2013 ADHI
Annual Report 133
Secara intensif Divisi Manajemen Risiko telah melakukan pembahasan studi kasus berbentuk grup diskusi untuk
meningkatkan ketajaman dalam melakukan identiikasi, penilaian, dan mitigasi risiko baik pada tingkat Proyek dan
Divisi.
Risiko yang Dikelola Di tahun 2013, berdasarkan tingkat risiko yang berpengaruh
pada Perseroan, risiko-risiko yang dihadapi dan dikelola oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Risiko Kenaikan Harga Bahan BakuMaterial
Risiko kenaikan harga material dapat diakibatkan oleh gejolak pada sektor ekonomi, moneter, dan politik,
yang dapat menimbulkan perubahan estimasi dalam penetapan biaya atas pekerjaan konstruksi yang pada
akhirnya mengakibatkan penurunan laba perusahaan. Apabila kenaikan harga bahan material tersebut lebih
tinggi dari estimasi pendapatan yang diperoleh, maka dapat menimbulkan kenaikan biaya produksi yang
harus ditanggung Perusahaan, terutama apabila klaim penyesuaian harga tidak disetujui oleh pemberi kerja.
Meskipun gejolak yang terjadi pada sektor ekonomi, moneter, dan politik cenderung stabil dan kondusif,
perusahaan senantiasa melakukan langkah antisipasif guna mengurangi kemungkinan terjadinya risiko yang
berakibat pada kenaikan harga bahan material. Langkah- langkah tersebut, antara lain:
•
Melakukan kontrak pengadaan dengan pemasok utama dengan harga, jumlah, dan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. •
Melakukan perencanaan dan pengelolaan. •
Untuk kebutuhan materi yang spesiik, Perusahaan melakukan pesanan dimuka dalam jumlah minimal
tertentu. •
Khusus untuk kontrak dengan mitra kerja dengan durasi
waktu yang
panjang, perusahaan
mencantumkan pasal tentang eskalasi harga dan dalam proyek lain diupayakan negosiasi untuk
mencantumkan ketentuan tentang eskalasi harga.
2. Risiko Pembayaran
Risiko pembayaran terjadi sebagai akibat dari adanya beberapa pemberi kerja yang menunda atau mengalami
kesulitan untuk membayar biaya proyek sesuai jadwal yang tentukan. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya cost of
fund
yang selanjutnya berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan. Untuk mengurangi terjadinya risiko
tersebut, Perseroan telah menetapkan beberapa langkah sebagai berikut:
• Menilai bonaiditas dan reputasi pemberi pekerjaan.
• Mengharuskan adanya uang muka proyek.
• Mengambil langkah-langkah negosiasi dengan
pihak pemberi kerja untuk mencegah terjadinya risiko tidak dibayar.
• Menempuh jalur hukum.
Intensively, Risk Management Division has discussed case studies in a form of group discussion due to identify, appraise,
and mitigate risk at the project and divisional level.
Risks Being Managed and Mitigated In 2013, the Company managed and mitigated the following
risk factors:
1. Risk of Increasing Basic Material Costs
The risk of increasing basic material costs stems from turbulences on economic, monetary, and political fronts,
which could impact on initial estimated construction cost and a decrease of Company proit. If material cost
rises higher than average earned revenue, then such a rise has to be borne by the Company, especially if price
adjustments are not approved by its customers. Although recent economic, monetary and political conditions in
Indonesia have largely been stable, the Company took special measures to anticipate risks related to increasing
basic material costs, as follows:
• Generate a procurement contract with major suppliers
with locked price, amount and time of delivery. •
Conduct a management plan. •
For certain speciic materials, the Company places minimum amount orders in advance.
• For long-term partnering contracts, the Company is
required to state clauses for price escalation as well as negotiations for other projects.
2. Payment Risk
Payment risk arises as a result of the inability of contracting customers to pay project costs as scheduled. This would
impact on an increase to the Company’s cost of funds, thereby affecting the Company’s business negatively.
To mitigate such a risk, the Company undertook several initiatives, namely:
• Carry out due diligence on customer reputation.
• Require advances payment on projects.
• Address late payment issues by owner proactively to
prevent risk of unpaid. •
Take a legal course.
134 Laporan Tahunan
ADHI 2013
3. Risiko Perseroan dalam Bisnis EPC Risiko Gagal Tender
Risiko kerugian dapat terjadi dalam kegagalan memenangkan tender. Kegagalan ini dapat terjadi karena
adanya kompetitor yang memiliki penawaran lebih baik atau ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi
syarat-syarat tender. Dibandingkan dengan persiapan dalam pengerjaan proyek konvensional lainnya, biaya yang
dikeluarkan untuk persiapan tender dan pengerjaan proyek EPC relatif lebih besar. Dengan demikian dapat dipastikan,
kegagalan dalam memenangkan tender proyek EPC akan berdampak pada timbulnya high cost.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko ini, maka dalam setiap keikutsertaan dalam tender Proyek EPC,
Perseroan melakukan hal-hal sebagai berikut: •
Meningkatkan eisiensi. •
Melakukan due diligence dan persiapan yang matang.
• Jika
diperlukan, Perusahaan
membentuk konsorsium dengan perusahaan lain yang memiliki
keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki Perseroan.
Risiko Dalam Pemilihan MitraPartner Mencari dan menentukan mitrapartner kerja sama
merupakan risiko tersendiri karena kesalahan dalam memilih mitrapartner kerja sama baik dalam bentuk
konsorsium maupun Joint Operation. Kerugian dapat timbul dari ketidakmampuan mitrapartner dalam
memenuhi kewajibannya sebagai mitra dapat berimbas kepada Perseroan sebagai mitrapartner dalam kerja sama.
Guna mengurangi terjadinya potensi risiko kerugian yang disebabkan oleh kesalahan dalam memilih mitra
partner kerja sama, Perusahaan melakukan due diligence
uji tuntas atas calon mitrapartner kerja sama untuk mengetahui kapabilitas, kompetensi, dan performance
dari segi teknis, SDM, dan keuangannya.
Risiko Atas Kegagalan Desain Dalam proyek EPC, kontraktor EPC berperan sebagai
pembuat desainrancangan
engineering dan melaksanakan pengadaan procurement
sendiri. Dengan demikian, tanggung jawab atas keseluruhan pekerjaan
dalam proyek EPC berada pada Kontraktor EPC. Kegagalan proyek EPC sebagai akibat dari kegagalan
desainrancangan dapat dipastikan sebagai sebuah bencana besar karena desainrancangan merupakan
kegiatan awal dari keseluruhan rangkaian pekerjaan proyek EPC yang mempunyai dampak besar pada output
yang diharapkan. Tidak terpenuhinya output seperti yang dipersyaratkan pada Proyek EPC, bisa berdampak pada
kinerja Perseroan.
3. Risks on EPC Business Risk on Tender Failure