21 Minimal KKM. Seorang siswa dapat dikatakan berhasil meraih
prestasi belajar yang baik apabila siswa tersebut mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang berlaku di sekolah yang
bersangkutan. Nana Sudjana 2005: 22 membagi tiga aspek yang perlu dilihat
dalam menilai tingkat keberhasilan prestasi belajar yang dicapai siswa, yaitu:
1 Ranah kognitif
Ranah kognitif bertujuan mengukur perkembangan penalaran siswa. Pengukuran ini dapat dilaksanakan setiap saat melalui tes
tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. 2
Ranah afektif Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah
kognitif. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku siswa tidak dapat berubah
sewaktu-waktu. Sasaran pengukuran penilaian afektif adalah perilaku siswa, dan bukan pada pengetahuan siswa.
3 Ranah psikomotorik
Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil belajar yang berupa keterampilan. Cara yang paling tepat untuk
mengevaluasi keberhasilan
belajar yang
berdimensi psikomotorik adalah observasi.
22 Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengukuran Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi merupakan suatu kegiatan menilai yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam proses belajar Ekonomi Akuntansi. Pada penelitian ini, pengukuran Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi
dibatasi pada tes tertulis pada ranah kognitif berupa nilai raport semester gasal mata pelajaran Ekonomi Akuntansi.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan
Oemar Hamalik, 2013: 158. Menurut Hamzah B. Uno 2008: 23, motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan berbagai indikator atau unsur yang
mendukung. Hal ini sejalan dengan definisi motivasi belajar yang diungkapkan oleh Dalyono 2009: 56, yaitu:
Motivasi belajar adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan
juga dari luar diri. Motivasi belajar yang berasal dari dalam diri yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari, umumnya karena
kesadaran akan pentingnya sesuatu, atau dapat juga karena dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang
dipelajari. Motivasi belajar yang berasal dari luar yaitu dorongan lingkungan misal dari orang tua, guru, teman-teman dan
anggota masyarakat.
23 Menurut Iskandar 2009: 181, motivasi belajar adalah daya
penggerak dari dalam individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.
Motivasi belajar ini memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Seseorang yang belajar dengan motivasi
yang tinggi akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, tidak mudah putus asa ketika
menghadapi kesulitan dalam belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Sebaliknya, seseorang yang belajar dengan motivasi
yang rendah akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran dan menyebabkan prestasi
belajarnya rendah. Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Motivasi Belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa yang menimbulkan