Manusiaorang sebagai sumber. Manusia atau orang dapat

PPKn SMP K-1 436 aktivis Hak Azasi Manusia HAM, bahkan pemulung sukses, yang karena etos kerjanya sehingga bisa menjadi sukses sebagai orang kaya, bisa dimasukkan sebagai sumber belajar.

b. Tempat sebagai sumber belajar. Tempat-tempat tertentu

yang dipandang penting dan memiliki makna khusus, dan karena keberadaannya bisa disebut sebagai sumber belajar. Misalnya, Taman Makam Pahlawan; Monumen Perjuangan; Tempat-tempat Rekreasi, Wisata Religi, Museum, Perpustakaan, Pasar, Trafic Light, Zebra Cross, Sanggar Seni, dan sebagainya.

c. Peristiwaevent sebagai sumber belajar.Peristiwakejadian

yang terdapat di masyarakat, yang karena keberadaannya bisa disebut sebagai sumber belajar. Misalnya, demonstrasi dengan long march sambil meneriakkan yel-yel dengan tuntutan tententu, pengajian, dialog keberagaman budaya, seminar, diskusi, debat interaktif, penghitungan suara dalam pemilu, kampanye pemilihan umum dan pilkada serentak, dapat dimasukkan sebagai sumber belajar. Selain itu pertunjukkan seni, kecelakaan lalu lintas, musibah bencana alam, tanah longsor, evakuasi korban kecelakaan pesawat jatuh, dan sejenisnya dapat dimasukkan sebagai sumber belajar PPKn.

3. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar PPKn

Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas meliputi beberapa hal berikut.

a. Ekonomis, yang berarti bahwa sumber belajar tidak harus

sesuatu yang mahal-mahal. Sumber belajar perlu disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuan sumber belajar yang akan digunakan. Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan sumber belajar yang berkualitas yang sesuai dengan alokasi dana yang seminimal mungkin.

b. Praktis dan sederhana. Bahwa sumber belajar harus mudah

digunakan dan tidak membingungkan. Dalam penggunaannya PPKn SMP K-1 437 tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang sulit atau tudak mungkin diadakan.

c. Mudah diperoleh. Bahwa sumber belajar mudah dicari dan

didapatkan. Jika perlu dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik juga dapat dengan mudah memanfaatkan lingkungan hidup mereka.

d. Fleksibel atau kompatible. Dalam arti bahwa sumber belajar

tidak harus mengikat pada satu tujuan atau materi pembelajaran tertentu. Akan tetapi baik jika dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran bahkan juga untuk keperluan yang lain. Selain kriteria di atas, pemilihan sumber belajar juga menggunakan kriteria khusus, yang perlu diperhatikan oleh praktisi pendidikan guru antara lain adalah sebagai berikut Al-Hakim, 2010. a. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar; b. Sumber belajar untuk tujuan pembelajaran Maksudnya sumber yang dipilih sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan c. Sumber belajar untuk penelitian. Maksudnya, bahwa sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat diobeservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya; d. Sumer belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat mengatasi problem belajar peserta didik yang dihadapi dalam kegiatan belajarnya; e. Sumber belajar untuk mengatasi presntasi. Maksudnya suber belajar yang dipilih hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode atau strategi penyampain pesan pembelajaran. Dengan menerapkan kriteria tersebut maka pemilihan sumber belajar dapat dilakukan lebih mudah, karena sudah ada batasan dan kriterianya dimana sumber belajar yang tidak termasuk dalam kriteria yang dimaksud dapat langsung disisihkan. Sumber belajar yang terpilih juga menjadi tepat dan efektif untuk keperluan pembelajaran.