Hakikat Dan Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
PPKn SMP K-1 77
Ekonomi ASEAN MEA saat ini, tidak memungkinkan suatu negara menutup diri dari pasar , terjadi pergeseran peran negara, Noziex
execive, atau Gramsci menyebutnya negara tidak lagi memiliki hagemoni Margono, 2010, karena peran pemerintah mulai
terkurangi oleh peran organisasi non-pemerintah, ataupun badan usaha swasta, sehingga gejala ini memerlukan kejelasan sikap secara
ideologis. Kedua,
Runtuhnya ideologi
tertutup Marxisme-
LeninismeKomunisme. Menjelang abad ke 21 terjadi perubahan besar dimana ideologi komunis Uni Soviet tumbang setelah puluhan tahun
menjadi kiblat ideologi komunis dunia. Komunisme memposisikan sebagai ideologi tertutup yakni ideologi yang merasa sudah
mempunyai seluruh jawaban terhadap kehidupan ini, sehingga yang perlu dilakukan adalah melaksanakan secara dogmatik.
Ketiga, Praktik Ideologi tertutup di masa lalu. Pengalaman sejarah politik Indonesia disaat pengaruh komunisme sangat besar dalam
segala sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana
ideologi komunisme yang
bersifat tertutup
telah mempengaruhi penerapan Pancasila, sehingga dalam pelaksanaan
pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Keempat, Penempatan Pancasila sebagai asas tunggal. Pada
saat negara menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas ternyata menjadikan kualifikasi dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara tersandera karena hakekatnya terdapat kawasan kehidupan yang bersifat otonom yang secara tidak langsung
mengacu pada nilai Pancasila. Salah satu di antaranya adalah nilai- nilai religi.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka berangkat dari pemikiran betapa pentingnya Pancasila sebagai ideologi terbuka yakni
sebagai suatu upaya agar tetap relevan dengan tuntutan dan perkembangan zaman, sebagaimana dikemukakan oleh Alfian yang
disitir Untari 2012 yang mengemukakan bahwa ideologi perlu mengandung tiga dimensi penting di dalam dirinya agar supaya dapat
memelihara relevansinya yang tinggikuat terhadap perkembangan
PPKn SMP K-1 78
aspirasi masyarakatnya dan tuntutan zaman, harus mengandung: 1 dimensi realita, 2 dimensi idealisme, dan 3 dimensi Fleksibilitas
.
Bilamana ada kata ideologi terbuka, berarti ada ideologi tertutup. Makna dari ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran
terbuka, demikian juga sebaliknya. Dibawah ini disajikan perbandingan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup
Ideologi terbuka Ideologi tertutup
merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam
masyarakat berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari
dalam, masyarakat sendiri hasil musyawarah dan
konsensus masyarakat milik seluruh rakyat, oleh karena itu
sekaligus sebagai kepribadian masyarakat
bersifat dinamis dan reformis Ideologi terbuka senantiasa
berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi,
pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam
mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam
mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.
isinya tidak operasional, menjadi operasional bila
diwujudkan dalam konstitusi bukan merupakan cita-cita yang
sudah hidup dalam masyarakat merupakan cita-cita satu kelompok
orang yang mendasari suatu program untuk merubah dan
membaharui masyarakat dibenarkan atas nama ideologi masyarakat
harus berkorbankepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku
bukan berupa nilai-nilai dan cita-cita terdiri atas tuntutan konkrit dan
operasional yang diajukan secara mutlak
adanya ketaatan yang mutlak, bahkan kadang dengan
menggunakan kekuatan dan kekuasaan
Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang
dibebankan kepada masyarakat
Tabel 6 : Perbandingan Ideologi terbuka dan tertutup Sumber: disarikan dari Margono,2010, Fatimah,2009
Terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka sebagaimana dikemukanan Murdiono yang
dirujuk Untari 2012 yakni sebagai berikut:
Pertama, nilai dasar,
Nilai dasar hakekatnya adalah kelima sila Pancasila. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal,
sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai- nilai yang baik dan benar. Nilai dasar tersebut tertuang di dalam
PPKn SMP K-1 79
Pembukaan UUD NRI 1945. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai suatu norma dasar yang merupakan tertib hukum
tertinggi, sebagai sumber hukum positif dan memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Nilai dasar ini bersifat tetap dan
terlekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945;
Kedua, nilai instrumental
Nilai instrumental merupakan nilai yang memberikan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Nilai instrumental ini
merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila, yang penjabarannya disesuaikan dengan perkembangan jaman, seperti
penetapan GBHN, UU, struktur kelembagaan, dan sebagainya
Ketiga nilai praktis
Nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-
hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam realisasi praksis inilah penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu
dapat dilakukan perubahan dan perbaikan reformasi. Kaelan, 2003. Menurut Winarno. S 2007,6 Disebut terbuka sebab ideologi
Pancasila bersumber pada kondisi obyektif, konsep, prinsip dan nilai-nilai orisinal masyarakat Indonesia sendiri. Prinsip-prinsip tersebut adalah sila-
sila Pancasila itu sendiri yang memuat doktrin mendasar sebagai berikut: a. Religiositas, memuat gagasan, ide dan fundamental value tentang
hubungan manusia dengan dzat mutlak, apapun predikatnya. b. Humanitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value tentang posisi
manusia dengan sesamanya. Interdependensi antar manusia sejalan dengan harkat dan martabat dalam menciptakan justice dan
keberadaannya sebagai makhluk tertinggi ciptaanNya. c. Nasionalitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value bahwa insan
yang berada diatas geografis nusantara ini disebut dan layak sebagai bangsa. Loyalitas tunggal, heroisme, patriotisme, bela negara
merupakan hubungan mutlak warganagera dengan nation-state Indonesia.
PPKn SMP K-1 80
d. Soverenitas, memuat gagasan , ide dan fundamental value bahwa yang berdaulat di NKRI adalah rakyat. Negara Indonesia negara demokrasi,
sehingga segala sesuatunya berasal dari oleh dan untuk rakyat. Karena Indonesia roh demokrasinya Pancasila, maka memiliki ciri khas, yakni
kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan.
e. Sosialitas, memuat gagasan ide dan fundamental value tentang manusia “diseberang jembatan emas” kemerdekaan yang menjadi
tujuan berdirinya NKRI adalah bangsa yang berbahagia sejahtera,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukanlah keadilan perorangan atau sekelompok. Semua untuk semua, satu untuk semua,
semua untuk satu. Penerapan Pancasila sebagai ideologi terbuka harus terus
dilakukan terlebih di era persaingan bebas seperti saat ini, untuk itu hal- hal yang perlu dilakukan antara lain :
1. Penguatan dan dinamisasi kehidupan masyarakat agar berkembang mekanisme sosial yang mampu menanggapi dan mencari solusi
problem bangsa yang muncul dengan inovasi, kreasi dan kompetisi 2. Perlunya
demokratisasi dalam
aspekkehidupan masyarakat,
sehingga mampu membentuk warganegara yang dewasa dan mampu bertindak berdasarkan keputusan yang dapat dipertanggung
jawabkan 3. Reformasi , refungsionalisasi kelembaga negara dan lembaga
– lembaga masyarat, agar sistem politik berjalan sesuai dengan dasar
negara dan konstitusi