Materi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mata Pelajaran Ppkn Smp | Makalah Dan Jurnal Gratis
PPKn SMP K-1
i
PENYUSUN
Drs. Supandi, M.Pd., (PPPPTK PKn DAN IPS) Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. (Univ. Negeri Malang) Drs. H.Haryono Adipurnomo (PPPPTK PKn DAN IPS) Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. (Univ. Negeri Malang)
Rahma Tri Wulandari, S.Pd. (PPPPTK PKn DAN IPS) Dr. Rasyid Al Atok, M.H., M.Pd. (Univ. Negeri Malang) Magfirotun Nur Insani, S.Pd. (PPPPTK PKn DAN IPS) Siti Awaliyah, S.Pd., S.H., M.Hum (Univ. Negeri Malang)
Gatot Malady, S.IP., M.Si. (PPPPTK PKn DAN IPS)
PEMBAHAS
Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. (Univ. Negeri Malang) Dr. Sutoyo, S.H., M.Hum. (Univ. Negeri Malang) Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. (Univ. Negeri Malang) Nurul Qomariyah, S.Pd. (SMPN 4 Malang)
Anny Nahri R., S.Pd. (SMP Islam Sabilillah Malang) Dra. Titik Suparti (SMPN 2, Pagak, Kabupaten Malang) Siti Tamami, S.Pd. (SMP Lab. Univ. Negeri Malang) Murthofiatis Zahrok, S.Pd., M.Pd. (SMPN 21 Malang) Warih Sutji Rahayu, S.Pd., M.Pd. (SMPN 21 Malang) Drs. AMZ. Supardono (SMP Katholik Santa Maria Malang)
P.M. Henny Dwi Omegawati, S.Pd (SMP Katolik Frateran Malang)
Dwi Utami, S.Pd., M.Pd. (SMP Brawijaya Smart School Malang)
Muthomimah, S.Pd., M.Pd. (SMP Islam Maarif 2 Malang)
Drs. Totok Supartono, M.Pd. (SMPN 1 Wonodadi Kabupaten Blitar)
(2)
(3)
PPKn SMP K-1
i
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
PPKn SMP
KELOMPOK KOMPETENSI 1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PPPPTK PKn DAN IPS
2015
PENYUSUN
Drs. Supandi, M.Pd., (PPPPTK PKn DAN IPS) Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. (Univ. Negeri Malang) Drs. H. Haryono Adipurnomo (PPPPTK PKn DAN IPS) Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. (Univ. Negeri Malang)
Rahma Tri Wulandari, S.Pd. (PPPPTK PKn DAN IPS) Dr. Rasyid Al Atok, M.H., M.Pd. (Univ. Negeri Malang) Magfirotun Nur Insani, S.Pd. (PPPPTK PKn DAN IPS) Siti Awaliyah, S.Pd., S.H., M.Hum (Univ. Negeri Malang)
Gatot Malady, S.IP., M.Si. (PPPPTK PKn DAN IPS)
PEMBAHAS
Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. (Univ. Negeri Malang) Dr. Sutoyo, S.H., M.Hum. (Univ. Negeri Malang) Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. (Univ. Negeri Malang) Nurul Qomariyah, S.Pd. (SMPN 4 Malang)
Anny Nahri R., S.Pd. (SMP Islam Sabilillah Malang) Dra. Titik Suparti (SMPN 2, Pagak, Kabupaten Malang) Siti Tamami, S.Pd. (SMP Lab. Univ. Negeri Malang) Murthofiatis Zahrok, S.Pd., M.Pd. (SMPN 21 Malang) Warih Sutji Rahayu, S.Pd., M.Pd. (SMPN 21 Malang) Drs. AMZ. Supardono (SMP Katholik Santa Maria Malang)
P.M. Henny Dwi Omegawati, S.Pd (SMP Katolik Frateran Malang)
Dwi Utami, S.Pd., M.Pd. (SMP Brawijaya Smart School Malang)
Muthomimah, S.Pd., M.Pd. (SMP Islam Maarif 2 Malang)
Drs. Totok Supartono, M.Pd. (SMPN 1 Wonodadi Kabupaten Blitar)
(4)
PPKn SMP K-1
ii
PENGANTAR
Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran.
PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya modul PKB untuk mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul ini, diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini.
Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.
Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985032001
(5)
PPKn SMP K-1
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 5
B. Tujuan 6
C. Peta Kompetensi 7
D. Ruang Lingkup 8
E. Saran Penggunaan Modul 8
Kegiatan Pembelajaran 1 9
A. Tujuan Pembelajaran 10
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 12
C. Uraian Materi 12
D. Aktivitas Pembelajaran 19
E. Latihan / Kasus / Tugas 20
F. Rangkuman 20
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 34
H. Kunci Jawaban 34
Kegiatan Pembelajaran 2 38
A. Tujuan Pembelajaran 40
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 40
C. Uraian Materi 40
D. Aktivitas Pembelajaran 59
E. Latihan / Kasus / Tugas 60
F. Rangkuman 60
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 61
Kegiatan Pembelajaran 3 63
A. Tujuan Pembelajaran 64
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 66
(6)
PPKn SMP K-1
iv
D. Aktivitas Pembelajaran 79
E. Latihan / Kasus / Tugas 80
F. Rangkuman 81
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 81
H. Kunci Jawaban 84
Kegiatan Pembelajaran 4 94
A. Tujuan Pembelajaran 97
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 97
C. Uraian Materi 97
D. Aktivitas Pembelajaran 112
E. Latihan / Kasus / Tugas 113
F. Rangkuman 113
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 113
Kegiatan Pembelajaran 5 118
A. Tujuan Pembelajaran 121
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 121
C. Uraian Materi 121
D. Aktivitas Pembelajaran 127
E. Latihan / Kasus / Tugas 128
F. Rangkuman 129
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 129
H. Kunci Jawaban 130
Kegiatan Pembelajaran 6 141
A. Tujuan Pembelajaran 141
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 141
C. Uraian Materi 141
D. Aktivitas Pembelajaran 157
E. Latihan / Kasus / Tugas 157
Kegiatan Pembelajaran 7 159
A. Tujuan Pembelajaran 159
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 159
C. Uraian Materi 159
D. Aktivitas Pembelajaran 173
(7)
PPKn SMP K-1
v
F. Rangkuman 176
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 177
H. Kinci Jawaban 177
Kegiatan Pembelajaran 8 179
A. Tujuan Pembelajaran 183
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 183
C. Uraian Materi 183
D. Aktivitas Pembelajaran 191
E. Latihan / Kasus / Tugas 192
F. Rangkuman 192
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 194
