Menghitung energi dan zat gizi dengan DKBM Menghitung energi dan zat gizi dengan DBMP
Nama sekolah : SMK Negeri 3 Purworejo
Mata pelajaran : Ilmu Gizi Teori
Tingkat semester : X 1
Pertemuan : 11
ANGKA KECUKUPAN GIZI
A. Uraian Teori AKG adalah kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktifitas untuk mencegah terjadinya defisiensi. Muhilal, dkk, 1998.
Pada tahun 1973 penyusunan AKG dikoordinasikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, dalam forum Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
dengan tetap mengacu pada AKG yang dikeluarkan FAOWHO. Selanjutnya setiap 5 tahun sekali AKG dievaluasi sesuai dengan kemajuan Ilmu Gizi, perubahan
kependudukan dan sosial ekonomi. Selama ini penelitian di Indonesia untuk penentuan AKG sangat langka, sehingga
rumusan AKG khususnya untuk vitamin dan mineral didasarkan pada hasil penelitian kecukupan gizi di mancanegara.
AKG atau Recommended Dietary Allowances RDA yang digunakan bagi Indonesia adalah AKG hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WNPG yang
disempurnakan setiap lima tahun dari AKG sebelumnya berdasarkan penemuan mutahkir tentang kecukupan gizi, perkembangan pola konsumsi pangan, perkembangan ukuran
tubuh berat badan dan tinggi badan dan masalah gizi yang dihadapi. Hardinsyah, 1998.
B. Fungsi Angka Kecukupan Gizi Angka kecukupan gizi diharapkan berguna bagi berbagai kelompok yang
berminat di bidang pangan dan gizi, antara lain ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat, guru, para perencana, para pengambil kebijakan dan mereka yang bekerja di bidang industry
pangan dan gizi. Data AKG ini selanjutnya dapat dipergunakan untuk: a. menentukan kecukupan makanan
b. merencanakan bantuan makanan dalam rangka program kesejahteraan rakyat c. mengevaluasi tingkat kecukupan penyediaan pangan untuk kelompok tertentu
d. menilai tingkat konsumsi individu maupun masyarakat e. menilai status gizi masyarakat
f. merencanakan fortifikasi makanan g. merencanakan KIE di bidang gizi termasuk penyusunan PUGS
h. merencanakan kecukupan gizi institusi I. membuat label gizi pada kemasan produk makanan industry
C. Faktor yang mempengaruhi AKG Beberapa faktor yang mempengaruhi AKG bagi seseorang adalah:
1. Umur Umur seseorang sangat mempengaruhi berapa jumlah zat gizi yang mereka
butuhkan. Seorang anak usia 10 tahun akan berbeda kebutuhan gizinya dengan remaja usia 15 tahun. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu dengan tingkat usia
yang berbeda memiliki aktifitas fizik yang berbeda pula. Demikian pula dengan perkembangan pertumbuhan fisiknya akan terjadi perbedaan metabolisme terutama dalam
kebutuhan energi dan proteinnya. 2. Jenis Kelamin
Faktor jenis kelamin juga mempengaruhi kebutuhan gizi Seorang remaja wanita dengan remaja pria akan berbeda kebutuhan zat gizinya. Sebagai contoh, remaja wanita
melakukan aktifitas tidak seberat remaja pria, sehingga kebutuhan akan energi akan lebih besar pada remaja pria dibandingkan dengan remaja wanita.
3. Kondisi fisiologis Faktor fisiologis seseorang akan mempengaruhi kebutuhan gizinya. Seorang
wanita dengan kondisi normal akan berbeda kebutuhan gizinya dengan wanita dalam keadaan hamil maupun menyusui. Demikian pula pada seseorang yang dalam masa
penyembuhan akan membutuhkan zat gizi berbeda dengan orang yang sehat. Wanita yang sedang hamil membutuhkan lebih banyak zat gizi, karena mereka juga
mempersiapkan pertumbuhan calon bayi yang mereka kandung, akan berbeda dengan wanita dalam kondisi fisioligis normal. Demikian pula wanita yang sedang menyusui
juga membutuhkan gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan wanita dalam kondisi normal, walaupun mereka berumur sama. Wanita yang sedang menyusui selain
memenuhi kebutuhan untuk Tabel 2.23: Berat Badan Patokan kg
Golongan Umur Indonesia
WHO USA
– 6 bulan 5,5
- 6
7 – 12 bulan
8,5 -
9 1
– 3 tahun 12
16 13
4 – 6 tahun
18 -
20 7
– 9 tahun 24
25 28
Pria 10
– 12 tahun 30