Prosedur pelaksanaan tindakan. Kelas

PPKn SMP K-1 468 f Perencanaan tindak lanjut. Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukan untuk mengatasi berbagai hambatan kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, peneliti dapat melanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan peneliti belum merasa puas, dapat dilanjutkan pada siklus ketiga, yang tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Tidak ada ketentuan tentang berapa siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.

2. Prosedur Pelaksanaan PTK a. Penetapan fokus permasalahan

PTK diawali dari munculnya suatu masalah dalam pembelajaran. Masalah ini kemudian dikaji, diamati, dan dicermati yang dikenal dengan identifikasi masalah. Dari sejumlah masalah, kemudian dipilih dan dipilah yang menjadi masalah utama pembelajaran atau fokus masalah. Masalah ibarat penyakit yang harus disebuthkan. Obat penyembuhnya harus bentul-betul tepat.

b. Perencanaan Tindakan.

Perencanaan tindakan adalah ibarat seorang dokter mencari obat yang benar-benar tepat dan manjur menurut pilihannya. Berdasarkan fokus masalah, maka dicarikan solusi melalui PPKn SMP K-1 469 perencanaan tindakan. Misalnya masalahnya “hasil belajar memahami konsep hak asasi manusia rendah pada kelas 8 SMP, maka rencana solusinya apa? Misalnya diperlukan media cliping terkait tentang pemahaman terhadap hak asasi manusia. Perencanaan ini dilakukan pada siklus pertama, Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penggunaan media cliping tersebut, dilkukan pengamatan, analisis hasil tindakan ternyata hasil belum mencapai KKM, maka direncana ulang replanning untuk sikluas kedua. Agar berhasil tindakannya, maka penggunaan media cliping digabung dengan Lembar Kerja SIswa terkait dengan konsep hak asasi manusia. Selanjutnya dilakukan proses pembelajaran pada siklus kedua, kemudian dilakukan pengamatan atau tes untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik. Hasil analisis hasil tespengamatan kemudian dianalisis. Bila hasil analisis sudah mencapai KKM yang diharapkan maka sudah terpecahkan masalah tersebut.

c. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah proses penyembuhan penyakit. Artinya ketika masalah sudah ditetapkan dan rencana solusi pemecahan masalah sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan ketika proses pembelajaran berlangsung.

d. Pengumpulan data pengamatanObservasi Setelah pelaksaan tindakan sudah selesai, maka langkah

selanjutnya adalah pengumpulan data. Kalau menjadi fokus masalah adalah “ hasil belajar peserta didik kelas 8-A terhadap pemahaman hak asasi manusia rendah”, maka instrumen untuk mengumpulkan data adalah melalui test kemampuan pemahaman konsep HAM. Hasil jawaban peserta didik kemudian dilakukan analisis hasil. Dari hasil analisis dapat disimpulkan ketercapaian tindakannya. e. Refleksi analisis dan Interpretasi Hasil analisis test kemudian dikaji, dicermati. Bila belum mencapai seperti apa yang diharapkan sesuai KKM dan ketuntasan