Kegiatan Pembelajaran 9 216
A. Tujuan Pembelajaran 218
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 218
C. Uraian Materi 219
D. Aktivitas Pembelajaran 228
E. Latihan / Kasus / Tugas 229
F. Rangkuman 231
Kegiatan Pembelajaran 10 233
A. Tujuan Pembelajaran 235
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 237
C. Uraian Materi 237
D. Aktivitas Pembelajaran 243
E. Latihan / Kasus / Tugas 244
F. Rangkuman 245
Kegiatan Pembelajaran 11 249
A. Tujuan Pembelajaran 252
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 252
C. Uraian Materi 252
D. Aktivitas Pembelajaran 257
E. Latihan / Kasus / Tugas 258
F. Rangkuman 258
Kegiatan Pembelajaran 12 282
(8)
PPKn SMP K-1
vi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 286
C. Uraian Materi 287
D. Aktivitas Pembelajaran 303
E. Latihan / Kasus / Tugas 304
F. Rangkuman 304
Kegiatan Pembelajaran 13 308
A. Tujuan Pembelajaran 311
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 311
C. Uraian Materi 311
D. Aktivitas Pembelajaran 356
E. Latihan / Kasus / Tugas 358
F. Rangkuman 358
Kegiatan Pembelajaran 14 361
A. Tujuan Pembelajaran 364
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 364
C. Uraian Materi 364
D. Aktivitas Pembelajaran 370
E. Latihan / Kasus / Tugas 370
F. Rangkuman 370
Kegiatan Pembelajaran 15 373
A. Tujuan Pembelajaran 376
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 376
C. Uraian Materi 376
D. Aktivitas Pembelajaran 381
E. Latihan / Kasus / Tugas 382
F. Rangkuman 382
Kegiatan Pembelajaran 16 408
A. Tujuan Pembelajaran 410
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 410
C. Uraian Materi 411
D. Aktivitas Pembelajaran 415
E. Latihan / Kasus / Tugas 416
F. Rangkuman 416
(9)
PPKn SMP K-1
vii
A. Tujuan Pembelajaran 432
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 432
C. Uraian Materi 432
D. Aktivitas Pembelajaran 437
E. Latihan / Kasus / Tugas 438
F. Rangkuman 438
Kegiatan Pembelajaran 18 454
A. Tujuan Pembelajaran 457
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 470
C. Uraian Materi 470
D. Aktivitas Pembelajaran 483
E. Latihan / Kasus / Tugas 484
(10)
PPKn SMP K-1
viii
Daftar Gambar
Gambar Nama Gambar Halaman
1. Ruang Lingkup……… 7
2. Peta Kompetensi……… 10
3. Peta Kompetensi……… 39
4. Peta Kompetensi……… 65
5. Skenario atau alur aktivitas……….. 80
6. Skenario atau alur aktivitas……….. 91
7. Peta Kompetensi……… 95
8. Peta Kompetensi……… 119
9. UUD NKRI tahun 1945 setelah di amandemen…………. 145
10. Peta Kompetensi……… 181
11. Peta Kompetensi……… 217
12. Peta Kompetensi……… 235
13. Peta Kompetensi……….. 250
14. Peta Kompetensi……… 285
15. Urutan Logis Proses Pembelajaran………. 335
16. Peta Kompetensi……… 362
17. Peta Kompetensi……… 409
18. Peta Kompetensi……… 431
(11)
PPKn SMP K-1
ix
Daftar Tabel
Tabel Nama Tabel Halaman
1. Peta Kompetensi………... 6
2. Standart isi tingkat kompetensi dan ruang lingkup ………. 26
3. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B…………. 30
4. Anggota-anggota BPUPKI………... 41
5. Anggoa PPKI……….. 50
6. perbandingan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup... 77
7. bagaimana kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka……….. 80
8. kandungan HAM dalam Pembukaan UUD 1945…………... 165
9. HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999……… 167
10. Kegiatan Pembelajaran ………... 227
11. Aktivitas Pembelajaran……….. 243
12. Formart Observasi Penilaian Individual……….. 246
13. Formart Observasi Penilaian Kelompok………. 247
14. Aktivitas Pembelajaran……….. 257
15. Aktivitas Pembelajaran……….. 265
16. Aktivitas Pembelajaran……….. 276
17. Aktivitas Pembelajaran……….. 304
18. Deskripsi Langkah Pembelajaran……… 335
19. tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi………. 339
20. Contoh pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn SMP……….. 344
21. Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran……… 347
22. Contoh Perancangan Model Pembelajaran PjBL…………. 348
23. Contoh Model Pembelajaran Problem Based Learning….. 351
(12)
PPKn SMP K-1
x
25. Kegiatan Pembelajaran ……… 356
26. Tingkatan Sikap dan Deskripsi……… 386
27. Sasaran Nilai Hasil Belajar……… 386
28. Sasaran Nilai Hasil Belajar……… 389
29. Sasaran Nilai Hasil Belajar……… 389
30. Sasaran Nilai Hasil Belajar……… 390
31. Nilai Kentutasan Pengetahuan ……… 392
32. Tabel Konverensi Skor dan Predikat……….. 398
33. Tabel Penilaian Diri……… 404
34. Kegiatan Pembelajaran………. 415
35. Kegiatan Pembelajaran……... 425
36. Kegiatan Pembelajaran………. 437
37. Contoh Jenis Sumber Belajar dan Potensi……… 440
38. Pengelompokan jenis Media……… 445
39. Aktivitas Pembelajaran Materi Konsep Sumber Belajar PPKn………. 448
(13)
PPKn SMP K-1
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya.Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Pedoman penyusunan modul diklat PKB bagi guru dan tenaga kependidikan ini merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam
(14)
PPKn SMP K-1
2
mengembangkan modul pelatihan yang diperlukan guru dalam melaksanakan kegiatan PKB.Dasar Hukum penulisan Modul PKB untuk Guru PPKn SMP adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawasdan Angka Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar PengawasSekolah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
(15)
PPKn SMP K-1
3
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25tahun 2008 tentang StandarTenagaPerpustakaan
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 26 tahun 2008 tentang StandarTenagaLaboran
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji pada Kursus dan Pelatihan
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C.
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C.
