untuk kasus pencemaran udara. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Skala Likert antara 0 dan 4. Setelah dilakukan tabulasi selanjutnya akan dihitung
nilai rata-rata dari seluruh item pertanyaan dan seluruh responden. Nilai rata-rata yang berkisar diantara 0 dan 4 secara langsung menggambarkan fenomena kinerja
kebijakan lingkungan. Dalam rangka memperkuat analisis tentang eksistensi open access
, survei pun dilakukan pada rumahtangga dengan kuesioner seperti yang bisa dilihat pada Lampiran 9.
4.2.3. Penentuan Sampel
Target populasi adalah mereka yang berada di daerah industri dan daerah yang luasan lahan kritisnya relatif lebih luas dibandingkan dengan wilayah
lainnya di Jawa Barat. Daerah industri di Jawa Barat terpusat di Kabupaten Bogor, Bekasi, Karawang, Bandung dan Cirebon. Sementara lahan kritis yang paling luas
terdapat di Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bogor, serta Kabupaten
Indramayu. Dengan demikian ada 10 kabupaten yang menjadi daerah populasi, yakni Kabupaten Bogor, Bekasi, Karawang, Bandung, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Cirebon, Majalengka dan Indramayu. Dengan berbagai pertimbangan, wilayah yang menjadi sampel adalah Kota
dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu. Metode penentuan
sample yang akan digunakan adalah purposive sampling dengan total sampel sekitar 121 dengan distribusi sampel seperti yang tertera dalam Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Sampel Obyek Penelitian No Sektor Ekonomi
Jumlah Sampel Lokasi Survei
1 Pertanian
20 Indramayu, Kabupaten Bandung
2 Industri makanan,
minuman 30
Kabupaten dan Kota Cirebon, Kota Bandung, Karawang
3 Bangunan
11 Kota Bandung, Cimahi,
Majalengka 4
Industri Tekstil 13
Kabupaten Bandung 5
Industri Kimia 3
Karawang 6 Perdagangan,
hotel dan restorant
44 Kabupaten dan Kota Cirebon,
Kota Bandung Total
121 Target sampel adalah petani pemilik lahan kritis dan pengusaha yang
bergerak di sektor-sektor ekonomi yang tercantum dalam tabel di atas. Penentuan jumlah sampel per sektor ekonomi berdasarkan pertimbangan pangsa outputnya
terhadap total PDRB. Karena sektor industri pengolahan mendominasi PDRB Jawa Barat maka jumlah sampel di sektor ini paling banyak. Selain itu dilakukan
pula interview dengan dinas-dinas dan pihak terkait. Survei yang dilakukan sebatas untuk mempertajam analisa hasil estimasi
model dan memperkuat informasi efektivitas implementasi kebijakan lingkungan yang sudah sering diwacanakan dalam forum-forum lingkungan. Oleh karena itu
penetapan jumlah sampel relatif sedikit, artinya, ketika informasi dengan jumlah tersebut sudah mengarah pada kondisi yang telah menjadi wacana umum maka
jumlah tersebut sudah dianggap dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.