118 Laporan Tahunan
ADHI 2013
8. Pengadilan Negeri Dumai
Perseroan di gugat oleh sub-kontraktor dengan Gugatan Perdata Wanprestasi di Pengadilan Negeri Dumai dalam
perkara Perdata Nomor : 46PDT.G2012PN. DUM. tanggal 18 Oktober 2012 atas nama PANDAPOTAN
MARBUN, Gugatan dikabulkan sehingga Perseroan mengajukan Banding melalui Pengadilan Negeri Dumai.
KODE ETIK PERUSAHAAN
Bagi Perseroan, kode etik perusahaan merupakan komitmen perusahaan untuk memastikan implementasi GCG dengan
standar tinggi. Adapun Pokok-pokok kode etik yang diimplementasikan dalam bisnis ADHI adalah 3B:
• Bekerja Cerdas
merupakan inti dari kapabilitas dan produktivitas ADHI. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam
industri jasa konstruksi, EPC, dan investasi infrastruktur maka segenap jajaran ADHI didorong agar mampu bekerja
secara cerdas dan cepat, dengan mengedepankan inovasi dan efesiensi yang dilandasi jiwa enterpreneurship. Sisi
lain dari tata nilai ini adalah agar setiap pribadi di ADHI memiliki sifat adaptif terhadap perubahan.
• Berintegritas
Berintegritas berarti dalam menjalankan pekerjaannya, setiap pribadi ADHI harus mengedepankan integritas.
Dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya, setiap pribadi ADHI menerapkan konsistensi antara perkataan
dengan perbuatan, komitmen dan bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh kewajiban yang diberikan
kepadanya.
• Bersahaja
Bersahaja merupakan inti dari perilaku yang berprinsip tidak berlebihan proporsional. Setiap pribadi ADHI
perlu juga memiliki sikap sederhana dan rendah hati tidak arogan agar mampu menciptakan iklim kerja yang
kondusif.
Dengan tata nilai ini diharapkan hubungan baik dengan lingkungan sekitar, baik dengan sesama rekan kerja, mitra
bisnis, Perseroan pesaing, hingga masyarakat luas terus terjalin sehingga ADHI akan menjadi Perseroan konstruksi
terkemuka.
Kode etik ini terus disosialisasikan oleh manajemen ADHI kepada seluruh karyawan mulai dari level Divisi, staf,
hingga karyawan baru, melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan Perusahaan.
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Terkait dengan whistleblowing system, perusahaan akan menerapkan kebijakan tersebut di masa mendatang. Langkah
awal dari kebijakan ini akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
8. Dumai District Court
The Company has been sued by a sub-contractor with a Civil Suit for default at the Dumai District Court with Case
No. 46PDT.G2012PN. DUM., dated 18 October 2012, in the name of Pandapotan Marbun. The Court has decided
in favor of Plaintiff, and the Company has iled an appeals to the Dumai District High Court.
COMPANY’S CODE OF ETHICS
The Company’s corporate code of ethics is the implementation of the company’s commitment to ensure the high standards of
corporate governance. The principles of the code of conduct implemented in ADHI’s business is 3B:
• Bekerja Cerdas Working Smart
Is at the core of the capabilities and productivity of ADHI. To cope with the increasingly ierce competition in the
construction industry, EPC and infrastructure investment, ADHI encourages all levels to be able to work intelligently
and quickly, by promoting innovation and eficiency which is based on an entrepreneurial spirit. In addition to this,
every individual in ADHI is expected to be adaptive to change.
• Berintegritas Integrity
Integrity means that every individual in ADHI must act with Integrity in all of their business activity. Furthermore,
every one is expected to be consistent in their words and deeds, being fully committed and responsible to the task
at hand.
• Bersahaja Modest
Modesty is the essence of a principled and responsible behavior. Every individual is expected to be modest and
humble not arrogant in their dealings with others, and thereby create a conducive working environment.
With these three values, good relations can be fostered among ADHI and its stakeholders including fellow colleagues,
business partners, and even with competitors of the Company. Good relations also exist between ADHI and the communities
in which it operates, underscoring ADHI’s reputation as a leading construction company.
This code of conduct continuous to be instilled in all employees, from divisional level to staff to new recruits, through training
provided by the Company.
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Associated with whistleblowing system, the company will implement the policy in the future. The initial step of this
policy will be regulated in Decree of the Board.
2013 ADHI
Annual Report 119
CENTER FOR TRAINING AND DEVELOPMENT OF HUMAN RESOURCES
The bright future of a company can be achieved by managing human resources holistically, consistently, sustainably,
eficiently and effectively. It takes an institutionalized system in order to manage available resources, including highly
qualiied human resources. Good HR Management will enable the Company to leverage its full potential in an organized and
systematic manner.
Those who have passed the recruitment selection and hired as employees, receive further training in order to equip
themselves with the skills and competence required by the Company. This applies to employees at managerial level as
well as lower level. Concurrently, the use of increasingly modern technology and sophisticated machineries further
enhances the Company’s ability to compete effectively. As such, the Company needs personnel who are suitably skilled
and knowledgeable to cope with the dynamics and advances of the construction industry.
Accordingly, the Company believes that its progress lies in its human resources. Therefore, in developing and improving the
competence of employees, the Company has established a training and development center, the ADHI Learning Centre
ALC. The training programs in this Center focus on improving managerial skills, enhancing technical skills, and broadening
employee perspectives.
In 2013, ALC conducted training programs on general projects, project management, EPC, electrical engineering,
project engineering, project production, project inance, planning implementation, quantity surveying, scheduler, cost
control, QHSE, tax regulation, team building and leadership. A total of Rp1,4 billion in training expenses were allotted to
1,493 employees during the year for an average training cost of approximately Rp952,000 per person.
INFORMATION TECHNOLOGY
The use of advanced Information Technology IT is critical to maintaining a cutting-edge competitiveness in today’s market.
The development of the Company’s IT systems is carried out gradually in proportion to the Company’s available resources.
The Company aligns its strategic IT development to the overall business plan of the Company in order to derive maximum
value from IT application.