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Standar Teknisi Sumber Belajar pada Kursus dan Pelatihan
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
26. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawasdan Angka Kreditnya.
(16)
PPKn SMP K-1
4
27. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
30. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Juknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya.
32. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152 Tahun 2014 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Pamong Belajar. 34. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya..
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang StandarNasionalPendidikanAnakUsiaDini.
36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan.
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2015 tentangOrganisasidan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
(17)
PPKn SMP K-1
5
B. Tujuan
Modul diklat Grade 1 ini sebagai panduan belajar bagi guru PPKn SMP dalam memahami materi PPKn Sekolah Menengah Pertama. Modul ini bertujuan dalam upaya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional materi PPKn SMP sebagai tindak lanjut dari UKG tahun 2015.
Kita akan mengajak Anda, mengkaji terkait materi yang terdiri atas materi pedagogik dan profesional. Materi pedagogik berhubungan dengan materi yang mendukung proses pembelajaran seperti Pendekatan Saintifk, Model Pembelajaran, RPP, Penilaian, Sumber dan Media, serta PTK. Materi profesional terkait dengan materi PPKn, yaitu mencakup:
1) Konsep, struktur, materi dan pola pikir Keilmuan PPKn.
2) Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
3) Dinamika perwujudan nilai dan moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4) Perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
5) Nilai dan moral Pancasila dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
6) Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
7) Hak Asasi Manusia Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
8) Norma hukum dan kepatutan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
9) Ketentuan hukum yang berlaku dalam perwujudan kedamaian dan keadilan
10) Keberagaman dalam masyarakat Indonesia
11) Makna Keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 12) Harmoni Keutuhan wilayah dan kehidupan dalam konteks NKRI
(18)
PPKn SMP K-1
6
C. Peta Kompetensi
Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini adalah :
Pembelajaran
ke - Kompetensi yang dicapai
1. Menguasai Konsep, struktur, materi dan pola pikir Keilmuan
PPKn.
2. Menjelaskan sejarah Perumusan dan Penetapan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
3. Menjelaskan Dinamika perwujudan nilai dan moral Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menjelaskan Perumusan dan pengesahan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Menjelaskan Nilai dan moral Pancasila dalam Pembukaan
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Menjelaskan Lembaga-lembaga Negara dalam
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
7. Menjelaskan Hak Asasi Manusia Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
8. Menjelaskan Norma hukum dan kepatutan yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
9. Menjelaskan Ketentuan hukum yang berlaku dalam
perwujudan kedamaian dan keadilan.
10. Menjelaskan Keberagaman dalam masyarakat Indonesia.
11. Menjelaskan Makna Keberagaman dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
12. Menjelaskan Harmoni Keutuhan wilayah dan kehidupan
dalam konteks NKRI
13. Menjelaskan Pendekatan Saintifik PPKn SMP
14. Menjelaskan Model Pembelajaran PPKn SMP
15. Menjelaskan Penilaian Pembelajaran PPKn SMP
16. Menjelaskan Perencanaan Pembelajaran PPKn SMP
17. Menjelaskan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran PPKn
SMP
18. Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(19)
PPKn SMP K-1
7
D. Ruang Lingkup
Gambar 1 : Ruang Lingkup
Materi PPKn SMP
Profesional
Konsep, struktur, materi dan pola pikir Keilmuan PPKn.
Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
Dinamika perwujudan nilai dan moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Nilai dan moral Pancasila dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Hak Asasi Manusia Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Norma hukum dan kepatutan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Ketentuan hukum yang berlaku dalam perwujudan kedamaian dan keadilan
Keberagaman dalam masyarakat Indonesia
Makna Keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Harmoni Keutuhan wilayah dan kehidupan dalam konteks NKRI
Pedagogik
Pendekatan Saintifik PPKn SMP
Model pembelajaran PPKn SMP
Penilaian hasil belajar
Penyusunan RPP PPKn SMP
Sumber dan Media Pembelajaran PPKn SMP
(20)
PPKn SMP K-1
8
E. Saran Penggunaan Modul
Agar peserta berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran di sekolah, maka cermati dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain:
Penguasaan materi pedagogik yang mendukung penerapan materi
profesional
Penguasaan materi profesional sebagai pokok dalam pembelajaran
PPKndi SMP
Bacalah setiap tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
pada masing-masing kegiatan pembelajaran agar anda mengetahui pokok-pokok pembahasan
Selama mempelajari modul ini, silakan diperkaya dengan referensi yang
berkaitan dengan materi
Perhatikan pula aktivitas pembelajaran dan langkah-langkah dalam
menyelesaikan setiap latihan/tugas/kasus
Latihan/tugas/kasus dapat berupa permasalahan yang bisa dikerjakan
dalam kelompok dan individu
Diskusikanlah dengan fasilitator apabila terdapat permasalahan dalam
(21)
PPKn SMP K-1
9
KONSEP, MATERI, STRUKTUR, DAN POLA PIKIR KEILMUAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN (PPKn)
Oleh Drs. H. Haryono Adi Purnomo
A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasan Pasal 37 “... dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Berdasarkan rumusan tersebut, telah dikembangkan Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diharapkan dapat menjadi wahana edukatif dalam mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk mengakomodasikan perkembangan baru dan perwujudan pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa dalam arti utuh dan luas, maka substansi dan nama mata pelajaran yang sebelumnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dikemas dalam Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, secara utuh bersama mata pelajaran lainnya, sudah dimuat dalam semua ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan tersebut berkaitan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Silabus, Buku Teks Siswa dan Buku Pedoman Guru, serta Pedoman Implementasi Kurikulum. Dengan kata lain tentang apa, mengapa, dan bagaimana mata pelajaran PPKn secara imperatif berkedudukan dan berfungsi
(22)
PPKn SMP K-1
10
dalam konteks sistem pendidikan dan kurikulum secara nasional sudah didukung dengan regulasi yang sangat lengkap.B. Tujuan
Setelah mempelajari Modul ini, diharapkan Anda dapat:
1. Menguasai konsep, Materi, struktur dan pola pikir keilmuan PPKn 2. Menguasai ruang lingkup PPKn
C. Peta Kompetensi
Gambar 2 : Peta Kompetensi D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup materi modul “Konsep, Struktur, Materi dan Pola Pikir
Keilmuan Mata Pelajaran PPKn”, meliputi: 1. Struktur Keilmuan PPKn
a. Latar belakang PPKn
KONSEP, MATERI, STRUKTUR, DAN
POLA PIKIR KEILMUAN PPKn
Kedudukan PPKn
Tujuan PPKn Konsep PPKn
Latar Belakang
Ruang Lingkup Materi PPKn
Ruang Lingkup PPKn ManfaatPPKn
FungsiPPKn
Analisis SKL, KI dan KD Pengorganisasian Materi Ruang Lingkup
PPKn Konsep, Materi, Struktur dan Pola
(23)
PPKn SMP K-1
11
b. Konsep PPKnc. Tujuan mata pelajaran PPKn d. Kedudukan mata pelajaran PPKn e. Fungsi mata pelajaran PPKn f. Manfaat mata pelajaran PPKn 2. Ruang Lingkup PPKn
a. Ruang lingkup PPKn
b. Ruang Lingkup materi PPKn
c. Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn d. Analisis SKL, KI dan KD
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Modul ini terdiri dari 2 Kegiatan belajar. Dalam Kegiatan Belajar A disajikan mengenai Konsep, Materi, Struktur dan Pola Pikir Keilmuan; dan Kegiatan Belajar B disajikan mengenai Ruang Lingkup PPKn. Kegiatan Belajar A dirancang untuk pencapaian tujuan 1 dan, Kegiatan Belajar B dirancang untuk pencapaian tujuan 2. Untuk membantu Anda dalam mempelajari modul ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Cobalah anda tangkap pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan teman sejawat atau dengan tutor Anda
3. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
4. Mantapkan pemahaman anda dengan mengerjakan latihan dalam modul dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan pendidik lainnya atau teman sejawat.
