Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto Pemberi Kerja Account Receivables Retention Receivables

72 Laporan Tahunan ADHI 2013 Financial Review Tinjauan Keuangan TINJAUAN NERACA KEUANGAN

1. Total Aset

Total Aset Perseroan mencapai Rp9,7 triliun pada akhir tahun 2013, meningkat sebesar Rp1,8 triliun, atau 23,5, dari Rp7,9 triliun pada tahun 2012. Komposisi aset pada akhir tahun 2013 terdiri dari 93,6 Aset Lancar dan 6,4 Aset Tidak Lancar. Pada Aset Lancar, peningkatan cukup signiikan terlihat pada Kas dan Bank, Persediaan Aset Real Estat, Pajak Dibayar Di muka dan Piutang Retensi masing-masing sebesar 104,5; 102,5; 85,5; dan 27,9. Secara keseluruhan peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan Pendapatan Usaha Perseroan. Aset Lancar Aset Lancar Perseroan meningkat sebesar 24,9 dari Rp7,3 triliun di tahun 2012 menjadi Rp9,1 triliun di tahun 2013. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan cukup signiikan beberapa pos Aset Lancar sebagaimana terurai di atas.

a. Kas dan Setara Kas

Pos ini terdiri dari Kas sebesar Rp91,0 miliar, Simpanan Giro sebesar Rp646,8 miliar dan Deposito Berjangka sebesar Rp1,2 triliun. Simpanan Giro terdiri dari 53,5 Rupiah; 46,3 Dolar AS dan 0,2 Yen Jepang, sedangkan seluruh Deposito Berjangka terdiri dari Rupiah. Pos Setara Kas ini tersebar di 26 Bank yang berbeda dengan Suku Bunga rata-rata berkisar antara 8,5 dan 12,0. REVIEW OF BALANCE SHEET

1. Total Assets

The Company’s Total Assets amounted to Rp9.7 trillion as of year-end 2013, an increase of Rp1.8 trillion, or 23.5, from Rp7.9 trillion in 2012. The composition of assets in 2013 comprised of 93.6 Current Assets and 6.4 Non-Current Assets. In the Current Assets, signiicant increases were posted on Cash and Bank, Inventory Real Estate Assets, Prepaid Tax and Retention Receivables, which grew by 104.5; 102.5; 85.5; and 27.9, respectively. As a whole, these increases were due to the increase in the Company’s Operating Revenues. Current Assets The Company’s Current Assets increased by 24.9 from Rp7.3 trillion in 2012 to Rp9.1 trillion in 2013. This increase was fueled by the signiicant increases of several Current Assets accounts referred to above.

a. Cash and Cash Equivalent

This post consisted of Cash amounting to Rp91.0 billion, Giro Deposit of Rp646.8 billion and Term Deposit of Rp1.2 trillion. The Giro Deposit consisted of 53.5 Rupiah account; 46.3 US Dollar account, and 0.2 Japanese Yen, whereas all of the Term Deposit was denominated in Rupiah. This Cash Equivalent accounts were spread in 26 different banks with average interest rates between 8.5 and 12.0. 2013 ADHI Annual Report 73

b. Piutang Usaha

Piutang Usaha meningkat sebesar Rp160,3 miliar, atau 11,9, dari Rp1,3 triliun di tahun 2012 menjadi Rp1,5 triliun pada tahun 2013. Kenaikan ini seiring dengan peningkatan Pendapatan Usaha.

c. Piutang Retensi

Piutang Retensi mengalami kenaikan sebesar Rp170,5 miliar, atau 28,0 dari Rp609,4 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp779,9 miliar pada tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya retensi yang belum jatuh tempo atas proyek-proyek yang telah dikerjakan namun belum dapat ditagihkan kepada pemberi kerja.

d. Tagihan Bruto Pemberi Kerja

Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja mengalami penurunan sebesar Rp158,3 miliar, atau 6,1 dari Rp2,6 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp2,4 triliun pada tahun 2013. Penurunan ini seiring dengan perbaikan kolektibilitas piutang di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari jumlah Tagihan Bruto tersebut, sebesar Rp1,5 triliun 61,5 merupakan Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pihak Berelasi dan sebesar Rp0,9 triliun 38,5 merupakan Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja Pihak Ketiga.

b. Account Receivables

Account Receivables increased by Rp160.3 billion, or 11.9, from Rp1.3 trillion in 2012 to Rp1.5 trillion in 2013. This increase was in line with the increase in Revenue.

c. Retention Receivables

Retention Receivables increased by Rp170.5 billion, or 28.0, from Rp609.4 billion in 2012 to Rp779.9 billion in 2013. The increase was due to the retention that was not overdue on projects that were completed but had not been billed to the customer.

d. Gross Amount Due from Customers