Leon deguit Indikator Pencapain Kompetensi

PPKn SMP K-1 221 Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup berisi perintah dan laranganyang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintahpenguasa itu. g Thomas Hobbes dalam “ Leviathan” Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain. h Rudolf von Jhering dalam “ Der Zweck Im Recht” 1877-1882 Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu Negara i Mochtar Kusumaatmadja dalam “Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional 1976:15, Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas- asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga institusi dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. j R. Soeroso, SH Definisi hukum secara umum : himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksadengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya. k Abdulkadir Muhammad, SH Hukum adalah segala peraturan tertulis dan tidak tertulisyang mempunyai sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. l J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH Hukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran-pelanggaran yang dikenai tindakan-tindakan hukum tertentu. Berdasarkan berbagai pengertian hukum yang dijabarkan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan beberapa hal berkaitan dengan pengertian hukum, yaitu hukum memiliki 4 unsur, yaitu: 1 seperangkat peraturan, 2 dibuat oleh PPKn SMP K-1 222 penguasa atau lembaga yang berwenang, 3 mengikat dan memaksa, dan 4 sanksi tegas

2. Penggolongan Hukum dalam Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat beberapa hukum yang ditaati dan dijunjung tinggi oleh masnyarakat. Beberapa hukum yang berlaku dalam masyarakat adalah: a Hukum negaranasional Hukum negara adalah hukum yang dikeluarkan oleh oleh lembaga yang berkuasa atau lembaga yang berwenang. Lembaga yang dimaksud diantaranya dapat berasal dari legislatif, eksekutif, maupun yudisial. Berbagai peraturan yang dibuat oleh penguasa atau pejabat yang berwenang adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Tap MPR, Undang- undangPerppu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Perdaturan Daerah, dan lain-lain. b Hukum adat Dalam masyarakat lahir dan berkembang berbagai tatanan yang muncul karena pergaulan atau interaksi antar masyarakat. Berbagai kebiasaan yang lahir dan berkembang lambat laun menjadi tatanan yang diakui dan dijunjung tinggi serta digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Hukum adat keberadaannya masih diakui dan dapat digunakan dalam mengatur beberapa aspek kehidupan. Hukum adat masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional, misalnya dalam bidang pertanahan. Keberadaan tanah ulayat atau tanah adat masih diakui. Selain itu juga dalam hal waris mewaris hukum adat masih dapat digunakan sepanjang para pihak menyetujui penggunaan hukum pembagian waris dengan menggunakan hukum tersebut. c Hukum Islam Hukum lainnya yang juga sudah cukup lama tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia adalah hukum Islam. Hukum Islam bersumber dari kitab suci Al-Quran, HaditsSunah, dan akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Berbagai aturan dalam hukum Islam diakui dan dipatuhi keberadaannya dalam masyarakat. Berbagai aturan dalam Islam lambat laun banyak yang masuk dalam peraturan perundang-undangan negara, misalnya Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, perbankan syariah, waqaf, dan lain-lain. Keberadaan hukum Islam yang semula hanya diterapkan PPKn SMP K-1 223 pada individu-individu pemeluk agama pada akhirnya dianggap baik dan dapat diterapkan untuk digunakan sebagai tatanan hidup bagi seluruh bangsa Indonesia. Aturan yang mengadopsi dari hukum Islam biasanya untuk hal-hal tertentu, misalnya masalah keperdataan. Aturan tersebut biasanya berupa pilihan, misalnya untuk perbankan, maka masyarakat dapat memilih bank yang sesuai dengan keinginannnya, dapat memilih bank konvensional atau bank syariah yang menggunakan landasan hukum Islam.

3. Tujuan Hukum

Beraneka ragam dan banyaknya hubungan dalam pergaulan masyarakat maka, para anggota masyarakat memerlukan aturan-aturan yang dapat menjamin keseimbangan agar dalam hubungan-hubungan itu tidak terjadi kekacauan dalam masyarakat.Untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan antar anggota masyarakat, diperlukan aturan-aturan hukum yang diadakan atas kehendak dan keinsyafan tiap-tiap anggota masyarakat itu. Peraturan-peraturan hukum yang bersifat memaksa anggota masyarakat untuk patuh mentaatinya, menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap perhubungan dalam masyarakat, dan setiap pelanggar peraturan hukum yang ada, akan dikenakan sanksi yang berupa hukuman sebagai reaksi terhadap perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukannya. Dengan demikian, hukum itu bertujuan menjamin adanya kepastian hukumdalam masyarakat dan hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas- asas keadilan dari masyarakat itu.Berkaitan dengan tujuan hukum, Kansil 2002:13-14 mengemukakan beberapa pendapat ahli ilmu hukum tentang tujuan hukum, yaitu: a Prof. Subekti, S.H Tujuan hukum adalah mengabdi pada tujuan negara dan melayani tujuan negara itu dengan menyelenggarakan keadilan dan ketertiban, yang merupakan syarat pokok untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan. b Prof. Mr. Dr. L. J van Apeldoorn Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai atau dengan kata lain hukum menghendaki perdamaian.