Penggumpalan Protein Sari Biji Ketapang Pencetakan Tahu Tahu Biji Ketapang

b. Penggumpalan Protein Sari Biji Ketapang

Cairan sari biji ketapang yang masih panas dicampur pelan-pelan dan sedikit demi sedikit diberi bahan penggumpal yang sudah disiapkan sebelumnya. Bahan penggumpal yang digunakan adalah asam cuka dan batu tahu, asam cuka dimasukkan pertama kali untuk penggumpalan protein yang bermuatan positif, kemudian dimasukkan batu tahu untuk penggumpalan protein yang bermuatan negatif. Cairan sari biji ketapang yang berwarna putih susu akan pecah dan didalamnya terdapat butiran-butiran protein yang mengikat karbohidrat, lemak, vitamin, dan zat gizi lainnya serta akan bergabung membentuk gumpalan dan mengendap kedasar panci. Setelah itu cairan akan menjadi bening. Bila keadaan sudah demikian, berarti seluruh protein yang mengikat karbohidrat, lemak, vitamin, dan zat gizi lainnya sudah mengendap dan menggumpal. Secepatnya cairan bening dipindahkan dengan cara disaring dengan kain saring yang diletakkan langsung didalam cetakan tahu.

c. Pencetakan Tahu Tahu Biji Ketapang

Dalam keadaan panas, pencetakan harus segaera dilakukan. Pencetakan tersebut dilakukan dengan proses sebagai berikut: 1 Cetakan disiapkan 2 Kain saring diletakkan diatas cetakan hingga kain saring menutupi seluruh permukaan cetakan. 3 Bubur tahu dalam keadaan panas dituangkan ke dalam cetakan yang telah dilapisi kain saring. 4 Setelah semua bubur tahu dituang ke cetakan, sisa kain saring di tangkupkan hingga menutupi permukaan bubur tahu dalam cetakan. 5 Agar tahu yang dihasilkan nanti padat, letakan papan seukuran dengan cetakan dan diberi pemberat agar cairan tahu dapat keluar serta tahu akan menjadi padat. 6 Biarkan selama 10 – 15 menit atau sampai cukup keras dan tidak hancur bila diangkat 7 Selanjutnya, papan dan pemberat di angkat dan tahu dikeluarkan dari cetakan. Ambil kain saring yang melapisi tahu, kemudian potong tahu sesuai ukuran.

9. Ketahanan Pangan

Dokumen yang terkait

T-Valia: Tahu dengan Bahan Dasar Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) sebagai Bahan Substitusi Kedelai yang Efektif dan Efisien

0 5 10

“The catappa” : transformasi tempe dengan biji ketapang (terminalia catappa) sebagai bahan dasar substitusi kedelai penurun kolesterol darah

4 12 20

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI BAHAN BAKU TAHU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK PEPAYA DAN LAMA PERENDAMAN Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Tahu Dengan Penambahan Ekstrak Pepaya Dan Lama Perendaman Berbeda.

0 2 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 4 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 0 15

PENDAHULUAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 5 5

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

1 3 7

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 12

EFEKTIFITAS ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL DAN PENGAWET PADA PRODUK TAHU.

0 1 10