5. Cobalah menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah anda sudah memahami dengan benar isi yang terkandung dalam modul ini.
(24)
PPKn SMP K-1
12
Selamat belajar !Kegiatan Belajar A
STRUKTUR KEILMUAN PPKn
A. Tujuan
1.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menjelaskan latar belakang PPKn secara benar
2.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapatmenjelaskan konsep PPKnsecara benar
3.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapatmenjelaskan tujuan mata pelajaran PPKn secara benar
4.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapatmenjelaskan kedudukan mata pelajaran PPKnsecara benar
5.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapatmenjelaskan fungsi mata pelajaran PPKnsecara benar
6.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapatmenjelaskan manfaat mata pelajaran PPKnsecara benar
7. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menjelaskan Hakekat PPKnsecara benar
8.Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menjelaskan Aspek PPKnsecara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.menjelaskan latar belakang PPKn 2.menjelaskan konsep PPKn
3.menjelaskan tujuan mata pelajaran PPKn 4.menjelaskan kedudukan mata pelajaran PPKn 5.menjelaskan fungsi mata pelajaran PPKn 6.menjelaskan manfaat mata pelajaran PPKn C. Uraian Materi
1. Latar Belakang
Sesuai dengan dinamika tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bidang lainnya, kurikulum
(25)
PPKn SMP K-1
13
sebagai wahana pencapaian tujuan pencerdasan kehidupan bangsa beserta implementasinya perlu dievaluasi secara terus menerus dan disempurnakan agar tetap relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Dengan penyempurnaan ini diharapkan kurikulum selalu adaptif dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu kurikulum perlu disesuaikan dengan strategi pengembangan dan im[plementasinya.Sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia telah mencatat beberapa kali perubahan sesuai dengan perkembangan kehidupan bangsa dan kebijakan nasional pendidikan. Sementara itu perubahan sosial budaya yang sangat cepat memungkinkan sebagian masyarakat merasakan kurikulum sebagai sesuatu hal yang memberatkan dan tidak sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Perkembangan terakhir dialami pasca terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tentang Standar Isi (SI), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 yang mengatur tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang SI dan SKL tersebut. Implementasi Standar Isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan telah mendapat tanggapan dan kritik masyarakat, baik dari para guru, pakar Pendidikan Kewarganegaraan, akademisi di perguruan tinggi dan para politisi maupun masyarakat umum termasuk orang tua menganggap bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengandung kelemahan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam implementasinya sering dipandang sebagai mata pelajaran: tidak menarik; tidak menantang berpikir tingkat tinggi; bersifat hapalan; materi dianggap abstrak, sulit, dan kurang dirasakan manfaat praktisnya; bahkan banyak guru yang merasa kesulitan untuk membelajarkan kepada peserta didik. Kritik tajam terhadap kemasan kurikulum adalah karena dianggap lebih banyak berorientasi pada materi pelajaran daripada pembelajaran peserta didik. Hal ini dampaknya dirasakan oleh pendidik dan peserta didik, karena kurang memperoleh kemudahan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran lebih berupa pemberian banyak materi. Hal ini mengakibatkan kerjasama pendidik dan orang tua hanya sebatas kepentingan penguasaan materi, bukan penekanan pada pembinaan etika dan moral.
(26)
PPKn SMP K-1
14
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasan Pasal 37 “... dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Berdasarkan rumusan tersebut, telah dikembangkan Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diharapkan dapat menjadi wahana edukatif dalam mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk mengakomodasikan perkembangan baru dan perwujudan pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa dalam arti utuh dan luas, maka substansi dan nama mata pelajaran yang sebelumnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dikemas dalam Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Kita perlu kembali pada konsepsi bahwa setiap negara memerlukan wahana edukatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsanya dan menjamin kelanggengan kehidupan negaranya, maka dualisme persepsi antara Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan tidak perlu terjadi. Pada dasarnya untuk Indonesia, pendidikan kewarganegaraan itu adalah pendidikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah, komitmen utuh telah dicapai sesuai dengan legal framework yang ada, bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran wajib pada semua satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Aspek-aspek yang menjadi lingkup mata pelajaran ini, mencakup: persatuan dan kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, hak azasi manusia, kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaaan dan politik, Pancasila, dan globalisasi. Walaupun dalam enumerasinya Pancasila ditempatkan sejajar dengan aspek lain, namun dalam pengorganisasian isi dan pengalaman belajar hendaknya ditempatkan sebagai core atau concerto dalam orkestrasi kesemua aspek untuk mencapai tujuan akhir dari pendidikan Pancasila secara generik. Dengan demikian untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat dikembangkan Pendidikan Kewarganegaraan yang koheren dengan pendidikan nilai-nilai Pancasila.
(27)
PPKn SMP K-1
15
2. Konsep PPKnMata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran penyempurnaan dari mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) yang semula dikenal dalam Kurikulum 2006. Penyempurnaan tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan: (1) Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara
Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis-pedagogis pembangunan warganegara Indonesia yang berkarakter Pancasila.
