DJAWAB KITA.

8. DJAWAB KITA.

Seluruh umat manusia, disepandjang zaman berusaha mentjari bahagia didalam hidupnja, jakni kehidupan jang aman dan makmur, bebas dari ketakutan, bebas dari kesengsaraan dan kemiskinan. Sudah

ber-matjam 2 teori jang dilahirkan oleh otak manusia untuk mentjari bahagia itu, tetapi setelah dilaksanakan, pada udjungnja senantiasa mereka bertemu dengan kerusakan dan keketjewaan.

Pada abad kita sekarang, sering kita dengar, bahwa teori untuk mentjapai bahagia itu hanja dua, jaitu teori komunisme dan teori ka- pitalisme, jang menjebabkan dunia se-akan 2 terbagi dua pula jakni golongan komunis dan golongan kapitalis. Nampaknja se-akan 2 dua golongan inilah jang berhak penuh berbuat segala sesuatu. Dan masing 2 berusaha sehabis daja-upajanja untuk memperoleh pengikut se-banjak 2 - nja jang akan berpihak kepada alam pikirannja. Sedangkan golongan lain diluar mereka, dianggapnja tidak usah hidup dan tidak berhak hidup.

Golongan komunis mengemukakan, bahwa dengan dasar komu- nismelah kita dapat menudju kepada kehidupan jang aman dan makmur ber-sama 2 . Kekajaan harus dibagi sama rata, djangan hanja dimonopoli oleh beberapa orang sadja. Dan tjara jang sekarang ini berlaku hendak- lah diganti dengan jang lain jaitu dengan tidak mengakui adanja hak milik seseorang ; jang ada hanjalah milik-bersama sadja. Dan dari milik bersama inilah dapat ditjapai paedah untuk bersama pula. Kedudukan

tiap 2 individu tidak berdiri sendiri, tetapi hanja merupakan suatu ba- gian ketjil sadja dari negara. Ber-sama 2 mereka makan dari piring jang satu dan ber-sama 2 pula mereka memasukkan makanan kedalam piring jang satu itu. Inilah — katanja — tjara satu 2 -nja untuk mem- berantas kemiskinan dan kemelaratan.

Adapun golongan kapitalis ingin meninggikan deradjat peri kehi- dupan manusia. Kepada setiap pribadi diberikan kebebasan sepenuhnja untuk berusaha, untuk mengedjar keuntungan dan untuk mengadakan persaingan diantara satu dengan lainnja, serta untuk mempergunakan

rezeki jang didapatnja itu dengan se-bebas 2 -nja pula. Ringkasnja, — berlainan dengan komunisme—, oleh adjaran kapitalisme ini diberikan kepada tiap 2 orang kesempatan se-luas 2 -nja untuk mempergunakan haknja dengan tidak terbatas. 352

Kedua teori atau adjaran ini sekarang sedang berdjalan dan masing 2 -nja men-dewa 2 -kan, bahwa teorinjalah jang harus dipakai

Setelah ber-puluh 2 tahun lamanja penganut kedua paham itu mengembangkan ideologinja, maka marilah sekarang kita perhatikan apakah jang telah dapat mereka tjapai.

Akibat komunisme. Akibat komunisme itu menghilangkan individualiteit, — kedudukan

.perseorangan, — dengan djalan meniadakan hak milik perseorangan. Dengan demikian harta benda akan berkumpul pada golongan, jaitu pemerintah atau negara.

Di Rusia, ditempat paham komunisme itu sekarang sedang dipraktekkan, mungkin sekali tidak ada lagi kemelaratan seperti pada beberapa puluh tahun jang lalu, sebelum paham itu didjalankan. Akan tetapi untuk itu kepribadian manusia mendjadi hilang musnah, kemer-

dekaan pribadi dikungkung dan ditekan dengan alat 2 kekuasaan peme- rintah. Disana tentu terdapat djuga berbagai matjam aliran pikiran akan tetapi hanja satu sadja jang berada diluar bui, selebihnja dari

jang satu itu berada didalam pendjara atau didalam kamp 2 pembuangan di Siberia, jang didjaga kuat dengan mitraliur dan bajonet. Mungkin sekali orang 2 di Rusia itu mendapat makan, minum dan tempat kediaman jang tjukup baik dan sehat. Akan tetapi kalau hanja sehingga itu sadja kehendak manusia didalam hidup ini dan sudah merasa puas dengan keadaan demikian, rasanja tidaklah ada bedanja masjarakat manusia itu dengan masjarakat jang ada dilingkungan pagar

kawat di Tjikini. Pada waktu 2 jang telah ditetapkan masing 2 anggota masjarakat dalam lingkungan pagar kawat itu mendapat sepotong da- ging atau buah 2 -an jang dibagikan oleh pemimpinnja. Tetapi mereka tidak boleh keluar terali besi, selalu berada dalam kungkungan. Keada- an jang seperti ini bagi binatang mungkin sudah dapat dikatakan makmur.