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perusahaan dapat mencapai masa depan yang cemerlang melalui pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM yang
baik, konsisten, dan berkesinambungan, yang dikelola dan dilaksanakan dengan eisien dan efektif. Dibutuhkan adanya
sistem kelembagaan untuk mengatur sumber-sumber daya yang ada termasuk SDM yang berkualitas. Pengelolaan
SDM yang baik akan membantu perusahaan agar mampu memberdayakan potensi yang ada secara terorganisir dan
sistematis.
Karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan dan diterima bekerja, masih harus mengikuti pelatihan guna
melengkapi mereka dengan kompetensi dan keahlian yang optimal dan dibutuhkan Perusahaan. Hal ini juga berlaku bagi
setiap karyawan dari tingkat bawah hingga level manajerial. Di lain pihak, perkembangan teknologi yang semakin modern
menghasilkan peralatan serta mesin baru yang lebih eisien dan canggih, yang sangat berperan dalam menjadikan Perusahaan
lebih kompetitif. Oleh karena itu, Perseroan membutuhkan karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan sejalan
dengan dinamika perkembangan teknologi terutama dalam bidang konstruksi.
Sejalan dengan hal tersebut, Perseroan meyakini bahwa kemajuan perusahaan terletak pada sumber daya manusianya.
Oleh karena itu dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawan, Perseroan mendirikan pusat pelatihan
dan pengembangan Adhi Learning Centre ALC. Program- program yang terdapat di ALC menitikberatkan pada
peningkatan keahlian manajerial, keterampilan teknis, dan penambahan wawasan.
Selama periode 2013, ALC telah menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan SDM pada setiap bidang produksi, yaitu
proyek umum, manajemen proyek, EPC, teknik perlistrikan, project engineering, project production, keuangan proyek,
perencanaan, implementasi, quantity surveying, scheduler, pengendalian biaya, QHSE, peraturan perpajakan, team
building dan kepemimpinan. Tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya pelatihan sebesar Rp 1,4 miliar,
mencakup 1.493 personil dengan rata-rata biaya pelatihan sebesar Rp952.000 per orang.
TEKNOLOGI INFORMASI
Penerapan Teknologi Informasi TI yang canggih sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan di pasar.
Pembangunan Teknologi Informasi ADHI dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, disesuaikan dengan kekuatan
sumber daya yang dimiliki Perusahaan. Dalam penerapannya, pengembangan strategis Teknologi Informasi senantiasa
diselaraskan dengan perencanaan perusahaan secara keseluruhan agar dapat memberikan maximum value bagi
Perusahaan.
120 Laporan Tahunan
ADHI 2013
Dalam bisnis jasa konstruksi, perkembangan Teknologi Informasi berjalan dengan cepat dan dinamis. Kondisi ini
memungkinkan adanya pemain-pemain baru yang berpotensi menimbulkan persaingan bisnis hingga pada akhirnya
menyebabkan margin yang kecil untuk bisnis jasa konstruksi. Untuk mengantisipasi hal ini, ADHI telah melakukan
terobosan antara lain dengan mendaftarkan paten atas inovasi-inovasi yang telah diimplementasikan dalam proyek
serta meningkatkan kapasitas backbone networking.
Backbone networking merupakan teknik atau infrastruktur dalam jaringan komputer yang menghubungkan beberapa
jaringan lokal dan bagian-bagian jaringan lainnya dengan menyediakan path untuk dapat mengubah paket informasi
antara LAN dan subnetwork yang berbeda. Peningkatan kapasitas pada sistem ini mampu memperlancar dan
mempermudah proses pengiriman data. Sejak tahun 2012, ADHI telah meningkatkan kapasitas backbone networking
hingga empat kali lipat dari tahun sebelumnya.
Selain itu pada periode 2013, Perseroan tengah mengembangkan
integrated management system yang dapat menghubungkan sistem data dan laporan manajemen Kantor
Pusat dengan daerah atau proyek, sehingga memudahkan akses pengiriman data yang terkomputerisasi dan cepat.
Perusahaan juga telah memetik manfaat dari dibentuknya unit kerja baru yaitu System Management IT Departement
pada tahun 2012. System Management IT ini menjadi satu
kesatuan dengan Human Resources Department, sehingga
pengelolaan System Management IT dapat dengan
cepat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia sesuai permintaan proyek yang sedang berjalan.
AKSES INFORMASI
Dalam rangka mengimplementasikan konsep keterbukaan transparency
, Perseroan menyediakan akses terhadap informasi penting mengenai Perusahaan. Akses ini tersedia
melalui berbagai media dan kegiatan pengungkapan disclosure
sesuai dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini merupakan bagian dari kebijakan perseroan untuk
menegakkan dan mendorong keterbukaan. Anggaran Dasar Perseroan juga menjamin hak para Pemegang Saham
untuk mengakses informasi perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Selama 2013, Perseroan telah mempublikasikan siaran pers dan pengungkapan informasi kepada Bursa Efek Indonesia
dan Bapepam-LK, yang terakhir ini telah menjadi Otoritas Jasa Keuangan OJK. Selain itu seluruh publikasi kegiatan
perusahaan juga dapat diakses oleh masyarakat luas melalui website
ADHI, ww.adhi.co.id dan sub portal pada www. bumn.go.idadhikarya.
In the construction business, information technology continues to evolve rapidly and dynamically. This has
lowered entry barriers to the industry and enabled new players to enter the market, thereby increasing competition
and reducing proit margin. Responding to this challenge, ADHI has registered patents for innovations that have been
implemented in projects, while also increasing the capacity of backbone networking.
Backbone networking allows for multiple connections between networks and their various components by providing
a path to make changes on information packets between different LANs and sub-networks. The increased capacity
of the system enables a more simpliied and convenient data transfer. Since 2012, ADHI has increased its backbone
capacity by as much as four times the previous capacity.
In 2013, the Company continues to develop an integrated information management system that link data systems and
management reports between Headquarters and project sites, thereby facilitating Management with greater access to
information as it unfolds in the ield.
The Company has also beneitted from the formation of a Systems Management and IT Department in 2012.
Furthermore Systems Management and Information Technology have also become an integral part of the Human
Resources Department, enabling the Company to respond quickly to requirements for additional personnel in line with
project demands.
