EVALUASI KEPERAWATAN Tujuan Klinik

250 1 Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap perubahan emosional klien: apakah klien telah kooperatif, apakah mekanisme koping telah efektif. 2 Feed Back dari kesehatan lain, Umpan balik, masukan, dan pengamatan dari staf yang lain dapat juga dipakai sebagai salah satu informasi tentang aspek afektif klien. c. Psikomotor Pengukuran perubahan psikomotor dapat dilakukan melalui observasi secara langsung terhadap perubahan prilaku klien. d. Perubahan fungsi tubuh Perubahan fungsi tubuh merupakan komponen yang paling sering menjadi kriteria evaluasi.Dari pengamatan di rumah sakit, pada umumnya dari daftar diagnosis keperawatan yang ada kebanyakan bersifat fisik sehingga kriteria hasil yang ingin dicapai mengacu pada fungsi tubuh mengingat begitu banyaknya aspek. Perubahan fungsi tubuh, untuk mengukur perubahannya dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain: observasi, interviu dan pemeriksaan fisik. Apabila setelah dilakukan intervensi atau pelaksanaan keperawatan, kondisi atau kesehatan klien telah mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka kriteria hasil sudah terpenuhi.Jika klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, maka pencapaian hasil sebagaian saja dari kriteria hasil yang ditentukan terpenuhi, dengan demikian klien belum dapat mencapai hasil yang ditentukan. Apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama sekali dari kriteria hasil yang dapat dipenuhi, dapat juga terjadi kondisi klien semakin buruk sehingga timbul masalah yang baru. Bagaimana proses evaluasi yang dapat dilakukan oleh perawat pada saat memberikan asuhan keperawatan pada klien, seperti hal berikut: a. Evaluasi proses Formatif Evaluasi yang dilakukan setelah selesai tindakan, berorientasi pada etiologi, dilakukan secara terus –menerus sampai tujuan yang telah ditentukan tercapai. b. Evaluasi Hasil Sumatif Evaluasi yang dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara paripurna, berorientasi pada masalah keperawatan, menjelaskan keberhasilanketidakberhasilan, rekapitulasi dan kesimpulan status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan. Pertanyaan yang sering diajukan yaitu kapan sebenarnya evaluasi itu dilakukan? Evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan sudah dicapai atau belum. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan sesuai dengan kerangka waktu penetapan tujuan evaluasi hasil, tetapi selama proses pencapaian terjadi pada klien juga harus selalu harus dipantau evaluasi proeses. Dari pernyataan diatas, dapat diketahui 251 bahwa evaluasi proses itu dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan perubahan klien dan evaluasi klien dan evaluasi hasil dilakukan pada akhir pencapaian tujuan, beberapa rumah sakit menetapkan kebijakan yang berbeda, evaluasi hasil diukur tiap shift jaga, sedangkan rumah sakit lain evaluasi proses ditetapkan tiap 24 jam sekali, kecuali untuk kasus gawat darurat dan intensive care, pada prinsipnya, semakin cepat perubahan yang terjadi pada klien baik ke arah perbaikan atau penurunan, semakin sering evaluasi proses itu dilakukan. Konponen format atau formula yang sering digunakan oleh perawat dalam proses evaluasi asuhan keperawatan adalahpenggunaan formula SOAP atau SOAPIER. Apakah SOAP atau SOAPIER itu? Untuk memudahkan Anda mengevaluasi atau memantau perkembangan klien, digunakan komponen SOAPSOAPIESOAPIER, penggunaannya tergantung dari kebijakan setempat. Pengertian SOAPIER adalah sebagai berikut : Tabel 6.15. Komponen Evaluasi SOAP atau SOAPIER Komponen SOAPSOAPIER Diskrepsi Kegiatan S: artinya Data Subjektif Data berdasarkan keluhan yang diucapkan atau disampaika oleh pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan keperawatan O: artinya Data Objektif Data objkektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran atau hasil observasi Anda secara langsung kepada klien, dan yang dirasakan klien setelah dilakukan tindakan keperawatan. A: artinya Analisis Interpretasi dari data subjektif dan data objektif.Analisis merupakan suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat dituliskan masalahdiagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan klien yang telah teridentifiksasi datanya dalam data subjektif dan objektif P: artinya Planning a. Perencanaan keperawatan yang akan Anda lanjutkan, Anda hentikan, Anda modifikasi, atau Anda tambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya. b. Tindakan yang telah menunjukan hasil yang memuaskan dan tidak memerlukan tindakan ulang pada umumnya dihentikan. c. Tindakan yang perlu dilakukan adalah tindakan kompeten