Akibat kapitalisme. Dinegara kapitalis kemerdekaan diberikan se-luas 2 -nja kepada tiap 2 orang untuk ber-lumba 2 memperoleh rezeki. Motifnja, niatnja dalam

nambah keuntungan sendiri 2 .

Dapat diakui, bahwa dengan adjaran kapitalisme kepribadian bisa

segan 2 melampaui batas peri-kemanusiaan. Sering kedjadian, bahwa beratus-gudang kopi atau gandum dibakar mendjadi abu atau dibuang- kan kedalam laut untuk menghindarkan produksi-lebih dan untuk meng-

hindarkan djatuhnja harga barang 2 tersebut. Pada hal ber-djuta 2 manu- sia di-negara 2 lain mati kelaparan. Mereka tidak peduli orang lain kekurangan makan, mereka tidak pentingkan orang lain mati kelaparan» jang penting ialah mendjaga harga dan berusaha supaja keuntungan djangan berkurang.

Memang kaum kapitalis hanja menghendaki keuntungan sendiri sadja dari segala perbuatan dan usahanja, dengan bersandar kepada apa jang dinamainja motif ekonomi.

Komunisme dalam mentjapai kemakmuran menekan dan memper- kosa tabiat dan hak 2 asasi manusia. Sedang kapitalisme dalam mem- berikan . kebebasan kepada tiaf? orang, tidak mengindahkan peri-kema- nusiaan dan hidup dari pemerasan keringat orang lain dan membukakan- djalan untuk kehantjuran kekajaan alam.

Penjelesaian dalam Islam. Lantaran tekanan pendjadjahan ber-abad 2 jang mengungkung djiwa. dan melihat hebatnja pertarungan kedua paham itu, kadang 2 umat Islam merasa dirinja ketjil sampai karena itu mereka lupa, bahwa .soal 2 peri kehidupan ini sebenarnja dapat didjawab oleh adjaran 2 Agamanja dengan se-baik 2 -nja. Islam sebagai agama fitrah memberikan tuntunan hidup jang leng- kap sempurna kepada manusia sesuai dengan tabiat dan kedjadian manusia itu sendiri. Islam memberikan kebebasan dan menjuruh ma-

nusia berusaha mentjari nafkah dan kekajaan se-kuat 2 -nja baik dilaut maupun didarat. Tuhan bersabda : „ Apabila telah selesai mengerdjakan salat, pergilah kamu sekalian berkeliaran

rezeki anugerah Allah!'' (Q.s. Al-Djumu'ah : 10). „ Dialah (Allah) jang telah mendjadikan lautan supaja kamu dapat memakan daging ikannja jang lembut segar dan dapat mengeluarkan 356

dimuka bumi

untuk mentjari untuk mentjari

Rasulullah s.a.w. pernah pula berkata : „ Tjarilah rezeki didalam perut bumi." dll. dll.

Islam mendorong manusia berusaha se-giat 2 -nja dilapangan per- niagaan, perikanan dan pelajaran, pertambangan dan lain 2 sebagainja. Tiap 2 diri diberi hak hidup dan diberi kebebasan mentjari rezeki se- kuat tenaganja. Setelah berhasil tidaklah boleh harta itu dipakai men- djadi alat untuk memuaskan hawa nafsu, tapi diperintahkan oleh Aga- ma supaja digunakan mendjadi alat untuk mentjapai keridaan Ilahi, jang akan membawa manusia kepada kehidupan bahagia jang abadi diachirat kelak. Tjara mentjapai keridaan Ilahi itu ialah dengan ihsan, dengan berbuat baik, jakni dengan mengeluarkan sebahagian dari harta jang telah diperdapat itu untuk keperluan masjarakat.

Hak dan kewadjiban selamanja berbalasan dan berimbangan.- Sese- orang diberi kebebasan memegang haknja selama kewadjibannja dipe- nuhinja. Dan manakala kewadjiban itu diabaikannja, maka dengan sendirinja gugurlah haknja.

