Tabel 14. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Output Sektor Pertambangan dan Penggalian
Variable Parameter Standard
Error Prob |T| Elastisitas
SR LR INTERCEP 5975847
1247971 0.0001
KN 0.635927 0.194982
0.0029 0.3305
DP 7089735 1734872
0.0003 0.0849
ProbF 0.0001 Adj R
2
= 0.4665 DW = 0.586
Kenaikan sektor bangunan sebsar 1 persen akan menaikan permintaan terhadap sektor penggalian sebesar 0.33 persen. Eksploitasi bahan galian setelah
menjadi kewenangan kabupaten ternyata semakin mendorong output sektor ini.
5.1.5. Parameter Persamaan Sektor Bangunan
Produksi sektor bangunan memiliki persamaan tersendiri yakni fungsi dari pendapatan per kapita, kredit konstruksi, dan lag sektor bangunan. Hasil estimasi
persamaan sub sektor bangunan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Sektor Bangunan
Variable Parameter Standard
Error Prob
|T| Elastisitas
SR LR INTERCEP 652542
430653 0.1413
PDRB 223564 189130
0.2475 0.1275
0.3166 KKN 0.37208
0.207913 0.0847
0.1746 0.4334
LKN 0.597166 0.177308
0.0023 ProbF 0.0001 Adj R
2
= 0.8891 DW = 1.242
PDRB per kapita sebagai proksi pendapatan per kapita mendorong berkembangnya sektor bangunan yang meliputi infrastruktur, gedung-gedung
perkantoran, pertokoan maupun perumahan. Hasil estimasi menunjukkan ternyata variabel pendapatan per kapita kurang responsif terhadap output sektor bangunan,
jika pendapatan per kapita naik 1 persen output sektor bangunan hanya naik 0.13 persen dalam jangka pendek dan 0.32 persen dalam jangka panjang.
Demikian halnya dengan variabel kredit konstruksi menunjukan tanda yang sesuai harapan dengan elastisitas jangka pendek 0.17 bahwa setiap kenaikan
kredit konstruksi perbankan sebesar 1 persen akan meningkatkan output sektor bangunan sebesar 0.17 persen dalam jangka pendek dan 0.43 persen dalam jangka
panjang.
5.1.9. Estimasi Parameter Persamaan TDS Per Kapita
Setelah persamaan lahan kritis dengan segala keterkaitannya, persamaan berikutnya yang termasuk indikator degradasi lingkungan adalah persamaan
TDSp dan BODp sebagai proksi untuk pencemaran air. TDS yang mewakili pengukuran dari aspek fisika merupakan padatan terlarut total yang
mencerminkan jumlah kepekatan padatan dalam air. Ahli biologi air ingin mengetahui padatan terlarut total dalam air karena dua alasan Sastrawijaya,
2000. Pertama, untuk penentuan produktivitas yakni kemampuan mendukung kehidupan. Kedua, untuk menetapkan norma untuk air yang dimaksud. Jika
terjadi penyimpangan dari norma, maka kemungkinan ada pembuangan sampah kota atau limbah industri secara liar. Hasil estimasi persamaan TDSp
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan TDSp
Variable Parameter Standard
Error Prob
|T| Elastisitas
SR LR INTERCEP -0.009413
0.012786 0.4684
PDRB 0.012839 0.001945
0.0001 1.0511
1.6847 GR 0.054379
0.030298 0.0848
0.4492 0.7199
DLA -0.000255 0.00126
0.8415 -0.0031
-0.0049 ED -0.004394
0.002013 0.0387
-0.6011 -0.9635
LTDSp 0.376062 0.108043
0.0019 ProbF 0.0001 Adj R
2
= 0.9811 DW = 1.785