Perubahan tersebut didasarkan pada sejumlah masukan penyempurnaan pembelajaran PKn menjadi PPKn yang mengemuka dalam lima tahun terakhir, antara lain: (1) secara substansial, PKn terkesan lebih dominan bermuatan ketatanegaraan sehingga muatan nilai dan moral Pancasila kurang mendapat aksentuasi yang proporsional; (2) secara metodologis, ada kecenderungan pembelajaran yang mengutamakan pengembangan ranah sikap (afektif), ranah pengetahuan (kognitif), pengembangan ranah keterampilan (psikomotorik) belum dikembangkan secara optimal dan utuh.
Selain itu, melalui penyempurnaan PKn menjadi PPKn tersebut terkandung gagasan dan harapan untuk menjadikan PPKn sebagai salah satu mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn sebagai mata pelajaran yang memiliki misi mengembangkan keadaban Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggungjawab.
(28)
PPKn SMP K-1
16
Berdasarkan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP, mata pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013, memiliki karakteristik sebagai berikut.a. Nama mata pelajaran yang semula Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah diubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn); b. Mata pelajaran PPKn berfungsi sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter;
c. Kompetensi Dasar (KD) PPKn dalam bingkai kompetensi inti (KI) yang secara psikologis-pedagogis menjadi pengintergrasi kompetensi peserta didik secara utuh dan koheren dengan penanaman, pengembangan, dan/atau penguatan nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; nilai dan semangat Bhinneka
Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Pendekatan pembelajaran berbasis proses keilmuan (scientific approach)
yang dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian
padaproses pembangunan pengetahuan (KI-3, keterampilan (KI–4), sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut memiliki langkah generik sebagai berikut:
1) Mengamati (observing),
2) Menanya (questioning),
3) Mengumpulkan Informasi (exploring),
4) Menalar/mengasosiasi (associating)
5) Mengomunikasikan (communicating)
Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih spesifik, misalnya: untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan penuh perhatian; untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya dialektis/mendalam; untuk mengumpulkan informasi antara lain dapat menggunakan kajian dokumen historis; untuk menalar/mengasosiasi antara lain dapat menggunakan model diskusi peristiwa publik; untuk mengomunikasikan antara lain dapat menggunakan model presentasi gagasan di depan publik (public hearing).
(29)
PPKn SMP K-1
17
Dalam konteks lain, misalnya model yang diterapkan berupa model project seperti Proyek Belajar Kewarganegaraan yang menuntut aktivitas yang kompleks waktu dan panjang dan kompetensi yang lebih luas kelima langkah generik di atas dapat diterapkan secara adaptif pada model tersebut.e. Model pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik PPKn secara holistik/utuh dalam rangka peningkatan kualitas belajar dan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara utuh dalam
proses pembelajaran otentik (authentic instructional and authentic learning)
dalam bingkai integrasi Kompetensi Inti sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Serta model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik
bersikap dan berpikir ilmiah (scientific) yaitu pembelajaran yang mendorong
dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
f. Model Penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar PPKn
menggunakan penilaian otentik (authentic assesment). Penilaian otentik
mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian otentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih otentik.
3. Tujuan Mata Pelajaran PPKn
Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat (1) huruf ditegaskan bahwan Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat
Bhinneka Tunggal Ika, serta ko mitmen terhadapNegara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah
(30)
PPKn SMP K-1
18
mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (1) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggungjawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility); (2) pengetahuan kewarganegaraan; (3) keterampilan
kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic
competence and civic responsibility).
Secara khusus Tujuan PPKn yang berisikan keseluruhan dimensi tersebut sehinggapeserta didik mampu:
a. Menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial; b. Memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan
pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat
Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
d. Berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial Budaya.
4. Kedudukan, Fungsi dan Manfaat Mata Pelajaran PPKn
Mata Pelajaran PPKn memiliki kedudukan dan fungsi sebagai berikut: a. PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan kewarganegaraan
khas Indonesia
b. PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moral/karakter Pancasila dan pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan Indonesia sangat koheren (runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang
(31)
PPKn SMP K-1
19
demokratis dan bertanggung jawab sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 UU No.20 Tahun 2003.Mata pelajaran PPKn bermanfaat untuk membangun manusia sebagai insan menekankan pada manusia yang berharkat, bermartabat, bermoral dan memiliki jati diri serta karakter tangguh baik dalam sikap mental, daya pikir maupun daya ciptanya.Namun demikian dalam proses pembelajarannya perlu memperhatikan pengembangan proses pembiasaan, kematangan moral, dan
penguasaan pengetahuan kewarganegaraan untuk memperkuat
pembangunan watak, seperti penghargaan (respect) dan tanggung jawab
(responsibility) sebagai warga negara demokratis dan taat hukum (democratic and lawfull). Hal Ini berarti bahwa pembentukan moralitas merupakan fokus yang perlu diwujudkan dalam pembelajaran.
D. Aktivitas Pembelajaran
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Struktur
Keilmuan PPKn SMP”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Stuktur Keilmuan PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.
g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. h. Penyampaian hasil diskusi;
(32)
PPKn SMP K-1
20
i. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dankerja kelompok
j. Menyimpulkan hasil pembelajaran
k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas diskusi yang diberikan kegiatan belajar, kini tiba saatnya Anda
meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda..
1. Pendidikan Kewarganegaraan dinilai sebagai mata pelajaran yang
mengusung misi pendidikan nilai dan moral. Jelaskan alasannya!
2. Apa visi utama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran?
Setelah mengerjakan latihan, Anda dapat membaca kunci jawaban latihan untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja anda. Jika Anda menganggap hasil latihan anda belum sempurna, maka sebaiknya anda menganalisis penyebabnya dan kemudian memperbaikinya.
F. Rangkuman
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang memiliki misi mengembangkan keadaban Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggungjawab.
