KARAKTERISTIK ILMU Tujuan Pembelajaran Umum

89 D. FUNGSI ILMU Selanjutnya Apakah Anda mengetahui apa fungsi dari ilmu? Silakan tulis jawaban Anda pada buku catatan Anda. Ilmu pengetahuan telah banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia, terlebih lagi dengan makin berkembangnya teknologi berbgai bidang keilmuan yang telah menjadikan manusia lebih mampu memahami berbagai gejala serta mengatur kehidupan secara lebih efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa ilmu mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari fungsi dan tujuan ilmu itu sendiri. Kerlinger dalam melihat fungsi ilmu mengelompokkan dua sudut pandang tentang ilmu yaitu pandangan statis dan pandangan dinamis. Dalam pandangan statis, ilmu merupakan aktivitas yang memberi sumbangan bagi sistimatisasi informasi bagi dunia, tugas ilmuwan adalah menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan informasi yang sudah ada, oleh karena itu ilmu dianggap sebagai sekumpulan fakta, serta merupakan suatu cara menjelaskan gejala-gejala yang diobservasi, berarti bahwa dalam pandangan ini penekanannya terletak pada keadaan pengetahuanilmu yang ada sekarang serta upaya penambahannya baik hukum, prinsip ataupun teori-teori. Dalam pandangan ini, fungsi ilmu lebih bersifat praktis yakni sebagai disiplin atau aktivitas untuk memperbaiki sesuatu, membuat kemajuan, mempelajari fakta serta memajukan pengetahuan untuk memperbaiki sesuatu bidang-bidang kehidupan. Pandangan ke dua tentang ilmu adalah pandangan dinamis atau pandangan heuristik arti heuristik adalah menemukan, dalam pandangan ini ilmu dilihat lebih dari sekedar aktivitas, penekanannya terutama pada teori dan skema konseptual yang saling berkaitan yang sangat penting bagi penelitian. Pandangan ini fungsi ilmu adalah untuk membentuk hukum-hukum umum yang melingkupi perilaku dari kejadian-kejadian empiris atau objek empiris yang menjadi perhatiannya sehingga memberikan kemampuan menghubungkan berbagai kejadian yang terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi kejadian- kejadian masa datang. Dari penjelasan di atas, nampaknya ilmu mempunyai fungsi yang amat penting bagi kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu untuk memahami, menjelaskan, mengatur dan memprediksi berbagai kejadian baik yang bersifat kealaman maupun sosial yang terjadi dalam kehidupan manusia. Setiap masalah yang dihadapi manusia selalu diupayakan untuk dipecahkan agar dapat dipahami dan setelah itu manusia menjadi mampu untuk mengaturnya serta dapat memprediksi sampai batas tertentu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya. Dengan kemampuan prediksi tersebut maka perkiraan masa depan dapat didesain dengan baik meskipun hal itu bersifat probabilistik, mengingat dalam kenyataannya sering terjadi hal-hal yang bersifat tak reduga unpredictable. Dengan dasar fungsi tersebut maka dapatlah difahami tentang tujuan dari ilmu adalah untuk memahami, memprediksi, dan mengatur berbagai aspek kejadian di dunia, di samping untuk menemukan atau memformulasikan teori. Teori itu sendiri pada dasarnya merupakan 90 suatu penjelasan tentang sesuatu sehingga dapat diperoleh kefahaman dan prediksi kejadian dapat dilakukan dengan probabilitas yang cukup tinggi, asalkan teori tersebut telah teruji kebenarannya. Berdasakan teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu memiliki beberapa fungsi utama antara lain sebagai berikut: 1. Menjelaskan. Fungsi ilmu menjelaskan 4 bentuk, yaitu: a. Deduktif, ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Probablistik, ilmumenjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas, sehingga memberikan kepastian yang tidak mutlak dan bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti. c. Fungsional, ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara menyeluruh. d. Genetik, ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala yang sering terjadi. 2. Meramalkan. Fungsi ilmu menjelaskan faktor sebab akibat suatu kejadian atau peristiwa seperti disaat harga suatu barang mengalami kenaikan atau penurunan. 3. Mengendalikan. Fungsi ilmu mengendalikan harus dapat mengendalikan gejala alam berdasarkan suatu teori seperti bagaimana mengendalikan peristiwa alam atau penyakit yang menyerang seseorang.

