Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Aroma Tahu Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Aroma Asam

KN : Kurang Normal AN : Agak Normal CN : Cukup Normal N : Normal Keterangan Tambahan dapat dilihat pada halaman 84. Dari hasil penilaian panelis pada tabel diatas, skor 5 yang merupakan nilai tertinggi dan kriteria normal diberikan pada dua sampel tahu, namun memiliki jumlah persentase yang berbeda. Dua sampel tahu tersebut yaitu sampel tahu dengan kode A 2 B 1 dengan persentase sebesar 69 dan sampel tahu dengan kode A 3 B 1 dengan persentase sebesar 91.Tahu dengan kode A 3 B 1 mempunyaipersentase 91, artinya tahu tersebut memilki rasa tahu yang paling normal.

11. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Aroma Tahu

Aroma merupakan salah satu indikator yang dapat langsung dirasakan dengan indera penciuman. Data hasil uji inderawi tahu biji ketapang pada indikator aroma tahu dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Tahu Biji Ketapang pada Aspek Tingkat Aroma Tahu Kode Skor Penilaian Warna R er ata Kr it eria 5 4 3 2 1 N N n n N A 1 B 1 2 9 21 91 4,09 CN A 2 B 1 19 82 4 18 4,83 N A 3 B 1 22 96 1 4 4,96 N A 1 B 2 3 13 20 87 3.13 AN A 2 B 2 1 4 22 96 3,13 AN A 3 B 2 1 4 20 87 2 9 3,96 CN A 1 B 3 4 18 19 82 1,17 TN A 2 B 3 21 91 2 9 1,91 KN A 3 B 3 2 9 21 91 3,13 AN Keterangan : TN : Tidak Normal KN : Kurang Normal AN : Agak Normal CN : Cukup Normal N : Normal Keterangan Tambahan dapat dilihat pada halaman 84. Berdasarkan tabel diatas, aroma tahu yang normal didapatkan pada dua sampel tahu yaitu sampel tahu dengan kode A 2 B 1 reratanya sebesar 4,83 dan sampel tahu dengan kode A 3 B 1 dengan rerata sebesar 4,96. Dengan demikian sampel yang aroma tahunya paling normal yaitu sampel tahu dengan kode A 3 B 1

12. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Aroma Asam

Setiap produk tahu pasti memiliki aroma asam, karena dalam proses pembuatan tahu membutuhkan asam untuk dapat menggumpal menjadi tahu. Tetapi tahu yang baik kualitasnya adalah tahu yang memiliki aroma asam tidak nyata. Tingkat keasaman tahu biji ketapang dapat dilihat pada tabel hasil peniaian panelis dibawah ini. Tabel 18. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Tahu Biji Ketapang pada Aspek Tingkat Aroma Asam Kode Skor Penilaian Warna R er ata Kr it eria 5 4 3 2 1 N N n N N A 1 B 1 20 87 3 13 3,87 KN A 2 B 1 20 87 3 13 4,74 TN A 3 B 1 19 83 4 17 4,83 TN A 1 B 2 20 87 3 13 2,87 AN A 2 B 2 21 91 2 9 2,91 AN A 3 B 2 19 83 1 4 3 13 3,70 KN A 1 B 3 23 100 1,00 N A 2 B 3 17 74 6 26 1,74 N A 3 B 3 2 9 20 87 1 4 2,87 AN Keterangan : TN : Tidak Nyata KN : Kurang Nyata AN : Agak Nyata CN : Cukup Nyata N : Nyata Keterangan Tambahan dapat dilihat pada halaman 84. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap tahu biji ketapang pada aspek aroma asam berbeda-beda. Panelis menilai aroma asam yang tidak nyata pada dua macam sampel tahu. dua sampel tahu ini memiliki selisih rata-rata yang tidak terpaut jauh. Aroma asam yang paling tidak nyata didapat pada sampel tahu dengan kode A 3 B 1 dengan rerata 4,83.

13. Hasil Keseluruhan Kualitas Inderawi Tahu Biji Ketapang

Dokumen yang terkait

T-Valia: Tahu dengan Bahan Dasar Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) sebagai Bahan Substitusi Kedelai yang Efektif dan Efisien

0 5 10

“The catappa” : transformasi tempe dengan biji ketapang (terminalia catappa) sebagai bahan dasar substitusi kedelai penurun kolesterol darah

4 12 20

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI BAHAN BAKU TAHU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK PEPAYA DAN LAMA PERENDAMAN Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Tahu Dengan Penambahan Ekstrak Pepaya Dan Lama Perendaman Berbeda.

0 2 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 4 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 0 15

PENDAHULUAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 5 5

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

1 3 7

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 12

EFEKTIFITAS ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL DAN PENGAWET PADA PRODUK TAHU.

0 1 10