ACCESS OF INFORMATION
To ensure transparency, ADHI endeavors to provide easy access to material information regarding the Company. This
access is provided through a variety of media and disclosure activities in accordance with prevailing rules and regulations
of the capital market and other authorities. While this is part of the Company’s policy to enforce and encourage transparency,
the Articles of Association of the Company guarantees the rights of shareholders to access company information in
compliance with regulations.
Throughout 2013, the Company published the following press releases and information disclosures to the Indonesia Stock
Exchange and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board Bapepam-LK, which has recently become
the Financial Services Authority Board OJK. In addition to these public disclosures, stakeholders can also obtain recent
information about the Company through the oficial website of ADHI, www.adhi.co.id, as well as the sub portal site of
state-owned companies, www.bumn.go.idadhikarya.
2013 ADHI
Annual Report 121
Bulan Kegitan
Media Januari
Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Desember 2012 BEI
Februari Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Januari 2013
BEI Penyampaian Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa
BEI Keterbukaan Informasi tentang Piutang atas Monorail
BEI, OJK Maret
Pencatatan Awal Obligasi Suku Korporasi BEI, OJK
Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Februari 2013 BEI
Penyampaian Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham BEI,OJK
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham BEI,OJK, Surat Kabar
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-3 Sukuk Mudharabah ADHI I Tahap 2012 BEI,OJK
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan per 31 Desember 2012 Diaudit BEI,OJK
Penyampaian Laporan Keuangan per 31 Desember 2012 Diaudit BEI,OJK
April Penyampaian Koreksi Laporan Keuangan per 31 Desember 2012 Diaudit
BEI,OJK Penyampaian Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham
BEI,OJK Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham
BEI,OJK, Surat Kabar Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Maret 2013
BEI Penyampaian Laporan Tahunan 2012
BEI,OJK Penyampaian Bukti Iklan Rating Obliasi dan Sukuk
BEI,OJK, Surat Kabar Keterbukaan Informasi atas Penjualan Saham ADHI pada PT ITC dan PT Jakarta Monorail
BEI,OJK Penyampaian Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa
BEI Penyampaian Hasil Pemeringkatan Tahunan
BEI,OJK Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham
BEI,OJK Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham
BEI,OJK, Surat Kabar Penyampaian Jadwal Dividen Tunai
BEI Penyampaian Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa
BEI Penyampaian Laporan Keuangan per Maret 2013 Tidak Diaudit
BEI,OJK Mei
Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per April 2013 BEI
Juni Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-4 Sukuk Mudharabah ADHI I Tahap I 2012
BEI,OJK Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-1 Sukuk Mudharabah ADHI I Tahap II 2013
BEI,OJK Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Mei 201
BEI Penyampaian Informasi Transaksi Ailiasi
BEI,OJK Juli
Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Juni 2013 BEI
Penyampaian Laporan Penggunaan Dana Obligasi ADHI Tahap II BEI,OJK
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan per Juni 2013 Tidak Diaudit BEI,OJK
Penyampaian Laporan Keuangan per Juni 2013 Tidak Diaudit BEI,OJK
Agustus Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Juli 2013
BEI September
Penyampaian Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham per Agustus 2013 BEI
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-2 Sukuk Mudharabah ADHI I Tahap II 2013 BEI,OJK
Penyampaian Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa BEI
Penyampaian Laporan Pemegang Saham Tertentu BEI,OJK
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-5 Sukuk Midharabah ADHI I Tahap I 2012 BEI,OJK
122 Laporan Tahunan
ADHI 2013
Sesuai mandat Pemegang Saham, Perseroan membentuk Komite Audit dalam rangka membantu melaksanakan tugas
dan fungsi Dewan Komisaris.
Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN, Peraturan
Menteri Negara BUMN no PER-12 MBU2012 tanggal 24 Agustus 2012. serta Lampiran Keputusan Bapepam No. Kep-
29PM2004 tanggal 24 September 2004 mengenai Peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Anggota Komite Audit dapat diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan
dilaporkan kepada RUPS.
Guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen, Amir Muin,
dengan anggota yang dipilih dari personil-personil yang tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung
dengan Perseroan. Adapun anggota dari Komite Audit terdiri dari para profesional independen sebagai berikut:
• Syaiful • Salim Siagian
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-
hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas-tugas lain Komite Audit dalam rangka membantu tugas
Dewan Komisaris, antara lain meliputi: •
Mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dan kebijakan khusus Dewan Komisaris
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
As per the mandate of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners is authorized to form an Audit
Committee to assist in the oversight duties of the Board of Commissioners.
This is pursuant to Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises SOEs, the Minister of State Owned Enterprises
Regulation No. PER-12 MBU2012 dated 24 August 2012, and the Appendix to the Bapepam Decree No. Kep-29
PM2004 dated 24 September 2004 regarding the Bapepam IX.I.5 Guidelines on the Establishment of the Audit
Committee. Members of the Audit Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and reported
to the GMS.
In order to maintain the Committees’ independence in performing its duties, the Audit Committee is led by an
Independent Commissioner, Amir Muin, with the rest of the Committee members selected from individuals who
are not related to the Company in any way. In this way, the Company is assured that members of the Audit Committee
are independent professionals, comprising of: • Syaiful
• Salim Siagian
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
The duties and responsibilities of the Audit Committee are to provide opinions to the Board of Commissioners on reports
and matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners. In assisting the Board of Commissioners,
the Audit Committee also performs other duties, including: •
Identify matters that require the special attention and consideration of the Board of Commissioners
• Review the inancial information to be issued by the
Company, including inancial statements, projections, and other inancial data.
Ketua Chairman
Amir Muin
Anggota Member
Salim Siagian
Anggota Member
Syaiful
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
2013 ADHI
Annual Report 123
• Mengevaluasi efektiitas sistem pengendalian internal
perseroan pada laporan keuangan lainnya, termasuk evaluasi efektiitas pengawasan dan keamanan pada
teknologi informasi yang digunakan.
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian
internal perseroan
serta pelaksanaannya.
• Menelaah ketaatan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan.
• Menelaah ruang lingkup dari kajian audit internal dan pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal atas
Laporan Keuangan, serta memperoleh daftar temuan dan rekomendasi, termasuk tanggapan dari pihak
manajemen.