E. SUMBER – SUMBER ILMU

Sebelum kita lanjutkan dengan pembahasan tentang sumber-sumber ilmu, apakah Anda mengetahui sumber-sumber ilmu? Silakan tulis jawaban Anda pada buku catatan Anda. Menurut beberapa ahli bahwa Ilmu dapat diperoleh melalui berbagai cara dan berbagai sumber, secara garis besar ada empat sumber ilmu pengetahuan manusia yaitu: 1. Empiris, menyatakan bahwa ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dengan jalan observasi atau dengan pengindraan. Artinya yang kita ketahui berasal dari segala apa yang kita dapatkan belum tentu bersifat konsisten dan mungkin saja bersifat kontradiktif karena satu fakta yang lain belum menjamin terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang sistematis. 2. Rasionalisme, yaitu pikiran manusia dengan berpendapat bahwa sumber satu-satunya dari ilmu pengetahuan manusia adalah rsio atau akal budaya. 3. Intuisionismeyang secara etimologis artinya langsung melihat, dengan pendapat tentang sumber pengetahuan adalah manusia mempunyai kemampuan khusus untuk mengetahui yang tidak terikat kepada indra maupun penalaran. 4. Wahyu Allah, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat Nabi yang diutus-Nya melalui kitabNya seperti Al- Qor’a , Taurat, Za ur da I jil. Dari ke empat kitab tersebut yang berisikan pengetahuan mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh empiri maupun yang mencakup permasalahan yang tendensial. 91 F. KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain. Apakah keperawatan dapat di sebut sebagai ilmu? Keperawatan dapat disebut sebagai ilmu karena ilmu keperawatan menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah yang secara ilmiah ditujukan untuk mempertahankan, memelihara dan meningkatkan kualitas hidup klien. Selain itu, ilmu keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, sosial, fisika, biomedik dan sebagainya. Ilmu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan kondisi sehat dan sakit serta pokok bahasa pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien. Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body knowledge yang disusun dari beberapa teori-teori yang membentuk satu kesatuan utuh yang khas dan mempunyai arti atau makna yang berbeda dan senantiasa berkembang. Keperawatan sebagai ilmu memiliki objek formal dan material, sebagai objek formal keperawatan mempunyai cara pandang pada respon manusia terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, dimana ilmu keperawatan sangat memperhatikan masalah-masalah keperawatan yang dilakukan dengan cara ilmiah. Sebagi objek materi keperawatan memiliki bahasa yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada manusia ditujukan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi secara sempurna yang berkaitan dengan masalah kesehatannya.

G. TEORI DAN KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN 1.

Pengertian Teori Teori terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan secara logis dalam suatu kerangka berpikir tertentu. Konsep pada dasarnya merupakan suatu gambaran mental atau persepsi yang menggambarkan atau menunjukkan suatu fenomena baik secara tunggal ataupun dalam suatu kontinum. Konsep juga sering diartikan sebagai abstraksi dari suatu fakta yang menjadi perhatian ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu ataupun kelompok. Umumnya konsep tidak mungkinsangat sulit untuk diobservasi secara langsung, oleh karena itu untuk keperluan penelitian perlu adanya penjabaran-penjabaran ke tingkatan yang lebih kongkrit agar observasi dan pengukuran dapat dilakukan. Dalam suatu teori, konsep-konsep sering dinyatakan dalam suatu relasi atau hubungan antara dua konsep atau lebih yang tersusun secara logis, pernyataan yang menggambarkan hubungan antar konsep disebut proposisi. Dengan demikian, konsep merupakan himpunan yang membentuk proposisi, sedangkan proposisi merupakan himpunan yang membentuk teori. 92 Adapun teori menurut Redja Mudyahardjo dapat dibagi menurut tingkatannya ke dalam teori induk, teori formal, dan teori substantif dengan penjelasan sebagai berikut: a. Teori induk dan modelparadigma teoritis. Yaitu sistem pernyataan yang saling berhubungan erat dan konsep-konsep abstrak yang menggambarkan, memprediksi atau menerangkan secara komprehensif hal-hal yang luas tentang gejala-gejala yang tidak dapat diukur tingkat kemungkinannnya misalnya teori-teori manajemen. Teori dapat dikembangkandijabarkan ke dalam model-model teoritis yang menggambarkan seperangkan asumsi, konsep atau pernyataan yang saling berkaitan erat yang membentuk sebuah pandangan tentang kehidupan suatu masalah. Model teoritis biasanya dapat dinyatakan secara visual dalam bentuk bagan. b. Teori formal dan tingkat menengah. Yaitu pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan, yang dirancang untuk menerangkan suatu kelompok tingkah laku secara singkat misalnya teori manajemen menurut F.W. Taylor. c. Teori substantif. Yaitu pernyataan-pernyataan atau konsep-konsep yang saling berhubungan, yang berkaitan dengan aspek-aspek khusus tentang suatu kegiatan misalnya fungsi perencanaan. Sementara itu Goetz dan LeCompte membagi teori ke dalam empat jenis yaitu: a. Grand Theory teori besar. Yaitu sistem yang secara ketat mengkaitkan proposisi- proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan menguraikan, menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara non-probabilitas. b. Theoritical model model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar tidak ketat antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia. c. Formal and middle-range theory teori formal dan tingkat menengah. Yaitu proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak. d. Substantive theory teori substantif. Adalah teori yang paling rendah tingkatan abstraksi dan sangat terbatas dalam keumuman generalisasinya Hamid Hasan, 1996. Teori pada dasarnya merupakan alat bagi ilmu tool of science, dan berperan dalam hal-hal berikut Moh. Nazir, 1985: a. Teori mendefinisikan orientasi utama ilmu dengan cara memberikan definisi terhadap jenis-jenis data yang akan dibuat abstraksinya. b. Teori memberikan rencana konseptual, dengan rencana mana fenomena-fenomena yang relevan disistematiskan, diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan. c. Teori memberi ringkasan terhadap fakta dalam bentuk generalisasi empiris dan sistem generalisasi. d. Teori memberikan prediksi terhadap fakta. e. Teori memperjelas celah-celah dalam pengetahuan kita.