Tahapan konsentrasi. Aktivitas Pembelajaran

PPKn SMP K-1 278 mendapatkan pemahaman terhadap materi modul Anda 2.Tahapan dialog 1. Peserta membagi diri ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan; 2. Kelompok mendiskusikan materi latihan kasustugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. 3. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. 4. Penyampaian hasil diskusi; 5. nstrukturnara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok .

3. Tahap kristalisasi

Penyusunan rekomendasi serta komitmen peserta terhadap media pembelajaran PPKn SMP. Penutup 1. Peserta di bawah fasilitasi narasumber menyimpulkan hasil pembelajaran; 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; 3. Menecermati umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.

15 menit

E. LatihanKasusTugas

Diskusikan bersama Kelompok Anda 4-5 orang teman diklat, beberapa persoalan berikut “Orang berpendapat masalah yang timbul dalam kehidupan itu bersifat inhern melekat dan menyerta. Dalam setiap kehidupan pasti terdapat masalah, sehingga orang juga masalah hidup itu adalah sebuah keniscayaan. Hidup tanpa masalah tidak ada seninya. Karena itu, ikuti saja masalah kehidupan dan mengalirlah sesuai dengan pemunculan masalahnya. Demikian juga dalam kehidupan keberagaman masyarakat yang Bhinneka Tunggal Ika”. Bagaimanakah pendapat Anda terhadap pernyataan tersebut. Diskusikan dalam kelompok Anda PPKn SMP K-1 279

F. Rangkuman

1. Masalah yang timbul dalam keberagaman masyarakat Bhinneka Tunggal Ika, anta lain adalah: 1 berupa timbulnya pertentangan antar budaya, jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai oleh konflik antar budaya. Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan sosial, seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Situbondo, Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua Irian Jaya, dan daerah-daerah lainnya; 2 Kecemburuan sosial, misalnya Peristiwa Tasikmalaya merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh kecemburuan Poso merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan agama antar umat Islam dengan umat Kristen; Konflik sosial, misalnya Peristiwa Sambas merupakan contoh konflik dan yang disebabkan oleh perbedaan etnis suku bangsa anara suku Dayak penduduk asli dengan suku Madura penduduk pendatang. Peristiwa Aceh dan Papua Irian Jaya merupakan contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan kepentingan politik antara pemerintah Pusat dengan masyarakat daerah setempat; 4 Sentimet kedaerahan, misalnya kerusakan sosial yang terjadi di ibukota Jakarta tentara suku bangsa Betawi penduduk asli dengan suku bangsa Madura penduduk pendatang; 5 Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Negara seringkali diwarnai oleh peristiwa kerusuhan sosial, seperti peristiwa Tanjung Priuk. 2. Faktor penyebab masalah keberagaman antara lain adalah:yaitu faktor kebijakan pengaturan keberagaman dan arogansi lokal yang terdapat dalam keberagaman.Dalam ranah kebijakan, bagaimanakah agar urusan keberagaman tidak mudah terseret dalam kawasan politik- perpolitikan dan hanya mengarah pada argumen politik pemerintah? Untuk menjawab persoalan itu, pemerintah negara harus mampu merumuskan kebijakan nasional tentang keberagaman, yang tidak menguntungkan negara saja, tetapi juga menguntungkan masyarakat