BERBAGAI UU kesehatan No. 23 tahun 1992

155 penuntutan, hakimjuri biasanya menggunakan saksi ahli orang yang ahli di bidang tersebut. Contoh: 1. Sembarangan menguras barang pribadi klien pakaian, uang, kacamata sehingga rusak atau hilang. 2. Tidak menjawab tanda panggilan klien yang di rawat sehingga klien mencoba mengatasinya sendiri dan terjadi cedera. 3. Tidak melakukan tindakan perlindungan pada klien yang mengakibatkan klien cedera, misalnya tidak mengambilkan air panas dari dekat klien yang mengakibatkan air tersebut tumpah kena klien dan klien mengalami luka bakar. d. Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal memberi obat secara tepat atau melaporkan tanda dan gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak menyelidiki perintah yang meragukan sebelumnya sehingga dengan kelalaiankegagalan tersebut menimbulkan cedera. e. Pelanggaran penghinaan, yaitu suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar mengenai seseorang sehingga orang tersebut merasa terhina dan dicemooh. Jika pernyataan tersebut dalam bentuk lisan, disebut slander dan jika berbentuk tulisan, disebut libel. Contoh: 1. Pernyataan palsu 2. Menuduh orang secara keliru 3. Memberi keterangan palsu kepada klien. Orang yang didakwa dengan tuduhan slander atau libel tidak dapat diancam hukuman jika ia dapat membuktikan kebenaran pernyataan lisantulisan. Tuduhan ini dapat dibela dengan komunikasi yang didasarkan pada anggapan bahwa petugas profesional tidak dapat memberi pelayanan yang baik tanpa pembeberan fakta secara lengkap mengenai masalah yang di hadapinya. Jadi, informasi berprivilese merupakan informasi rahasia antarpetugas profesional dengan kliennya, misalnya antara perawatdokter dengan kliennya, antara pngacara dengan kliennya, antara kiai dengan pemeluk agamanya. f. Penahanan yang keliru, adalah penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau pencegahan gerak seseorang tanpa persetujuannya, misalnya menahan klien pulang dari rumah sakit guna mendapat perawatan tambahan tanpa persetujuan klien yang bersangkutan, kecuali jika klien tersebut mengalami gangguan jiwa atau penyakit menular yang apabila di pulangkan dari rumah sakit akan membahayakan masyarakat. Untuk itu, rumah sakit mempunyai formulir khusus yang ditandatangani klienkeluarga, yang menyatakan bahwa rumah sakit yang bersangkutan tidak bertanggung jawab apabila klien cedera karena meninggalkan rumah sakit tersebut. g. Pelanggaran privasi, yaitu tindakan mengeksposmemamerkanmenyampaikan seseorang klien kepada publik, baik orangnya langsung, gambar ataupun rekaman, 156 tanpa persetujuan orangklien yang bersangkutan, kecuali ekspos klien tersebut memang diperlukan menurut prosuder perawatannya. Contoh: 1. Menyebar gosip atau memberi informasi klien kepada orang yang tidak berhak memperoleh informasi itu. 2. Memberi perawatan tanpa memerhatikan kerahasiaan klien, yaitu klien di lihatdidengar orang lain sehingga klien merasa malu. h. Ancaman dan pemukulan. Ancaman assault adalah suatu percobaanancaman, melakukan kontak badan dengan orang lain tanpa persetujuannya. Pemukulan batter adalah ancaman yang dilaksanakan. Setiap orang diberi kebebasan dari kontak badan dari orang lain, keculi jika ia telah menyatakan persetujuannya. Contoh: jika klien dioperasi tanpa persetujuan yang bersangkutankeluarganya, dokterrumah sakit tersebut dapat dituntut secara hukum. i. Penipuan adalah pemberian gambaran salah secara sengaja yang dapat mengakibatkan atau telah mengakibatkan kerugian atau cedera pada seseorang atau hartanya.. Contoh: memberi data yang keliru guna mendapat lisensi keperawatan.

H. TANGGUNG GUGAT DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PRAKTIK

KEPERAWATAN Barbara kozier dalam Fundamental of nursing 1983:7, 25 Acountability: dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekuensinya. Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekuensinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa dijelaskan dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut: 1. Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukan? Sebagai tenaga perawat kesehatan perawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, sedangkan sebagai pekerja atau karyawan perawat memiliki tanggung jawab terhadap direktur, sebagai profesional perawat memilki tanggung gugat terhadap ikatan profesi dan sebagai anggota team kesehatan perawat memiliki tanggung gugat terhadap ketua tim biasanya dokter sebagai contoh: perawat memberikan injeksi terhadap klien. Injeksi ditentukan berdasarkan advis dan kolaborasi dengan dokter, perawat membuat daftar biaya dari tindakan dan pengobatan yang diberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit. Dalam contoh tersebut perawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.