SUMBER – SUMBER ILMU Tujuan Pembelajaran Umum

92 Adapun teori menurut Redja Mudyahardjo dapat dibagi menurut tingkatannya ke dalam teori induk, teori formal, dan teori substantif dengan penjelasan sebagai berikut: a. Teori induk dan modelparadigma teoritis. Yaitu sistem pernyataan yang saling berhubungan erat dan konsep-konsep abstrak yang menggambarkan, memprediksi atau menerangkan secara komprehensif hal-hal yang luas tentang gejala-gejala yang tidak dapat diukur tingkat kemungkinannnya misalnya teori-teori manajemen. Teori dapat dikembangkandijabarkan ke dalam model-model teoritis yang menggambarkan seperangkan asumsi, konsep atau pernyataan yang saling berkaitan erat yang membentuk sebuah pandangan tentang kehidupan suatu masalah. Model teoritis biasanya dapat dinyatakan secara visual dalam bentuk bagan. b. Teori formal dan tingkat menengah. Yaitu pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan, yang dirancang untuk menerangkan suatu kelompok tingkah laku secara singkat misalnya teori manajemen menurut F.W. Taylor. c. Teori substantif. Yaitu pernyataan-pernyataan atau konsep-konsep yang saling berhubungan, yang berkaitan dengan aspek-aspek khusus tentang suatu kegiatan misalnya fungsi perencanaan. Sementara itu Goetz dan LeCompte membagi teori ke dalam empat jenis yaitu: a. Grand Theory teori besar. Yaitu sistem yang secara ketat mengkaitkan proposisi- proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan menguraikan, menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara non-probabilitas. b. Theoritical model model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar tidak ketat antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia. c. Formal and middle-range theory teori formal dan tingkat menengah. Yaitu proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak. d. Substantive theory teori substantif. Adalah teori yang paling rendah tingkatan abstraksi dan sangat terbatas dalam keumuman generalisasinya Hamid Hasan, 1996. Teori pada dasarnya merupakan alat bagi ilmu tool of science, dan berperan dalam hal-hal berikut Moh. Nazir, 1985: a. Teori mendefinisikan orientasi utama ilmu dengan cara memberikan definisi terhadap jenis-jenis data yang akan dibuat abstraksinya. b. Teori memberikan rencana konseptual, dengan rencana mana fenomena-fenomena yang relevan disistematiskan, diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan. c. Teori memberi ringkasan terhadap fakta dalam bentuk generalisasi empiris dan sistem generalisasi. d. Teori memberikan prediksi terhadap fakta. e. Teori memperjelas celah-celah dalam pengetahuan kita. 93 2. Teori Keperawatan Mari kita lanjutkan pembahasan materi ini dengan membahas teori dan karakteristik teori keperawatan. Sebelum membahas tentang teori keperawatan kita harus tahu tentang definisi dari teori. Apakah Anda tahu, apa arti dari teori? Coba Anda sebutkan arti teori menurut Anda Definisi teori menerut beberapa ahli, teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata dan menjelaskan suatu proses. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang menspesifikasi hubungan antar variabel Bagaimana halnya dengan teori keperawatan? Apakah Anda tahu tentang pengertian dari teori keperawatan itu? Coba Anda sebutkan pengertian dari teori keperawatan menurut Anda Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep dalam keperawatan. Selain itu, karena model praktek keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nila-nilai yang menjadi dasar sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada karena dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.

3. Tujuan Teori Keperawatan

Setelah Anda mempelajari tentang teori keperawatan, mungkin akan timbul suatu pertanyaan pada diri Anda sebagai seorang perawat, untuk apa dan apa gunanya teori tersebut bagi pekerjaan Anda? Teori keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya : a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.