• Melakukan review, seleksi, pencalonan akuntan publik termasuk independensinya dan memberi rekomendasi
penunjukan akuntan publik kepada Dewan Komisaris. • Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh auditor
eksternal dengan memastikan efektiitas sistem pengendalian interen dan efektiitas pelaksanaannya.
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penyempurnaan sistem pengendalian.
• Memberikan laporan kepada Dewan Komisaris atas berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh Perseroan. • Memastikan ketaatan Perseroan terhadap regulasi yang
berlaku. • Menelaah serta melaporkan kepada Dewan Komisaris
atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi
perusahaan yang dianggap perlu. • Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris
sepanjang masih dalam ruang lingkup kewenangan Komite Audit.
Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya
Perseroan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan tanggung jawabnya,
Komite Audit bekerja sama dengan Komite Manajemen Risiko dan Internal Audit dalam melaksanakan wewenang yang
diberikan.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Komite Audit, Dewan Komisaris menetapkan Piagam Komite Audit, yang pada
dasarnya berpedoman pada peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Sesuai ketentuan dalam Piagam tersebut, Komite
Audit wajib melakukan pertemuan sekurang-kurangnya satu kali tiap bulannya.
• Evaluate the effectiveness of the internal control system
over the company’s inancial statements, as well as the effectiveness of surveillance and security in the use of
information technology.
• Provide recommendations on improving the Company’s
internal control system and its implementation. •
Review the Company’s adherence to prevailing laws and regulations in the capital markets and those relating to
corporate activities.
• Review the scope of the reviews of Internal Audit and the audit works performed on the Company’s
inancial statements, as well as the list of indings and recommendations, including the response from
Management.
• Review the selection, nomination, and independency of the public accounting irm; and recommending the
appointment of the Public Accounting Firm to the Board of Commissioners.
• Review the audit works by the external auditors to ensure the effectiveness of internal control systems and
the effectiveness of its implementation. • Provide recommendations to the Board of Commissioners
to improve of the internal control system. • Provide reports to the Board of Commissioners on the
risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Company.
• Assure the Company’s adherence to prevailing regulations.
• Review and report to the Board of Commissioners on complaints relating to the Company.
• Maintain conidentiality of the documents, data, and corporate information as deemed necessary.
• Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners provided they are still within the scope
of authority and mandate of the Audit Committee. The Audit Committee is authorized to access records or
information about employees, funds, assets, and resources related to the Company’s other duties. In carrying out the
powers, duties and responsibilities, the Audit Committee collaborates with the Risk Management Committee and
Internal Audit.
The Board of Commissioners has established the Audit Committee Charter, which is based on the regulations of the
Capital Market. According to the provisions in the Charter, the Audit Committee shall meet at least once a month.
124 Laporan Tahunan
ADHI 2013
Laporan Singkat Kegiatan Komite Audit 2012
Kegiatan yang dijalankan Komite Audit 2012, antara lain: •
Mengevaluasi Laporan Hasil Audit Satuan Pengawas Internal dan menyampaikan hasil penilaiannya kepada
Dewan Komisaris. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menilai efektiitas pengendalian internal Perseroan dan
meningkatkan efektiitas fungsi serta tindak lanjut hasil
audit SPI. •
Melakukan review atas Laporan Keuangan Internal. •
Menetapkan TOR dan mengikuti proses penunjukan Kantor Akuntan Publik KAP, serta ikut serta dalam
penyusunan Surat Perintah KerjaKontrak pelaksanaan audit atas laporan keuangan tahun 2012.
• Melakukan review dan membantu kelancaran pelaksanaan
audit atas laporan keuangan tahun 2012 yang dilakukan oleh KAP yang ditunjuk.
• Menghadiri RUPS dan RUPSLB.
• Melakukan penelaahan atas infomasi Keuangan yang
dipublikasikan oleh Direksi dan menyampaikan hasilnya kepada Dewan Komisaris.
• Melakukan penalaahan atas Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan Tahun 2013 dan menyampaikan hasil penelaahan tersebut kepada Komisaris.
• Mengevaluasi praktek Good Corporate Governance
GCG. •
Melakukan penelaahan atas efektiitas sistem internal kontrol Perseroan.
• Mengkaji, memahami dan melakukan pengawasan atas
pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko yang ditetapkan oleh Perseroan.
• Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan
Dewan Komisaris antara lain melakukan evaluasi sistem Pengendalian Manajemen Proyek Studi Kasus Jalan Tol
Kanci-Pejagan. •
Mengkaji, memahami, dan mengevaluasi tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan pasar modal
dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
• Melakukan proses penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan
tahun buku 2013 yang meliputi: -
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja term of reference
, pemilihan Kantor Akuntan Publik selaku auditor independen atas laporan keuangan PT Adhi
Karya Persero Tbk. untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013.
- Turut serta dalam tim pemilihan Kantor Akuntan
Publik selaku auditor independen atas laporan keuangan PT Adhi Karya Persero Tbk. untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2013, serta memberikan rekomendasi kepada Komisaris tentang Kantor
Akuntan Publik yang ditunjuk.
- Turut serta meninjau draft surat perjanjiankontrak
antara Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Dewan KomisarisRUPS dengan Direksi PT Adhi
Karya Persero Tbk.
Brief Report of Audit Committee 2013
The activities conducted by Audit Committee 2012, such as: • Evaluate the Report of Internal Audit Unit’s Findings and
submit the assessment results thereof to the Board of Commissioners. This activity is conducted in order to
assess the effectiveness of Company’s internal control system, enhancing the effectiveness of the system’s
tools and the follow-up to the indings of the Internal Audit Unit.
• Conduct reviews of the Internal Financial Report • Establish the TOR and participate in the selection of the
Public Accounting Firm, as well as in the drafting of the Letter of Appointment Work Contract for the audit of the
Company’s inancial statements of 2013. • Conduct reviews and provide assistance to the audit
works on the inancial report of 2013 by the appointed Public Accounting Firm.
• Attend the Company’s GMS and EGMS • Conduct reviews on the published inancial information
issued by the Board of Directors and report the results thereof to Board of Commissioners.
• Conduct reviews on the Company’s Budget Plan for 2013 and report the results thereof to the Board of
Commissioners. • Evaluate the practices of GCG.
• Conduct reviews of the effectiveness of the internal control system.
