Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Selama ini BPS Pusat mengeluarkan estimasi data CO dengan pendekatan jumlah kendaraan, dimana diperoleh rata-rata rasio jumlah CO terhadap jumlah kendaraan sebesar 0.686, artinya 1 kendaraan menghasilkan 0.686 ton CO. Sementara untuk data CO2 diestimasi secara proporsional dari pertumbuhan output sektor industri manufaktur, jasa dan pertambangan yang mengacu pada analisa tabel I-O lingkungan Jawa Barat tahun 1995. Sementara untuk pencemaran air, proksi variabel yang digunakan umumnya adalah BOD, COD, TDS, dan SS. Dengan pertimbangan yang sama, yang dipilih adalah TDS dan BOD. Data BOD diestimasi secara proporsional dari pertumbuhan output sektor pertanian dan industri manufaktur yang mengacu pada analisa tabel I-O lingkungan Jawa Barat tahun 1995. Sedangkan data TDS hasil penelitian Teknik Lingkungan ITB terbatas untuk beberapa tahun saja, maka untuk mengisi tahun-tahun lainnya diestimasi secara proporsional dari pertumbuhan output sektor industri manufaktur dan jumlah penduduk. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. 2. Faktor-faktor penyebab degradasi lingkungan menyangkut aspek fisik yakni karakteristik yang melekat pada SDA itu sendiri, ekonomi, sosial ekonomi, kelembagaan. Tiap aspek terdiri dari sejumlah variabel yang kompleks dan saling terkait. Model yang akan dibangun diusahakan sesederhana mungkin namun diharapkan dapat mewakili hal-hal yang paling krusial yang terjadi dalam dunia nyata. Variabel yang akan dimunculkan yang mewakili aspek ekonomi, sosial, dan kelembagaan mempertimbangkan landasan teoritis, studi empiris sebelumnya, ketersediaan data, dan permasalahan spesifik yang bersifat lokal di wilayah Jawa Barat. Dengan demikian model akan terfokus pada variabel pertumbuhan ekonomi, perkembangan output sektor primer dan sekunder, kemiskinan, tingkat pendidikan yang memproksi kesadaran lingkungan, dan kebijakan lingkungan. Aspek fisik tidak akan dibahas mengingat diluar disiplin ilmu ekonomi. 3. Penelitian terfokus pada keterkaitan antara kemiskinan dan degradasi lingkungan maka variabel-variabel tenaga kerja dan kredit perbankan yang merupakan input cukup diperlakukan sebagai variabel eksogen. Demikian halnya pertumbuhan penduduk yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi degradasi lingkungan diperlakukan sebagai variabel eksogen pula. 4. Penelitian bersifat agregat untuk lingkup Jawa Barat sehingga model tidak bisa mengakomodir perbedaan ekonomi, sosial dan lingkungan lintas kabupatenkota.