2. Pendidikan kewarganegaraan sebagai materi muatan kurikulum
dimaksudkan untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
(33)
PPKn SMP K-1
21
3. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan pendidikan nilai,moral/karakter, dan kewarganegaraan khas Indonesia
4. PPKn sebagai wahana pengembangan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
5. PPKn bermanfaat untuk membangun manusia sebagai insan menekankan pada manusia yang berharkat, bermartabat, bermoral dan memiliki jati diri serta karakter tangguh baik dalam sikap mental, daya pikir maupun daya ciptanya
3. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah mempelajari latar belakang PPKn; konsep PPKn; tujuan mata pelajaran PPKn; kedudukan mata pelajaran PPKn; fungsi mata pelajaran PPKn serta manfaat mata pelajaran PPKn dengan baik. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran PPKn. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu “Ruang Lingkup PPKn”
4. Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas
1. Alasan Pendidikan Kewarganegaraan dinilai sebagai mata pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral.
a. Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 beserta dinamika perwujudan dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia.
b. Sasaran belajar akhir Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah perwujudan nilai-nilai tersebut dalam perilaku nyata kehidupan sehari-hari.
c. Proses pembelajarannya menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat kognitif) tetapi dihayati (bersifat ojektif) dan dilaksanakan (bersifat perilaku).
d. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang
(34)
PPKn SMP K-1
22
demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan masalah pendidikan politik. Namun yang paling menonjol adalah sebagai pendidikan nilai dan pendidikan moral.(35)
PPKn SMP K-1
23
Kegiatan Belajar B
RUANG LINGKUP PPKn
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul ini peserta diklat dapat menjelaskan ruang lingkup PPKn secara benar
2. Dengan membaca modul ini peserta diklat dapat menjelaskan ruang lingkup materi PPKn secara benar
3. Dengan membaca modul ini peserta diklat dapat menjelaskan pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn secara benar
4. Dengan membaca modul ini peserta diklat dapat menganalisis SKL, KI dan KD PPKn secara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. menjelaskan ruang lingkup PPKn 2. menjelaskan ruang lingkup materi PPKn
3. menjelaskan pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn 4. menganalisis SKL, KI dan KD PPKn
C. Uraian Materi
1. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PPKn
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn), meliputi:
a. Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa b. UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan
konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
c. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik Indonesia
d. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Ruang Lingkup Materi PPKn
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi memuat kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup
(36)
PPKn SMP K-1
24
materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi. Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi yang bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara hirarkis, kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap Tingkat Kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik ini kemudian digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap muatan kurikulum. Selanjutnya, Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
(37)
PPKn SMP K-1
25
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran dan penilaian pada tingkat yang sama memiliki karakteristik yang relatif sama dan memungkinkan terjadinya akselerasi belajar dalam 1 (satu) Tingkat Kompetensi. Selain itu, untuk Tingkat Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.Kompetensi dalam setiap tingkat kompetensi akan menjadi Kompetensi Inti pada setiap kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
(38)
PPKn SMP K-1
26
Sesuai dengan Permendikbud tentang Standar isi dijelaskan bahwatingkat kompetensi dan ruang lingkup materi PPKn pada
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B sebagai berikut :
Tingkat Kompeten
si
Tingkat
Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4 VII -
VIII
Menjelaskan komitmen para
pendiri Negara dalam
merumuskan dan menetapkan Pancasila
Menganalisis proses
pengesahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
Menunjukkan sikap toleransi
dalam makna keberagaman
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Menjelaskan karakteristik
daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI
Menunjukkan perilaku
menghargai dengan dasar: moral, norma, prinsip dan spirit kewarganegaraan
Komitmen para pendiri
Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila
Proses perumusan dan
pengesahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Norma hukum dan
kepatutan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Harmoni keutuhan wilayah
dan kehidupan dalam konteks NKRI
Makna keberagaman
suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4 A IX Menunjukkan sikap dalam
dinamika perwujudan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara individual dan kolektif
Menganalisis nilai dan moral
yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Menjelaskan masalah yang
muncul terkait keberagaman masyarakat dan cara
pemecahannya
Menerapkan perilaku
kewarganegaraan
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam rangka pengokohan
Dinamika perwujudan nilai
dan moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Esensi nilai dan moral
Pancasila dalam PembukaanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Makna ketentuan hukum
yang berlaku dalam perwujudan kedamaian dan keadilan
Semangat persatuan dan
kesatuan dalam
keberagaman masyarakat
Aspek-aspek pengokohan
(39)
PPKn SMP K-1
27
TingkatKompeten si
Tingkat
Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi
NKRI
Menghargai dan menghayati
dengan dasar: kesadaran nilai, moral, norma, prinsip dan spirit keseluruhan entitas kehidupan kebangsaan
Tabel 2 : Standart isi tinkat kompetensi dan ruang lingkup PPKn
3. Pengorganisasian Ruang Lingkup Materi PPKn
Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK. Prinsip mendalam berarti materi PPKn dikembangkan dengan materi pembelajaran sama, namun semakin tinggi tingkat kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan duia. Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang merupakan gradasi setiap kompetensi, yaitu :
a. Pengembangan KI dan KD ranah sikap jenjang SD/MI pada kemampuan menerima dan menjalankan, pada jenjang SMP/MTs kemampuan menghargai dan menghayati, dan jenjang SMA/SMK kemampuan menghayati dan mengamalkan.
b. Pengembangan KI dan KD ranah pengetahuan jenjang SD/MI pada kemampuan mengetahui , pada jenjang SMP/MTs kemampuan memahami dan menerapkan, dan jenjang SMA/SMK kemampuan memahami, menganalisa dan mengevaluasi.
c. Pengembangan KI dan KD ranah keterampilan jenjang SD/MI pada kemampuan mengamati dan menanya; pada jenjang SMP/MTs kemampuan mencoba, menyaji dan menalar; dan jenjang SMA/SMK kemampuan menyaji.
d. Ruang lingkup pengetahuan Jenjang SD pada pengetahuan faktual dan konsep; jenjang SMP pengetahuan faktual, konsep, dan prosedur; dan
(40)
PPKn SMP K-1
28
jenjang SMA pengetahuan faktua, konsep, prosedur dan metakognitif (teori).e. Lingkungan pengembangan pengetahuan pada jenjang SD pada keluarga dan teman bermian; jenajng SMP pada sekolah dan pergaulan sabaya; jenjang SMA pada bangsa dan negara serta pergaulan dunia Gradasi kedalaman dan keluasan materi ini perlu dipahami oleh guru agar pengembangan materi pembelajaran dan pembelajaran tidak salaing tumpang tindih antarjenjang.