• Examine, understand, and evaluate the supervision over the implementation of risk management policies
stipulated by the Company. • Conduct special tasks from the Board of Commissioners
including the evaluation of the management control system in the case study of the Kanci-Pejagan toll road
project. • Examine, understand, and evaluate the Company’s rate
of compliance to capital market regulations and other regulations related to the Company’s business activities.
• Undertake the appointment process of the Public Accounting Firm assigned to audit the Company’s
inancial statement for iscal year 2013, covering: -
Formulation of the terms of reference, appointment of the Public Accounting Firm as the independent
auditors responsible for auditing the inancial statements of PT Adhi Karya Persero TBK for the
year ending 31 December 2013.
- Being part of appointment team for the Public
Accounting Firm as the independent auditors responsible for the audit of the inancial statements
of PT Adhi Karya Persero Tbk. for the year ending 31 December 2013, and provide recommendations
to the Board of Commissioners on the Appointment of the Public Accounting Firm.
- Participating in reviewing the draft of the Terms
of EngagementWork Contract between the Public Accounting Firm appointed by the Board of
Commissioners, and the Board of Directors of PT Adhi Karya Persero Tbk.
2013 ADHI
Annual Report 125
- Monitoring and evaluating the audit plan and
subsequent audit work in the ield, and assisting the implementation and completion of the audit.
The results of the analyses or reviews by the Audit Committee are submitted to the Board of Directors for the Board’s
consideration and improvement as necessary.
Frequencies of Meeting and Attendance Level of Audit Committee
The Audit Committee convenes regular meetings that are attended by members of the Board of Commissioners. If
necessary, the meeting will also be attended by members of the Board of Directors. In 2013, the Audit Committee convened
a total of 13 meetings with the following attendances:
- Melakukan monitoring serta evaluasi rencana dan
perkembangan kegiatan audit di lapangan, serta membantu kelancaran pelaksanaan dan penyelesaian
audit.
Hasil analisis ataupun kajian komite audit dikomunikasikan dan dilaporkan kepada Direksi untuk memperoleh perhatian
dan tindakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Komite Audit secara berkala melakukan rapat dan dihadiri oleh Anggota Dewan Komisaris. Dan jika diperlukan, rapat akan
dihadiri oleh Direksi, Kepala SPI, Kepala Divisi terkait lainnya maupun dari auditor eksternal perusahaan. Selama periode
2013, Komite Audit telah menyelenggarakan 13 kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota, sebagai
berikut:
Nama Jabatan Posisi
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Presentase
Amir Muin Ketua
13 13
100 Syaiful
Anggota 13
13 100
Salim Siagian Anggota
13 12
92
Tabel Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Table
126 Laporan Tahunan
ADHI 2013
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
The Risk Management Committee RMC of ADHI has been established by the Board of Commissioners to assist in the
supervision of risk management functions of the Company.
On 10 October 2006, the Board of Commissioners appointed Murhadi, S.Sos Msi, a serving Independent Commissioner
of ADHI, as Chairman of the Risk Management Committee RMC. Subsequently in 2008, the Board of Commissioners
appointed two professionals as members of the RMC. The Committee reports directly to the Board of Commissioners.
The Committee’s Independence The members of RMC in 2013 are the same as those of 2012,
with two independent professionals who are not related, either directly or indirectly, with the Company. They are
Antonius Alijoyo and Eddy F. Sinaga, led by the Committee Chairman, Murhadi, who is concurrently an Independent
Commissioner of the Company.
Duties and Responsibilities of RMC The duties and responsibilities of Risk Management
Committee are to: •
Review and evaluate the risk management policy formulated by the Board of Directors, and provide
inputs to the Board of Commissioners prior to policy implementation.
• Review and evaluate the business risk areas of the
Company as deined by the Board of Directors, to be jointly approved with the Board of Commissioners.
• Review and evaluate the mitigation of bot systemic
and non-systemic risks with respect to the Company’s investment activities.
Activities of the Risk Management Committee in 2013
Throughout 2013, the Risk Management Committee convened A total of 10 meetings, with the following attendance records:
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Komite Manajemen Risiko KMR ADHI telah dibentuk oleh Dewan Komisaris guna membantu pelaksanaan tugas
pengawasan dalam bidang pemantauan fungsi pengelolaan risiko Perseroan.
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Dewan Komisaris menunjuk Murhadi, S.SosMsi, Komisaris Independen, sebagai
Ketua Komite Manajemen Risiko KMR. Selanjutnya pada tahun 2008, Dewan Komisaris menunjuk dua orang pihak
profesional sebagai anggota KMR. Komite ini bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Independensi KMR Komposisi anggota KMR pada tahun 2013 tidak mengalami
perubahan sejak pengangkatan mereka masing-masing; yaitu dua anggota pihak profesional yang tidak mempunyai
hubungan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Perusahaan. Mereka adalah Antonius Alijoyo dan Eddy F.
Sinaga, dan dipimpin oleh Ketua Komite, Murhadi, yang juga merupakan Komisaris Independen di Perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko adalah:
• Melakukan reviu dan evaluasi konsep kebijakan
manajemen risiko yang disiapkan oleh Direksi dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris sebelum
kebijakan dimaksud dilaksanakan.
• Melakukan reviu dan evaluasi penetapan area risiko
bisnis Perseroan yang yang dilakukan oleh Direksi untuk disepakati bersama dengan Dewan Komisaris.
• Melakukan reviu dan evaluasi atas upaya pencegahan
risiko sistemik dan non-sistemik atas aktivitas investasi.
Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko Selama Tahun 2013
Selama tahun 2013 KMR melakukan 10 kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Ketua Chairman
Murhadi
Anggota Member
Antonius Alijoyo
Anggota Member
Eddy F. Sinaga
2013 ADHI
Annual Report 127
Selama tahun 2013 Komite Manajemen Risiko mengadakan rapat sebanyak 10 kali. Rincian kehadiran pada rapat Komite
Manajemen Risiko selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Selama tahun 2013, KMR menerbitkan memo-memo tentang kajian risiko dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris
untuk menjadi pertimbangan bagi Dewan Komisaris. Lima memo tersebut adalah:
Berdasalkan hasil evaluasi berbagai risiko di tahun 2013, Komite Manajemen Risiko mengidentiikasi beberapa isu yang
menjadi perhatian khusus oleh Dewan Komisaris, yaitu: 1. Dalam hal investasi pada anak-anak perusahaan, ADHI
menghadapi risiko-risiko hukum, operasional, dan keuangan yang perlu dimitigasi dengan cermat. Salah satu
bentuk mitigasi yang direkomendasikan oleh KMR adalah penguatan SDM yang mengelola investasi, misalnya
dalam hal investasi pada bisnis hotel berupa kerja sama dengan
independent hotel chain management. 2. Dalam hal kontrak EPC yang bersifat konsorsium,
ADHI menghadapi risiko operasional dan risiko SDM. Risiko operasional adalah berupa dispute dengan mitra
konsorsium, sedangkan risiko SDM adalah berupa tidak dimilikinya personil yang berpengalaman dalam
pembangunan proyek bangunan industrial industrial project, seperti RFCC. Akibatnya, ADHI berpotensi
terkena denda karena tidak menepati skedul penyelesaian proyek maupun tidak terpenuhinya standar performance
yang ditetapkan dalam kontrak induk. KMR merekomendasikan untuk meneliti dengan cermat
kesiapan kontraktor yang akan diajak bermitra dalam Konsorsium untuk mengerjakan Proyek serta membatasi
diri dalam memasuki pekerjaan konstruksi bangunan industrial di mana ADHI kurang memiliki pengalaman
teknikal. In addition to these meetings, RMC undertook one ield trip, a
two-day site visit of the FC Project in Cilacap from 31 January 2013 to 1 February 2013.
Throughout 2013, RMC issued ive memos on the assessment of risk management, and submitted these memos to the Board
of Commissioners for its consideration. The ive memos are as follows:
From these risk evaluations in 2013, MRC identiied certain issues that merit the close attention of the Board of
Commissioners, they are: 1. In the case of investments by ADHI in subsidiary
companies, ADHI faces legal, operational and inancial risks that need to be carefully mitigated. A form of
mitigation recommended by RMC is the strengthening of human capital in charge of the investments. One
example would be the appointment of an independent and professional hotel chain management to operate
ADHI’s investment in the hotel business.
2. In the case of an EPC contract as part of a consortium, ADHI faces operational and HR risks. The irst risk is a
potential dispute with other members of the consortium, whereas the second risk pertains to the lack of ADHI
personnel who are experienced in the construction of industrial assets industrial projects such as RFCC. As a
result, ADHI may incur potential penalties stemming from unmet completion schedule or unrealized performance
standards set in the master contract. To that end, RMC recommends that ADHI undertakes sound due diligence
on the capabilities of contractors assigned to the project, and prudently limit the Company’s exposure to industrial
projects where ADHI still lacks technical experience.
Nama Jabatan Posisi
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Presentase
Murhadi Ketua
10 10
100 Antonius Alijoyo
Anggota 10
6 60
Eddy F. Sinaga Anggota
10 10
100
Tabel Frekuensi Tingkat Kehadiran Rapat Komite Manajemen Risiko
Table of Attendance Level Frequencies of Risk Management Committee
128 Laporan Tahunan
ADHI 2013
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary bertanggung jawab langsung dan melapor kepada Direksi. Tanggung
jawab utamanya adalah memastikan kelancaran komunikasi antara Perusahaan dengan pemangku kepentingan; dan
menjamin tersedianya informasi secara tepat waktu dan benar kepada pemangku kepentingan termasuk masyarakat
umum, melaksanakan fungsi investor relations, berhubungan dengan otoritas pasar modal dan pemerintah, memastikan
kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku, memfasilitasi rapat serta kegiatan Komisaris dan
Direksi, mengadministrasikan dokumen penting, mengelola program Corporate Social Responsibility
, dan mengelola situs Perusahaan dan portal www.bumn.go.idadhikarya.
Pada tahun 2013, sesuai dengan tugas-tugas tersebut diatas, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai aktivitas,
termasuk: •
Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2012 pada tanggal 19 April 2013
• Menyelenggarakan Analyst Meeting pada tanggal 3 Juli
2013 bertempat di Pabrik Sadang •
Menyelenggarakan Public Expose pada tanggal 5 Desember 2013 bertempat di Galeri BEI, Gedung Bursa
Efek Indonesia, Jakarta.
Selaian kegiatan tersebut di atas, Sekretaris Perusahaan juga telah meksanakan kegiatan-kegiatan rutin sebagai berikut:
• Melakukan disclosure sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh peraturan bidang Pasar Modal sesuai tabel Keterbukaan Informasi terlampir.
• Melaksanakan Media Relation dan temu wartawan sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan. •
Menyelenggarakan pameran terkait kebutuhan promosi Perusahaan.
• Memantau harga saham sepanjang tahun 2013, melakukan
evaluasi dan memberikan masukan bagi Direksi terhadap hal-hal yang mempengaruhi harga saham.
• Memberikan respon setiap permintaan otoritas Pasar
Modal atas berbagai informasi terkait Perseroan. •
Melaksanakan dan mengkoordinir Rapat Direksi. The Corporate Secretary is responsible to, and reports directly
to the Board of Directors. Its main responsibilities are to ensure good communications between the Company and its
stakeholders, disseminate timely and accurate information to the stakeholders including the general public, carry out
investor relations function, liaise with capital-market and government authorities, ensure compliance to prevailing laws
and regulations, facilitate board meetings and other board activities, ile important documents, manage Corporate Social
Responsibility programs, and administer the Company’s oficial website and portal - www.bumn.go.idadhikarya.
In 2013, in line with its job description above, the Corporate Secretary carried out a number of activities, including:
• Convened the Annual General Meeting of Shareholders
for iscal year 2012 on 19 April 2013. •
Organized an Analyst Meeting on 3 July 2013 at the Sadang Factory.
• Organized a Public Expose on 5 December 2013 at the
Indonesia Stock Exchange Gallery, IDX Building, Jakarta.
In addition, several routine activities were also carried out, including:
• Disclosed all information that is required by capital
market regulation on disclosure see Table of Information Disclosure.