Ihsan basmi kemiskinan. Harta jang telah diamanatkan Tuhan kepada seseorang lantaran kegiatannja, tetapi tidak dikeluarkannja sebahagian untuk ihsan, sehing-

ga masjarakat sama sekali tak mendapat manfaat dari harta itu, maka dalam hal ini Pemerintah berhak mengambil tindakan 2 jang diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan. Melalaikan kewadjiban ihsan itu amatlah besar bahajanja. Berba- ■ haja bagi diri sendiri dan berbahaja pula buat masjarakat seluruhnja. Perbuatan itu akan menimbulkan jasad, menimbulkan kerusakan. De- ngan perbuatan jang demikian harta benda akan berkumpul pada satu

golongan jang ketjil, golongan orang 2 kaja. Golongan jang terbesar dalam masjarakat akan melarat dan sengsara, sehingga hilanglah kese- imbangan didalam masjarakat. Kalau keseimbangan itu telah hilang, maka nistjaja akan timbullah satu pergolakan atau revolusi jang meng- akibatkan kerusakan dan kemusnahan.

Keseimbangan inilah jang perlu sekali didjaga ber-sama 2 . Kemis- kinan dan kemelaratan harus dihilangkan dengan ihsan. Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan, bahwa kemiskinan itu mendekatkan orang kepada kekafiran. 358

Hal ini diperingatkan didalam Al-Quran sbb.: „ Tjapailah kebahagiaan achirat itu dengan ni'mat jang dianuge-

d janganlah kamu berbuat rusak dimuka bumi, karena Allah tidak suka kepada orang 2 jang membuat kerusakan." (Q.s. Al-Qashas: 77).

M entjapai kemakmuran masjarakat. Untuk mentjapai kemakmuran dan keamanan didalam masjarakat, seorang Muslim diandjurkan supaja senantiasa berbuat baik atau mem- beri, — bukan meminta —, karena sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad s.a.w., tangan jang diatas itu lebih baik dari pada tangan jang dibawah. Akan tetapi sjarat untuk dapat memberi itu hendaklah mempunjai lebih dahulu. Oleh karena itu diwadjibkan berusaha mentjari

rezeki se-kuat 2 -nja. Semakin banjak jang didapat, semakin banjak pula jang akan diberikan. Dan sebagaimana diterangkan didalam Al-Quran surat Al-Hasjr: 7, kekajaan itu tidaklah boleh beredar ditangan orang 2 kaja sadja, tetapi sebahagiannja mesti dikeluarkan untuk membangun kemakmuran seluruh masjarakat. Salah satu tjara pengeluarannja itu ialah dengan kewadjiban zakat.

Njatalah, bahwa — berlainan dengan komunisme —, Islam me- ngakui hak kepribadian dan memberikan kebebasan, bahkan mewadjib- kan kepada tiap 2 orang supaja mentjari rezeki sekuat tenaga. Tapi, — berlain pula dengan kapitalisme —, kekajaan jang diperdapat itu tidak- lah boleh digunakan untuk kepentingan diri sendiri sadja, tetapi harus dikeluarkan untuk menolong sesama manusia, guna mentjiptakan ke- makmuran bersama.

Inilah bahan bagi kita untuk mengudji dan membanding segala paham jang diprodusir oleh otak manusia. Dengan inilah kita isi paham kita, tidak dengan turut 2 -an, atau ikut slogan dan sembojan 2 orang lain sadja. Dengan penuh keinsafan kita jakini, bahwa kita mempunjai taruhan sendiri untuk memetjahkan soal 2 hidup ini. Tetapi taruhan ini mesti kita udjudkan kealam kenjataan, mesti kita buktikan, sehingga buahnja dapat dirasakan oleh masjarakat dan keindahannja dapat pula dipersaksikan oleh orang berkeliling.

Marilah kita buktikan dan kita perdjihadkan ! Tidak ada jang sukar dan tidak ada jang sulit. Sukar dan sulit itu hanja bergantung kepada hati; kalau hati mau, sukar dan sulit itu tidaklah ada !

Mari kita mulai dari zakat! Kita atur, kita organisir sehingga

Marilah kita ber-lumba 2 dalam kebaikan, supaja Islam itu benar 2 njata mendjadi rahmatan lil 'alamin.

D Januari