DOMAIN ELEMEN SD SMP SMA - SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN,
TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN
MUSYAWARAH
Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK,
DAN CINTA PERDAMAIAN
PENGE-TAHUAN
Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
KETERAM-PILAN
Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR,
(41)
PPKn SMP K-1
29
DOMAIN ELEMEN SD SMP SMA - SMK
Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI,
MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
4. Analisis SKL, KI dan KD
a. Cakupan Kompetensi Lulusan
Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan
mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu.
Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya.
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1) Kemampuan lulusan dalam dimensi sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2) Kemampuan lulusan dalam dimensi keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3) Kemampuan lulusan dalam dimensi pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
(42)
PPKn SMP K-1
30
peradaban. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a) Perkembangan psikologis anak, b) Lingkup dan kedalaman materi, c) Kesinambungan, dan
d) Fungsi satuan pendidikan.
b. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
KETERAMPILAN
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. Tabel 3 : Kompetensi lulusan SMP
c) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PPKn SMPKelas VII, Kelas VIII dan Kelas IX
(43)
PPKn SMP K-1
31
c. Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KDDesain pembelajaran pada matapelajaran PPKn menguraikan keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilai pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan standar pendidikan yang diharapkan dimiliki oleh semua peserta didik berdasarkan tingkatan pendidikannya, seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SKL terdiri dari 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap mencakup 4 (empat) elemen yaitu proses, individu, sosial, dan alam. Ranah pengetahuan mencakup 3 (tiga) elemen yaitu proses, obyek, dan subyek, sedangkan ranah keterampilan terbagi 3 (tiga) elemen yaitu proses, abstrak, dan kongkrit. Setiap elemen digunakan kata-kata operasional yang berbeda, (lihat Bab III di atas). Selanjutnya SKL diterjemahkan kedalam Kompetensi Inti yang berada dibawahnya.
Kompetensi inti (KI) merupakan standar penilaian yang harus dimiliki secara berbeda pada setiap tingkatan dan kelas. KI merupakan komponen penilaian yang akan dapat mengejahwantahkan/mewujudkan isi dari SKL. Isi KI harus mencerminkan harapan dari SKL. Kompetensi inti (KI) terdiri dari KI-1 sampai dengan KI-4. Rumusan setiap KI berbeda sesuai dengan aspeknya (lihat Bab III di atas). Untuk mencapai kemampuan yang terdapat di dalam Kompetensi inti (KI) perlu diterjemahkan kedalam Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan aspek pada setiap KI.
Kompetensi dasar (KD) merupakan penjabaran dari komponen yang ada didalam Kompetensi Inti (KI), yang berisi berbagai materi pembelajaran yang secara langsung akan dapat diterapkan guru di sekolah. KD digunakan sebagai dasar untuk menyusun indikator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(44)
PPKn SMP K-1
32
(RPP). Indikator merupakan komponen yang harus ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Setelah Anda memahami keterkaitan SKL, KI dan KD maka Anda sudah papat melaksanakan kegiatan analisis dengan cara sebagai berikut
1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013 (tertuang dalam format kajian)
2. Susunlah Kompetensi Dasar yang mengacu pada SKL dan KI. 3. Jabarkan Lingkup Materi berdasarkan Kompetensi Dasar.
4. Tulislah aktifitas/kegiatan belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi tersebut dengan mengacu silabus mata pelajaran PPKn. 5. Tentukan Teknik dan Instrumen Penilaiannya dengan mengacu silabus
mata pelajaran PPKn.
6. Lakukan hingga seluruh SKL, KI, KD mata pelajaran PPKn terakomodasi.
7. Setelah selesai, padukan hasil analisis dengan beberapa teman sejawat, agar dapat menghasilkan kesepakatan bersama.
D. Aktivitas Pembelajaran
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Ruang
Lingkup PPKn”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai
berikut.
1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Ruang
Lingkup PPKn”.
2. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.
4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas terhadap materi modul
(45)
PPKn SMP K-1
33
5. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengankeperluan);
6. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.
7.Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. 8.Penyampaian hasil diskusi;
9.Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
10.Menyimpulkan hasil pembelajaran
11.Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 12.Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 13.Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas, kini tiba saatnya anda meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda. Lakukan kegiatan sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu ruang lingkup PPKn. 2. Tentukan ruang lingkup materi PPKn.
3. Isilah tiap ruang lingkup materi PPKn dengan KD PPKn SMP.
Setelah mengerjakan latihan, anda dapat membaca rambu-rambu jawaban latihan untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja anda. Jika anda menganggap hasil latihan anda belum sempurna, maka sebaiknya anda menganalisis penyebabnya dan kemudian memperbaikinya.
F. Rangkuman
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
1. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
(46)
PPKn SMP K-1
34
2. Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuaidengan prinsip mendalam dan meluas,mulai dari jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK.
3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilai pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan
4. Kompetensi inti (KI) merupakan standar penilaian yang harus dimiliki secara berbeda pada setiap tingkatan dan kelas. KI merupakan
komponen penilaian yang akan dapat mengejahwantahkan/mewujudkan isi dari SKL.
5. Kompetensi dasar (KD) merupakan penjabaran dari komponen yang ada didalam Kompetensi Inti (KI), yang berisi berbagai materi pembelajaran yang secara langsung akan dapat diterapkan guru di sekolah
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah mempelajari ruang lingkup PPKn; ruang lingkup materi PPKn; pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn serta analisis SKL,KI dan KD PPKn dengan baik. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran PPKn. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu ““Perumusan Pacasila sebagai Dasar Negara”.
H. Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas
Ruang Lingkup PPKn ada 4, dipilih salah satu, misalnya “Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Ruang lingkup materi PPKn ada 10 dan yang berkaitan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah1) Harmoni keutuhan wilayah dan kehidupan dalam konteks NKRI,2) Semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat, 3) Aspek-aspek pengokohan NKRI. KD pengetahuan PPKn SMP ada 20 dan yang termasuk ruang lingkup
materi PPKn Harmoni keutuhan wilayah dan kehidupan dalam konteks NKRI”
misalnya1) Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI. KD pengetahuan PPKn SMP yang termasuk ruang lingkup materi
(47)
PPKn SMP K-1
35
PPKn Aspek-aspek pengokohan NKRI” misalnya1) Memahami unsur-unsur
NKRI; 2) Memahami konteks kesejarahan NKRI.
Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas. 1. Jelaskan latar belakang adanya mata pelajaran PPKn! 2. Jelaskan pengertian PPKn itu!
