BELA DASAR DEMOKRASI JANG SEDANG TERANTJAM.

19. BELA DASAR DEMOKRASI JANG SEDANG TERANTJAM.

Seruan kepada semua Patriot! Asas 2 demokrasi telah ditinggalkan. Kekuatan oposisi hendak dilumpuhkan. Bukan rechtspolitiek tetapi machtspolitiek.

Untuk kesekian kalinja semakin djelas, bahwa Pemerintah jang berkuasa sekarang ini, dengan bantuan P.K.I., telah meninggalkan asas 2 jang dipegang teguh oleh Pemerintah jang sudah 2 , sesuai dengan asas 2 jang terkandung dalam Undang 2 Dasar Sementara Republik Indonesia. Politik dikalangan kepegawaian menundjukkan pula suatu tendens jang sangat merugikan Negara dan mempertadjam pertentangan antara partai 2 Pemerintah disatu pihak dan partai 2 oposisi dilain pihak. Sem- bojan dalam menempatkan, mengangkat, memindahkan dan melepas pegawai 2 bukan lagi: "the right man in the right place", melainkan merupakan pembagian kursi se-mata 2 diantara orang 2 anggota partai 2 Pemerintah. Keuangan dan perekonomian Negara mendjadi kutjar-katjir karena beleid jang didjalankan Pemerintah sekarang bukan diarahkan kepada kepentingan umum dan kesedjahteraan rakjat, tetapi ditudjukan kepada

kepentingan partai 2 Pemerintah dengan pembagian lisensi 2 istimewa kepada orang 2 jang sanggup membantu perongkosan partai 2 Pemerin-

tah, meskipun mereka sama sekali asing dalam lapangan perdagangan dan perusahaan. Dengan tjara jang demikian Negara kehilangan be-

ratus 2 djuta berupa devizen, sedangkan devizen jang amat dibutuhkan buat kelantjaran industri didalam negeri sukar diperoleh, hingga banjak perusahaan 2 terantjam penutupan. Dengan tjara 2 jang sangat ondemokratis dan berlawanan dengan Undang 2 Dasar dan apa jang dinamakan Pantjasila itu, — jang mendja- min kebebasan bersuara —, sedjak semula Pemerintah mentjoba untuk memberangus mulut oposisi. Alat 2 penerangan Negara, diantaranja Radio Republik Indonesia dilarang menjiarkan pendapat dan berita dari dan tentang pihak oposisi jang dipandang oleh Pemerintah merugikan ke-

dudukannja. Dengan demikian maka alat 2 penerangan Negara jang di- biajai dengan uang padjak seluruh rakiat didjadikan alat Pemerintah dan partai 2 Pemerintah se-mata 2 , tidak lagi merupakan suatu apa- rat jang sanggup memberikan penerangan jang objektif kepada masja- 433 dudukannja. Dengan demikian maka alat 2 penerangan Negara jang di- biajai dengan uang padjak seluruh rakiat didjadikan alat Pemerintah dan partai 2 Pemerintah se-mata 2 , tidak lagi merupakan suatu apa- rat jang sanggup memberikan penerangan jang objektif kepada masja- 433

Dalam tindakan 2 -nja Pemerintah jang sekarang, nampak djelas satu tendens, jang berbahaja sekali dalam mendjalankan kekuasaannja itu. Tendens jang berbahaja ini memuntjak dengan dikeluarkannya keputusan Presiden no. 124 tanggal 18 Djuni 1954.

Tindakan jang terbaru ini dan mungkin belum merupakan tindakan penghabisan, ialah penambahan djumlah anggota 2 D.P.R.S. Kotapradja Djakarta Raya, jang tadinja dibentuk dengan pilihan. Penambahan itu njata 2 bermaksud untuk mendudukkan kekuasaan Pemerintah dalam Dewan Perwakilan itu dengan tjara jang meng-indjak 2 asas 2 demo- krasi. Untuk tidak terlalu menjolok mata, maka satu dua kursi diberi- kan kepada satu dua partai oposisi. Penambahan itu telah ditetapkan dengan putusan Presiden No. 124 tanggal 18 Djuni 1954, jang dalam hal ini harus diartikan tindakan-politik dari Kabinet.

Selain tidak mempunjai ukuran, pun tindakan tersebut meng- herankan, tapi kentara siapa dalangnja sebab belum berapa lama, partai 8 Pemerintah jang disokong oleh P.K.I. telah mengadakan demonstrasi menuntut pembubaran D.P.R.S. Kotapradja Djakarta Raya itu, karena katanja tidak dipilih oleh rakjat, dan dengan sendirinja tidak mewakili rakjat.

Djika sekiranja pemilihan umum di Djakarta tidak mungkin di- djalankan, tindakan-darurat seperti itu masih dapat dipahamkan. Tetapi djustru pada saat ini, sesudah pendaftaran pemilih di Djakarta hampir selesai, maka salah satu persiapan jang penting untuk melaksanakan pemilihan itu, sudah bisa diatasi. Sehingga djika Pemerintah sungguh 2 ada kemauan untuk mengadakan D.P.R. Djakarta Raya jang baru, jang

benar 2 merupakan perwakilan rakjat, djalan kearah ku sudah tidak 435 benar 2 merupakan perwakilan rakjat, djalan kearah ku sudah tidak 435

hanja berdasarkan opportunisme se-mata 2 . Kalau Pemerintah dan partai 2 jang mendukungnja mengira, bahwa suara dan kekuatan potensi jang mempertahankan demokrasi akan da- pat dihabiskan dengan tindakan 2 jang serupa itu, maka perhitungan mereka akan ternjata meleset sama sekali ! Sebagian besar dari rakjat masih tahu membandingkan antara jang hak dengan jang batil. Terhadap golongan ini Masjumi tidak akan meninggalkan sembojan jang mendjadi pedoman perdjuangannja: ,/tmar

ma'ruf dan nahi munkar" serta mengadjak kepada semua patriot 2 jang masih mentjintai rakjat, Negara dan keadilan : „ Marilah kita bersama 2 menegakkan terus

membendung bandjir jang mengantjam dasar Negara dari keruntuhannya."

dasar 2 demokrasi

dan

Sebagai satu partai, jang dalam saat jang bagaimanapun, selalu berusaha mempertahankan Negara dari keruntuhannya, maka Masjumi dengan restan 2 hak demokrasi jang masih tinggal akan menentang setiap tindakan

menghantjurkan sendi 2 demokrasi