• Carried out media relations and meet-the-press sessions
in line with Company needs. •
Organized trade exhibits as part of Company promotion. •
Monitored and evaluated share price throughout 2013, and provide inputs to the Board of Directors on matters
affecting Company share price. •
Responded to all requests from the Capital Market authorities for information pertaining to the Company.
• Convened and coordinated BOD Meetings.
SEKRETARIS PERUSAHAAN SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Amrozi Hamidi
2013 ADHI
Annual Report 129
• Mengadministrasikan dokumen perusahaan sesuai
Anggaran Dasar, seperti daftar pemegang saham sepanjang tahun 2013, Risalah Rapat Direksi, Rapat
Dewan Komisaris, dan Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris.
• Melaksanakan program Kemitraan dan Bina Lingkungan
PKBL dan Corporate Social Responsibility CSR 2013.
Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan juga telah melaksanakan pertemuan dengan para analystinvestor untuk
berdiskusi tentang perkembangan ADHI yang dilakukan sebanyak 71 kali.
Per tanggal 2 Januari 2014, M. Aprindy ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan ADHI menggantikan Amrozi Hamidi.
SATUAN PENGAWASAN INTERN
Berdasarkan SK Direksi PT Adhi Karya Persero Tbk. tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi PT Adhi Karya Persero
Tbk, Satuan Pengawasan Intern SPI bertanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan audit, dengan lingkup
audit mencakup audit operasional, di samping audit Sistem Mutu, audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja SMK3, dan audit Lingkungan. SPI bekerja sama dengan Komite Audit dan melaporkan temuannya kepada Direktur
Utama.
Sejak 1 Juli 2011 Kepala SPI dijabat oleh Soni Yaniarso. Pengangkatan Kepala SPI tersebut sesuai dengan Peraturan
Bapepam No. KEP-496B52008 tanggal 28 November 2008. Saat ini, SPI terdiri dari Kepala SPI dan lima orang
Auditor Internal profesional yang terlatih dan bersertiikat Qualiied Internal Auditor QIA. Unit ini juga dibantu oleh
seorang outsourcing auditor yang memiliki sertiikat Audit Safety, Lingkungan, dan Mutu. Per tanggal 2 Januari 2014,
Wiyono ditunjuk sebagai Kepala SPI ADHI menggantikan Soni Yaniarso.
Tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern adalah sebagai berikut:
• Menyusun Program Kerja Audit Tahunan PKAT.
• Monitored and evaluated share price throughout 2013,
and provide inputs to the Board of Directors on matters affecting Company share price.
• Managed the Partnership Program and Community
Development PKBL as part of the Company’s Corporate Social Responsibility CSR program in 2013.
Throughout the year 2013, the Corporate Secretary of ADHI had also organized a total of 71 meetings and conferences
with inventors and analysts.
As per 2 January 2014, M. Aprindy was appointed as Corporate Secretary of ADHI, replacing Amrozi Hamidi.
INTERNAL AUDIT
Pursuant to Decree of the Board of Directors of the Company on the Improvement of Organization Structure of PT Adhi
Karya Persero Tbk. Internal Audit is responsible for the implementation of all audit activities, by prioritizing operational
audit over Quality System audit, Occupational Health and Safety Management System SMK3, and Environmental
audit. Internal Audit is responsible to President Director.
Since July 1, 2011, the Head of Internal Audit has been held by Soni Yaniarso. The appointment of the Head of Internal
Audit is pursuant to Bapepam Regulation No. KEP-496 B52008 dated November 28, 2008. At the moment, the
Internal Audit Unit IAU is composed of the Head of Internal Audit and ive professional Internal Auditors who are certiied
Qualiied Internal Auditor QIA. The Unit is also supported by outsourced auditors with certiication of Audit Safety,
Environment, and Quality. As per 2 January 2014, Wiyono was appointed as the Head of Internal Audit replacing Soni
Yaniarso.
The duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are as follows:
• Prepare the Annual Audit Work Plan
Satuan Pengawas Intern Internal Audit
Soni Yaniarso
130 Laporan Tahunan
ADHI 2013
• Perform the internal audits for the effectiveness of all
applicable systems in the Company that focus on the Company’s target and the implementation of GCG in
accordance with the PKAT.
• Evaluate the implementation of the Company’s internal
control, including the quality of internal audits. • Report audit indings and make recommendations thereof
to improve Company performance on a sustainable basis. Audit indings are reported to the President Director,
and to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
• Monitor follow-ups of audit indings as well as improvements thereof, and reporting it to the President
Director, and to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Audits are performed on a risk-based audit as referred to in The Audit Charter, in addition to the the Company’s Manual,
Audit Standards, Procedures and Regulation. The Company has had the Audit Charter since October 14, 2005, which
was last updated on 22 December 2012 that consisted of: the Company’s vision, mission, authority, duty, occupational
scope, responsibility and implementation standards of internal audits. The Audit Charter was issued by the President
Director after approval by the Board of Commissioners.
The Audit Charter constitutes the oficial document that formally recognizes the formation of the Internal Audit Unit,
and prescribes the delegation of authority from the President Director to the internal auditors to collect data and information
related to the audit process as well as examine every detail of the organization including all assets and documents.
The number of indings from internal audit works in 2013 was 42 cases, with the following status:
• 34 Improper and closed.
• 2 Improper and open.
• 14 Improper and on going.
• Melakukan audit internal terhadap efektiitas seluruh
sistem yang berlaku di Perusahaan dan mengarah pada tercapainya sasaran Perusahaan dan pelaksanaan Good
Corporate Governance GCG sesuai PKAT.
• Mengevaluasi
pelaksanaan pengendalian
interen Perusahaan termasuk mutu kegiatan audit internal.
• Menyampaikan Laporan Hasil Audit LHA berikut rekomendasi dan saran terhadap hasil audit sebagai
bagian dari upaya memperbaiki kinerja Perusahaan secara berkelanjutan yang disampaikan kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
• Memonitor pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disetujui serta melaporkannya kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Audit dilakukan dengan risk based audit yang mengacu pada Audit Charter, Manual Perusahaan, Standar Audit, Prosedur,
dan Peraturan Perundangan. Perusahaan memiliki Audit Charter sejak 14 Oktober 2005 yang terakhir diperbaharui
pada tanggal 22 Desember 2012 dan berisi antara lain; visi dan misi Perusahaan, wewenang, kewajiban, ruang lingkup
pekerjaan, tanggung jawab, dan standar pelaksanaan internal audit. Audit Charter ditetapkan oleh Direktur Utama setelah
melalui persetujuan Dewan Komisaris.