3. Jelaskan tujuan mata pelajaran PPKn SMP! 4. Jelaskan kedudukan mata pelajaran PPKn! 5. Jelaskan fungsi mata pelajaran PPKn! 6. Jelaskan manfaat mata pelajaran PPKn! 7. Jelaskan ruang lingkup PPKn!
8. Jelaskan ruang lingkup materi PPKn!
9. Jelaskan pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn! 10. Jelaskan cara menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD!
Setelah menyelesaikan evaluasi ini, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 85%, silakan Anda terus mempelajari modul berikutnya yaitu “Perumusan Pacasila sebagai Dasar Negara”, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 85%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan belajar dalam modul ini.
Penutup
Mudah-mudahan anda dapat memahami secara menyeluruh apa yang diuraikan dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut akan menjadi bekal dalam menyusun materi PPKn, pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi dan produktivitas pembelajaran serta bermakna bagi para peserta didik.
(48)
PPKn SMP K-1
36
Kemampuan-kemampuan yang anda kuasai setelah mempelajari modul ini akan berguna bagi anda dalam membimbing teman sejawat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.Glosarium
kompetensi: keseluruhan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. yang dinyatakan dengan ciri yang dapat diukur
kompetensi dasar: sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran
kompetensi inti: tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar
pengetahuan faktual: elemen-elemen dasar yang digunakan dalam menjelaskan, memahami, dan secara sistemetis menata disiplin ilmu. Elemen-elemen ini lazimnya berupa simbol-simbol yang diasosiasikan
dengan makna-makna konkrit, atau “senarai simbul” yang
mengandung informasi penting
pengetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi meliputi skema, model mental atau teori yang implisit dalam bagian model psikologi kognitif
pengetahuan prosedural: pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu, yang mencakup pengetahuan tentang keterampilan, algoritme, teknik, dan metode juga pengetahuan tentang kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan menggunakan berbagai prosedur, pengetahuan tentang beragam proses (hasil akhir tetap).
tingkat kompetensi: tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
(49)
PPKn SMP K-1
37
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013.Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kemdikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013. Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs. Jakarta : Kemdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013. Tentang
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : 2014
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
(1)
PPKn SMP K-1
485
penulisan karangan ilmiah. Melebih-lebihkan sesuatu itu umumnya disebabkan oleh motif mementingkan diri sendiri.N. Aktivitas Pembelajaran
1. Peserta diklat membaca kerangka modul dan memahami kompetensi, ruang lingkup tujuan mempelajari modul ini
2. Selanjutnya peserta diklat diminta membaca modul secara cermat dan mencatat hal-hal yang kurang dimengerti.
3.. Peserta diklat mengidentifikasi kesulitan memahami materi modul dan merumuskan menjadi suatu permasalahan.
4. Secara berkelompok peserta diklat brainstorming mencari informasi dan data-data yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang diajukan.
5. Peserta diklat melakukan diskusi kelompok guna memecahkan permasalahan yang dihadapi.
6. Presetnasi hasil kerja kelompok.
O. Latihan/ Kasus /Tugas
1. Jelaskan konsep penelitian tindakan kelas, 2. Jelaskan Prosedur Pelaksanaan PTK 3. Jelaskan penyusunan proposal PTK
4 Ketika PTK dilaksanakan, kemudian perolehan belum mencapai hasil yang diharapkan, apa tindakan penelit selanjutnya?
6. Ketika PTK sudah dilakuakn oleh peneliti, apa sebenarnya yang menjadi fokus utama atau tujuan utama PTK ?
7. Jelaskan karakteristik PTK 8. Jelaskan prinsip-prinsip PTK
9. Jelaskan syarat sesuatu itu dikatakan menjadi suatu masalah?
10. Jelaskan komponen dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas?
(2)
PPKn SMP K-1
486
P. RangkumanPenelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research, diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas
penelitian tindakan kelas bertujuan untuk:
Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelaaran, khhususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
Memberi kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
Memberi kesempatan kepada guru mengadakan kajian secara bertahap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut.
Penetapan fokus permasalahan
Perencanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan
Pengumpulan data (pengamatan/observasi)
Refleksi (analisis, dan interpretasi)
Perencanaan tindak lanjut.
Prosedur pelaksanaan PTK (1) menetukan fokus masalah, (2)
peencanaan tindakan, (3) pelaskanaan tindakan (4) pengumpulan data, (5) pengolahan data (6) interpretasi hasil data, (7) rencana tindakan lanjut
Q. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah Anda mempelajari sub modul tentang penerapan model
(3)
PPKn SMP K-1
487
kesulitan? Kesulitan yang Anda temukan dicatat dan konsultasikandengan narasumber/instruktur.
H. Kunci jawaban.
Kunci jawaban terhadap latihan sengaja tidak disediakan. Silahkan dicocokan pada masing-masing sub modul ini. Harapan peserta diklat agar ketika mengerjakan latihan maupun evaluasi tidak langsung melihat kuncinya
I. Penutup
Modul ini bermanfaat bagi para pendidik untuk memahami penelitian tindakan kelas. Namun modul ini dibuat sangat singkat dan karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu penulis memohon untuk memberikan masukan dan kritikan membangun terhadap modul ini..
J. Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda, secara jujur kerjakan tanpa melihat atau membaca modul ini.
1. Jelaskan konsep penelitian tindakan kelas, 2. Jelaskan Prosedur Pelaksanaan PTK 3. Jelaskan penyusunan proposal PTK
4. Ketika PTK dilaksanakan, kemudian perolehan belum mencapai hasil yang diharapkan, apa tindakan penelit selanjutnya?
5. Ketika PTK sudah dilakuakn oleh peneliti, apa sebenarnya yang menjadi fokus utama atau tujuan utama PTK ?
6. Jelaskan karakteristik PTK 7. Jelaskan prinsip-prinsip PTK
8. Jelaskan syarat sesuatu itu dikatakan menjadi suatu masalah?
9. Jelaskan komponen dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas?
10. Sesuai tujuan penelitian tindakan kelas, susunlah isntrumen penelitian tindakan kelas (PTK).
11. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas olahlah sehingga dapat di interpretasikan
(4)
PPKn SMP K-1
488
12. Deskripsikan sistematikan penyusunan laporan PTK .13. Buatlah jurnal sebagai karya tulis ilmiah dari hasil penelitian tindakan kelas..
DAFTAR PUSTAKA.
Sukarnyawa, 2002 Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP Malang,
Moleong, Lexy. J, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rajawali
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/)
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-penelitian-tindakan-kelas.html
(5)
(6)