pb pada kerang hijau yang ada di lokasi penelitian dilakukan melalui
pengujian di laboratorium.
1. Sumber Data
a. Data Primer Data primer dalam penelitian ini merupakan data pengetahuan, sikap
dan perilaku konsumsi masyarakat yang tinggal disekitar tempat budidaya serta kadar timbal dalam kerang hijau. Pengetahuan dan sikap terkait
dengan pencemaran logam berat timbal Pb pada kerang hijau yang mereka sering konsumsi. Data terkait pengetahuan dan sikap didapatkan
melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner.
Perilaku mengonsumsi kerang hijau tercemar logam Pb diketahui dengan cara menanyakan langsung frekuensi dan jumlah asupan kerang
hijau yang mereka konsumsi dengan menggunakan alat bantu food model berupa sendok dan mangkuk. Kadar timbal yang terdapat pada kerang
hijau dari lokasi penelitian, diketahui melalui hasil pemeriksaan laboratorium dengan alat bantu menggunakan alat Atomic Absorbsed
Spectrometer AAS.
2. Alur Pengumpulan Data :
Pengumpulan data dilakukan dalam 3 tahapan yaitu, tahap pertama merupakan survei kepada masyarakat terkait pengetahuan dan sikap
terhadap pencemaran logam berat timbal Pb pada kerang hijau yang dikonsumsi. Serta survey terkait perilaku konsumsi kerang hijau pada
masyarakat Kali Adem Muara Angke Jakarta dalam satu bulan terakhir. Tahap kedua merupakan pengambilan sampel kerang di pada tempat
budidaya kerang hijau yang berada di Kali Adem Muara Angke. Tahap ketiga yaitu, pemeriksaan kadar logam berat timbal Pb untuk mengetahui
kadar pencemaran timbal Pb pada kerang hijau. Berikut ini merupakan alur pengumpulan data:
a. Peneliti mendatangi rumah responden yang telah terpilih menjadi sampel pada penelitian ini untuk dimintai kesediannya
mengisi kuesioner penelitian. b. Setelah dimintai kesediannya, responden diminta mengisi
kuesioner yang diberikan. Dalam pengisian kuesioner,
responden selalu didampingi oleh peneliti untuk meminimalisir kesalahan dalam pengisian kuesioner.
c. Setelah data terkait pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi kerang hijau di dapatkan, penelitian dilanjutkan dengan
pengambilan sampel kerang hijau yang berasal dari Budidaya yang ada di lokasi penelitian
d. Setelah mendapatkan sampel kerang hijau, kemudian sampel tersebut dianalisis di laboratorium Kesehatan Lingkungan UIN
Syarif Hidayattullah Jakarta.
3. Instrument Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang sebelumnya sudah di uji validitas dan realibilitas. Kuesioner ini berisikan
mengenai hal sebagai berikut. a. Pengetahuan
Pertanyaan mengenai variabel pengetahuan terdapat pada no B1
– B13. Variabel pengetahuan dikatakan “tinggi” jika jawaban benar responden melebihi dari nilai mean atau median. Sedangkan
pengetahuan dikatakan “rendah” jika jawaban benar responden tidak
lebih besar dari nilai mean atau median. b. Sikap
Pertanyaan mengenai variabel sikap terdapat pada no C1 –
C10. Variabel sikap diukur menggunakan skala ukur Likert. Jawaban dari setiap pertanyaan sikap di instrument penelitian
mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif.