CHALAJAK RAMAI DISUGUHI KEAHLIAN BERSANDIWARA.

23. CHALAJAK RAMAI DISUGUHI KEAHLIAN BERSANDIWARA.

Hasil taktik P.K.I. sebagai orang „ menggantang anak a)am" .

Chudzu hidzrakum. 1 ) Pada achir 2 ini kita dapat melihat beberapa gedjala 2 keahlian ber- sandiwara-politik jang dipertontonkan kepada chalajak ramai. Pembukaan perwakilan Sovjet Rusia di Djakarta, rupanja dilakukan didalam satu rangkaian suasana atau entourage jang bagus sekali keli- hatannja. Sebagai mukadimah P.K.I. mengadakan Kongres Nasional dimana P.K.I. menundjukkan sipat „ nasionalnja" dengan mengang- kat ..................... kepala negara Rusia Malenkov dan kepala negara

Tiongkok Komunis Mao Tse Tung sebagai ketua 2 -kehormatan dari Partai Komunis Indonesia. Dari pihak Pemerintahpun giat mengadakan perundingan menge- nai persetudjuan perniagaan, ber-turut 2 dengan pihak blok Sovjet jang sendirinja diiringi dengan „ kundjung-mengundjungi" pelbagai golongan antara kita dan mereka. Semuanja atas nama „ Gerakan Damai", „ Ang- katan Muda", „ Pembebasan Wanita", „ Kebudajaan", „ Perniagaan" serta „ Ekonomi" dan sebagainja.

„ Pasar Gambir" didjadikan Pekan Raja Internasional dan diper- gunakan sepenuhnja sebagai lapangan demonstrasi dari negara 2 blok Sovjet. Adalah menjolok mata kundjungan orang 2 ke Pekan Raja itu oleh rombongan Tionghoa berpakaian seragam jang datang dan pergi dengan aturan pawai ketentaraan.

Dalam pada itu pembitjara 2 P.K.I. di-rapat 2 umum dimana mereka mendjadikan dirinja sebagai tjorong, mengadjak chalajak ramai supaja menjaksikan dan mengagumi barang 2 jang dipertontonkan oleh Sovjet Rusia di Pekan Raja Internasional itu.

Apa artinja ini semua ? Propaganda Komunis telah mendapat perhatian se-besar 2 -nja dalam pemberitaan dan pewartaan dengan memakai akal jang litjin.

1 Q .s. A ti-Nisa : 7.

Mula 2 dikeluarkan kabar angin tentang djumlahnja staf Perwa- kilan Sovjet itu jang menjebut angka 2 30—60 orang, belum lagi ke- luarga. Djuga dikabar-anginkan ^ahwa Perwakilan Sovjet itu me- merlukan 40 gedung untuk tempat kediaman. Kabar-angin itu dari

Demikian pula terpotonglah djuga langkah jang mungkin diam- bil orang untuk menjelidiki apakah tadinja ada atau tidak ada sesuatu djandji „ reciprociteit" tentang besarnja masing 2 persoalan, antara Pe- merintah kita dengan Pemerintah Sovjet. Semua ini diselimuti dengan tjara propaganda jang litjin sehingga se-olah 2 segala sesuatu keluar dibelakang tabir asap. Bagaimana duduk perkara jang sebenarnja jang tertutup oleh tabir asap itu dan apa jang dimaksudkan, sampai djuga !

Dalam pada itu pihak komunis dan „ pendukungnja" dalam Peme- rintah dan organisasi 2 -tidak-berpartai (fellow traveller), djuga organi- sasi 2 angkatan muda, peladjar, wanita, pekerdja, kesenian, kebudajaan dan sebagainja dapat melangsungkan apa jang mereka namakan „ latihan massa".

Latihan untuk apa ? Di Palembang P.K.I. berusaha keras, untuk mejakinkan kepada orang Islam dengan selebaran 2 bahwa P.K.I. itu adalah partai jang men- djamin kebebasan beragama. Selebaran tentu ditulis dengan ...................... huruf Arab pula, mau apa lagi !

