Metode analisis data untuk mengetahaui optimalisasi produk tahu biji

Filtrat ditampung dalam labu takar 200 cc. Untuk menghilangkan kelebihan timbale Pb ditambahkan Na 2 CO 3 anhidrat atau K-oksalat anhidrat atau larutan Na-phosphat 8 kemudian ditambah aquadest sampai tanda digojog dan disaring. Filtrat bebas timbal Pb diambil 25 cc yang diperkirakan mengandung 15-60 mg gula reduksi, ditambahkan 25 cc larutan Luff- Schoorl dalam erlenmeyer. Dibuat pula perlakuan blanko 25 cc larutan Luff dengan 25 cc aquadest, setelah ditambah beberapa butir batu didih Erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin balik dan didihkan. Diusahakan 2 menit sudah mendidih. Pendidihan larutan dipertahankan selama 10 menit setelah itu didinginkan, kemudian ditambah 15 cc KI 20 dan dengan hati-hati ditambahkan 25 cc H 2 SO 4 265. Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Nathiosulfat 01N memakai indikator amilum sebanyak 2-3 cc. Untuk memperjelas perubahan aroma, amilum diberikan pada saat titrasi hampir berakhir.

6. Metode analisis data untuk mengetahaui optimalisasi produk tahu biji

ketapang. Metode optimalisasi untuk mengetahui produk tahu biji ketapang bahwa sudah optimal yaitu dengan cara ekstraksi. Pada percobaan pendahuluan, ekstraksi dilakukan untuk memperoleh produk tahu yang optimal. Untuk memperoleh tahu yang optimal dilakukan ekstraksi secara berulang-ulang sampai cairan ekstraksi menjadi bening. Optimalisasi produk tahu juga ditandai dengan berat tahu yang hampir sama dengan selisih berat tidak jauh berbeda dari percobaan yang telah dilakukan. Dari percobaan pendahuluan sebanyak enam kali dengan berat bahan yang sama menghasilkan produk tahu dengan berat yang berbeda-beda setelah dilakukan proses ekstraksi. Data optimalisasi produk tahu hasil percobaan disajikan dalam tabel sebagai berikut: Ekstraksi Produk berat 1 2 3 4 5 6 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: deskripsi data hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian untuk membuktikan apakah hasil penelitian dapat menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. A. Deskripsi data Eksperimen yang telah dilakukan yaitu pemanfaatan biji ketapang sebagai bahan dasar dalam pembuatan tahu dengan substitusi kacang kedelai dan bahan penggumpal yang digunakan adalah batu tahu dan asam cuka. Dalam eksperimen ini perbandingan berat biji ketapang dan kacang kedelai yang digunakan memiliki ukuran yang bervariasi, yaitu 7 : 3, 8 : 2, dan 9 : 1 untuk setiap 100 garam bahan dasar. Sedangkan perbandingan berat bahan penggumpal batu tahu dan asam cuka yang digunakan dalam proses pembuatan tahu juga memiliki ukuran yang bervariasi, yaitu 3 : 1, 1 : 1, dan 1 : 3 sampai dengan berat 20 gram. Untuk mengetahui pengaruh penambahan kacang kedelai dan penggunaan bahan penggumpal batu tahu dan asam cuka, maka dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain factorial 3x3. Rancangan faktorial adalah suatu pola yang menyediakan kemungkinan bagi peneliti untuk sekaligus meneliti pengaruh dari dua jenis variable atau lebih. Rancangan penelitian ini dijabarkan pada tabel desain eksperimen halaman 48. 80

Dokumen yang terkait

T-Valia: Tahu dengan Bahan Dasar Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) sebagai Bahan Substitusi Kedelai yang Efektif dan Efisien

0 5 10

“The catappa” : transformasi tempe dengan biji ketapang (terminalia catappa) sebagai bahan dasar substitusi kedelai penurun kolesterol darah

4 12 20

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI BAHAN BAKU TAHU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK PEPAYA DAN LAMA PERENDAMAN Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Tahu Dengan Penambahan Ekstrak Pepaya Dan Lama Perendaman Berbeda.

0 2 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 4 15

PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 0 15

PENDAHULUAN PEMANFAATAN BIJI KETAPANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN TAHU DENGAN LAMA PERENDAMAN DAN KOAGULAN YANG BERBEDA.

0 5 5

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

1 3 7

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 12

EFEKTIFITAS ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL DAN PENGAWET PADA PRODUK TAHU.

0 1 10