Audit Charter merupakan dokumen yang secara formal mengakui pembentukan fungsi Audit Internal dan berisi
pemberian wewenang dari Direktur Utama untuk memperoleh informasi dan data berkaitan dengan proses audit serta
memeriksa setiap bagian dalam organisasi termasuk berbagai aset serta dokumen perusahaan.
Jumlah temuan dalam Laporan Hasil Audit sampai dengan 31 Desember 2013 sebanyak 42 kasus, dengan status:
• 34 Ketidaksesuaian sudah ditindak lanjuti closed.
• 2 Ketidaksesuaian belum ditindak lanjuti open.
• 14 Ketidaksesuaian sedang dalam proses on going.
No Nama
Audit Ke
Jumlah Temuan
Tanggal Open
On Going Closed
Closed
1 Divisi Konstruksi I
1 8
227-28 2013 -
4 4
50 2
Divisi Konstruksi II 1
1 18-2262013
- -
1 100
3 Divisi Konstruksi III
1 2
7-11102013 -
2 -
100 4
Divisi Konstruksi IV 1
9 11-15112013
- 7
2 22
5 Divisi Konstruksi V
1 1
19-2106-2013 -
- 1
100 6
Divisi Konstruksi VI 1
2 15-19042013
- 2
- 100
7 Divisi EPC
1 6
2-13092013 -
5 1
17 8
Adhi Persada Properti 1
6 5-15022013
- 5
1 17
9 Adhi Persada Realti
1 5
13-28032013 1
- 4
80 10
Divisi Precast Peralatan 1
2 15-19042013
- 1
1 50
Jumlah 42
1 26
15 36
Hasil Audit Internal Internal Audit Findings
2013 ADHI
Annual Report 131
KENDALA PENERAPAN GCG
Penerapan GCG di lingkungan perusahaan merupakan hal penting yang harus dilaksanakan dan berdampak pada kinerja
Perusahaan. GCG diperlukan guna menjaga keseimbangan antara organ-organ perusahaan, tanggung jawab entitas bisnis
kepada Pemangku Kepentingan, karyawan, dan masyarakat. Di sisi lain, penerapan GCG akan berpengaruh positif terhadap
pengelolaan Perusahaan.
Tantangan yang dihadapi Perseroan terkait implementasi GCG, antara lain:
• Perubahan kebijakan perusahaan membutuhkan proses
penyesuaian terkait penerapan GCG secara maksimal dan menyeluruh.
• Kurangnya pengetahuan karyawan atas kebijakan GCG
yang berbenturan dengan culture tiap individu.
• Sebagai BUMN, seringkali terjadi benturan kepentingan
antara kepentingan bisnis dengan kepentingan Negara atau Pemerintah. Dalam kasus lain, ketidakjelasan antara
keduanya berakibat pada tereksploitasinya perusahaan oleh politisi.
AKUNTAN PERSEROAN
Laporan Keuangan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 PT Adhi Karya Persero Tbk. telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto RSM AAJ Associates yang beralamat di
Plaza ABDA, Lt. 10, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 dengan opini wajar, dalam semua hal yang material.
Penugasan KAP Penugasan KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto
RSM AAJ Associates sebagai akuntan publik merupakan penugasan yang kedua kali untuk melakukan audit umum atas
Laporan Keuangan Perseroan dan audit atas pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
Akuntan Utama yang melakukan audit atas Perseroan adalah Maurice Ganda Nainggolan sebagai Partner In Charge. Audit
yang dilaksanakan oleh yang bersangkutan adalah penugasan yang keempat. Biaya untuk penugasan KAP Tahun Buku 2013
adalah Rp792.000.000 termasuk PPn.
MANAJEMEN RISIKO
Perseroan menerapkan kehati-hatian dan senantiasa menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dalam menjalankan
usahanya, didukung oleh Divisi Manajemen Risiko guna meminimalisir potensi risiko yang bisa terjadi. Secara garis
besar, risiko tersebut dibedakan menjadi dua kelompok risiko yakni:
CHALLENGES IN THE IMPLEMENTATION OF GCG
The implementation of GCG in everyday working environment remains essential and critical to performance. GCG is required
not least of which is to strike a balance between the different interests of various stakeholders, including shareholders
employees and communities. On the Company side, proper GCG implementation will impact positively on the Company’s
management.
The challenges faced by the Company in its GCG implementation are as follows:
• Changes in policy relating to adjustments required
in implementing GCG from within and outside of the Company.
• Employees’ lack of knowledge of basic GCG principles
that may be conlicting with individual culture or beliefs. •
As a State-Owned Enterprise BUMN, ADHI at times experience conlicting forces between the interests of
the state and those of the business corporation. There also times when ADHI has to avoid exploitation from
politicians.
COMPANY’S ACCOUNTANTS
The Financial Report of PT Adhi Karya Persero Tbk for the inancial year ending 31 December 2013, has been audited
by the Public Accounting Firm PAF of Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto RSM AAJ Associates, domiciled at Plaza
ABDA Floor 10, Jl Jend Sudirman Kav 59, Jakarta12190, with an Unqualiied Opinion.
PAF Appointment The appointment of PAF Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
Saptoto RSM AAJ Associates as the public accounting irm is the second such appointment by the Company to undertake
a general audit of the Company’s Financial Statements as well as those of the Partnership and Community Development
Program PKBL for iscal year 2013. The Chief Accountant who audited the Company was Maurice Ganda Nainggolan as
the Partner in Charge, his fourth appointment by the Company. The total fees for the PAF appointment for Fiscal Year 2013
amounted to Rp 792,000,000 including Value Added Tax.
RISK MANAGEMENT
The Company practiced due diligence and prudence in performing its business, and received the full support of the
Risk Management Division in order to mitigate any potential risks that may occur. In general, these risks are divided into
two categories:
132 Laporan Tahunan
ADHI 2013
1. Risiko yang Bersumber dari Faktor Eksternal