Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Plastisitas

A 2 B 3 20 87 3 13 1,87 KP A 3 B 3 2 8 18 79 3 13 1,96 KP Keterangan : TP : Tidak Padat KP : Kurang Padat AP : Agak Padat CP : Cukup Padat P : Padat Keterangan tambahan dapat dilihat pada halaman 84. Tabel diatas menunjukkan bahwa panelis memberikan skor 5 pada kedua sampel dengan kode A 2 B 1 dan A 3 B 1 dengan persentase yang berbeda yaitu sebesar 91 dan 95 dengan kriterianya padat sedangkan reratanya memiliki selisih 0,05 yaitu 4,91 untuk sampel kode A 2 B 1 dan 4,96 untuk sampel kode A 3 B 1 . Jadi sampel tahu yang memiliki tingkat kepadatan tinggi adalah tahu dengan kode sampel A 3 B 1.

5. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Plastisitas

Selain tingkat kehalusan dan kepadatan, salah satu bagian dari tekstur bagian luar adalah tingkat plastisitas. Data hasil penilaian panelis terhadap tahu biji ketapang pada aspek plastisitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Tahu Biji Ketapang pada Aspek Tingkat Plastisitas Kode Skor Penilaian Tingkat Plastiitas R era t a Kr it er ia 5 4 3 2 1 N N N N N A 1 B 1 4 18 16 69 3 13 4,04 CP A 2 B 1 19 82 4 18 4,83 P A 3 B 1 21 91 2 9 4,91 P A 1 B 2 2 9 21 91 3,13 AP A 2 B 2 3 13 20 87 3,13 AP A 3 B 2 2 9 20 87 1 4 4,04 CP A 1 B 3 2 9 21 91 1,09 TP A 2 B 3 22 96 1 4 1,96 KP A 3 B 3 2 9 21 91 2,09 KP Keterangan : TP : Tidak Plastis KP : Kurang Plastis AP : Agak Plastis CP : Cukup Plastis P : Plastis Keterangan Tambahan dapat dilihat pada halaman 84. Berdasarkan hasil penilaian panelis pada tabel diatas, skor 5 yang merupakan nilai tertinggi dan kriteria plastis diberikan pada dua sampel tahu, namun memiliki jumlah persentase yang berbeda. Dua sampel tahu tersebut yaitu sampel tahu dengan kode A 2 B 1 dengan persentase sebesar 82 dan sampel tahu dengan kode A 3 B 1 dengan persentase sebesar 91, dengan persentase 91 menunjukkan bahwa sampel tahu ini memiliki tingkat plastisitas yang baik dari pada tahu yang lain 6. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Homogenitas Pori Homogenitas pori merupakan indikator untuk menilai kerapatan atau kesamaan pori-pori dari setiap sampel tahu hasil eksperimen. Data hasil penilaian panelis terhadap tahu biji ketapang pada aspek homogenitas pori dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Tahu Biji Ketapang pada Aspek Homogenitas Pori Kode Skor Penilaian Tingkat Plastiitas R era t a Kr it er ia 5 4 3 2 1 N N N N N A 1 B 1 2 9 21 91 4,09 CH A 2 B 1 18 78 3 13 2 9 4,70 H A 3 B 1 21 91 2 9 4,91 H A 1 B 2 2 9 19 82 2 9 3,00 AP A 2 B 2 2 9 19 82 2 9 3,00 AP A 3 B 2 2 9 20 87 1 4 4,04 CH A 1 B 3 2 9 21 91 1,09 TH A 2 B 3 20 87 3 13 1,87 KH A 3 B 3 4 18 18 78 1 4 2,13 KH Keterangan : TH : Tidak Homogen KH : Kurang Homogen AH : Agak Homogen CH : Cukup Homogen H : Homogen Keterangan Tambahan dapat dilihat pada halaman 84. Berdasarkan hasil penilaian panelis pada tabel diatas, skor 5 yang merupakan nilai tertinggi dan kriteria tahu dengan pori-pori homogen diberikan pada dua sampel tahu, namun memiliki jumlah rata-rata yang berbeda. Dua sampel tahu tersebut yaitu sampel tahu dengan kode A 2 B 1 dengan rerata sebesar 4,70 dan sampel tahu dengan kode A 3 B 1 dengan rerata sebesar 4,91. dengan rerata 4,91 menunjukkan bahwa sampel tahu A 3 B 1 memiliki tingkat homogenitas pori yang baik dari pada tahu yang lain.

7. Hasil Pengujian Inderawi Terhadap Indikator Tingkat Kelembutan

Dokumen yang terkait

T-Valia: Tahu dengan Bahan Dasar Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) sebagai Bahan Substitusi Kedelai yang Efektif dan Efisien

0 5 10

“The catappa” : transformasi tempe dengan biji ketapang (terminalia catappa) sebagai bahan dasar substitusi kedelai penurun kolesterol darah

4 12 20

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI BAHAN BAKU TAHU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK PEPAYA DAN LAMA PERENDAMAN Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Tahu Dengan Penambahan Ekstrak Pepaya Dan Lama Perendaman Berbeda.

0 2 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 4 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 0 15

PENDAHULUAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 5 5

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

1 3 7

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 12

EFEKTIFITAS ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL DAN PENGAWET PADA PRODUK TAHU.

0 1 10