76 Laporan Tahunan
ADHI 2013
a. Utang Usaha
Utang Usaha Perseroan pada 2013 mencapai Rp4,8 triliun, meningkat sebesar Rp491,0 miliar dari Rp4,3 triliun pada
tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pendapatan usaha Perseroan yang meningkat, Utang
Usaha Perseroan terdiri dari Utang Usaha Pada Pihak Berelasi 6,9, dan Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga
93,1.
b. Utang Bank
Utang Bank mengalami peningkatan sebesar Rp10,9 miliar atau 5,4 dari Rp200,9 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp211,8 miliar pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan karena adanya pemakaian plafon Utang yang
dilakukan di akhir tahun 2013.
c. Uang Muka Diterima
Uang Muka Diterima mengalami penurunan sebesar Rp26,8 miliar atau 4,1 dari Rp647,1 miliar pada tahun
2012 menjadi Rp620,3 miliar pada tahun 2013. Penurunan Uang Muka Kontrak disebabkan oleh potongan oleh
pemberi kerja akibat pencairan termin proyek Perseroan pada tahun 2013.
d. Utang Pajak
Utang Pajak meningkat sebesar Rp113,0 miliar atau 77,1 dari Rp146,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp259,7
miliar pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya Utang Pajak atas PPh Final Wapu.
e. Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan Diterima di Muka Perseroan meningkat sebesar Rp25,7 miliar atau sebesar 20,1 dari Rp127,8
miliar pada tahun 2012 menjadi Rp153,6 miliar ada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya
peningkatan Pendapatan Diterima di Muka pada segmen jasa konstruksi dan properti yang belum
dibukukan sebagai pendapatan usaha karena menunggu penyelesaian bangunan.
f. Utang Retensi
Pos Utang Retensi mengalami peningkatan sebesar Rp38,3 miliar atau 29,0 dari sebesar Rp132,1 miliar
pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp170,4 miliar pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh
meningkatnya pekerjaan sub-kontraktor seiring dengan peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan.
g. Beban Akrual
Beban Akrual mengalami penurunan tetapi tidak signiikan sebesar 0.3 atau sebesar Rp0,9 miliar
dari Rp260,5 miliar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp259,6 miliar pada tahun 2013. Komposisi Beban
Akrual terdiri dari Biaya Pekerjaan Proyek sebesar 57,6; Cadangan Insentif sebesar 14,4; Biaya Operasional
sebesar 12,7; Biaya Bunga Obligasi sebesar 8,9; dan Cadangan Tantiem sebesar 6,5.
a. Trade Payables
The Company’s Trade Payables in 2013 amounted to Rp4.8 trillion, an increase of Rp491.0 billion from Rp4.3
trillion in 2012. The increase was mainly due to the increase in the Company’s Operating Income. Trade
Payables comprised of Trade Payables to Related Parties 6.9 and Account Payables to Third Parties 93.1.
b. Bank Loans
Bank Loans increased by Rp10.9 billion, or 5.4 from Rp200.9 billion in 2012 to Rp211.8 billion in 2013. The
increased was due to additional drawdowns on bank facilities at year-end 2013.
c. Advances Receipts
Advances Receipts decreased by Rp26.8 billion, or 4.1 from Rp647.1 billion in 2012 to Rp620.3 billion in 2013.
The decrease was due to discounts from customers as a result of term payments in line with the progress made
on the Company’s projects in 2013.
d. Tax Payables
Tax Payables increased by Rp113.0 billion, or 77.1 from Rp146.7 billion in 2012 to Rp259.7 billion in 2013. This
increase was due to an increase in Tax Payables on the Company’s Final Witholding Tax.
e. Unearned Revenues
The Company’s Unearned Revenues increased by Rp25.7 billion, or 20.1 from Rp127.8 billion in 2012
to Rp153.6 billion in 2013. The increase was due to an increase in advanced payments that were received from
the Construction Services and Property segments that were not posted as Revenues pending completion of the
projects.
f. Retention Payables
Retention Payables increased by Rp38.3 billion, or 29.0 from Rp132.1 billion in 2012 to Rp170.4 billion in 2013.
This increase was due to the increase in subcontractors’ works in line with an increase in the Company’s
Revenues.
g. Accrued Expenses