Rupanja mereka sudah merasa bahwa selama ini mereka terbentur kepada satu dinding wadja jang sangat keras, berupa kekuatan umat Islam disini. Akan tetapi mereka tidak akan dapat menutup tjorong radio Moskow, dimana djurubitjara resmi dari Sovjet terus-menerus berteriak, jang antara lain mengatakan bahwa „ dalam proses memben- tuk sukses selandjutnja dalam membangun komunisme dan dalam proses

pekerdjaan seterusnja jang dilakukan se-hari 2 oleh^ partai kami, maka 463 pekerdjaan seterusnja jang dilakukan se-hari 2 oleh^ partai kami, maka 463

Belum kering bibir P.K.I. jang tiap hari menjemburkan dengan gagah-menggarang, menghasut kiri-kanan bahwa Masjumi, Bung Hatta adalah komprador 2 kapitalis-imperialis Amerika dan oleh karena itu, katanja, harus disingkirkan djauh 2 dari pemerintahan Negara. Sekarang tiba 2 terdengar dari pihak P.K.I. dan pengikut 2 -nja untuk mengadakan kerdjasama antara P.K.I. dan Masjumi. Apa gerangan jang mendjadi sebab ?

M enggantang anak ajam. Tidak sjak lagi bahwa perubahan sikap chalajak ramai pada umum- nja terhadap rapat 2 umum P.K.I. di-bulan 2 jang terachir ini tak dapat tidak memberikan peladjaran jang berharga bagi P.K.I. dan pendukung 2 - nja. Bukan sikap pihak ramai jang diluar P.K.I. sadja akan tetapi djuga sikap dari pada golongan 2 jang tadinja mereka sangka sudah dalam pangkuan mereka sendiri. Rasanja bagi putjuk pimpinan P.K.I. sudah mulai terasa pahitnja „ hasil" dari pidato propagandanja di Sumatra Barat baru 2 ini, jang mengakibatkan keluarnja sebagian besar kaum buruh dari serikat 2 bu- ruh jang dikendalikan P.K.I. sendiri. Dengan taktik jang telah dipakainja sampai sekarang ini, P.K.I. telah merasa bagaimana nasibnja orang meng- gantang anak ajam, dapat satu lari sepuluh.

Sekarang kita dengar rapat ramai diadakan untuk mendengarkan pidato 2 , satu dari P.K.I. satu dari Masjumi dan satu dari pihak jang „ mempersatukan" antara dua jang bertentangan itu, jaitu dari pihak Pemerintah, kira 2 P.N.I. ! Jang demikian ini mungkin meragukan kem- bali sikap rakjat jang tidak mengerti, kalau 2 pihak Masjumi telah ter- desak kepada sikap terpaksa (dwangpositie). Andai kata sampai demikian maka keraguan jang sematjam itu pasti akan merugikan kepada Masjumi dan umat Islam umumnja, serta mengatjaukan taktik dan strategi perdjuangannja. Dalam istilah „ kerdjasama" jang sekarang digembar-gemborkan kembali itu, rupanja sengadja dimaksudkan hendak mentjiptakan satu pasangan antara P.K.I. dan Masjumi.

Padahal P.K.I. hanja pendukung pemerintah diluar Kabinet; jaitu berpangkat rendah (sekunder) artinja se-kali 2 tidak setara dengan Masjumi jang berkedudukan sebagai oposisi menghadapi Pemerintah. Masih banjak partai 2 lain pendukung Pemerintah dan banjak pula partai 2 oposisi, tapi apa sebab selalu hendak di-hidup 2 -kan kesan se-olah 2

„ mimbar" (platform) kepada P.K.I. berhadapan dengan pihak ramai dari segala pihak ?

„ Persatuan Nasional" . Sedjarah Indonesia sudah ber-ulang 2 mentjatat peristiwa 2 jang mereka namakan „ persatuan nasional" dalam ber-matjam 2 bentuk dan nama. Ada „ Persatuan Perdjuangan" tahun 1946, jang digerakkan oleh

Tan Malaka. Peristiwa ini terkenal dengan pertjobaan „ peristiwa coup d'etat 3 Djuli" di Jogjakarta.

Sedjarah Indonesia djuga mentjatat seruan Muso kepada semua partai 2 termasuk Masjumi, untuk mengadakan persatuan nasional. La- hirlah Front Demokrasi Rakjat. (F.D.R.). Peristiwa ini diikuti dengan peristiwa Madiun pada 18 September 1948, 7 tahun jang lalu.

Adjaran sedjarah ini sukar bagi kaum Muslimin dan chalajak ramai untuk melupakannja walaupun hendak diselimuti dengan kamahiran sandiwara Politbiro P.K.I.

Kepada partai 2 Islam chususnja dan bangsa Indonesia umumnja jang se-kurang^-nja hendak menegakkan demokrasi jang kita sudah bajar dengan djiwa dan raga ini, tidak perlu kiranja diperingatkan lagi.

Awas dan waspadalah ! Chudzu hidzrakum !

10 September 1954