Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

103 hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 20162017 diterima. Hasil penelitian ini diperkuat dengan kajian teori. Berdasarkan kajian teori, terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi Prestasi Belajar. Fasilitas Belajar merupakan salah satu faktor eksternal berupa lingkungan non sosial yang mempengaruhi Prestasi Belajar. Menurut Slameto 2013: 67, “fasilitas belajar adalah alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dan yang dipakai oleh siswa dalam menerima bahan pelajaran yang diajarkan”. Fasilitas belajar meliputi sarana dan prasarana. Menurut Daryanto 2006: 51, sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Fasilitas Belajar merupakan salah satu faktor yang tak kalah penting yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi oleh siswa. Siswa yang memiliki fasilitas belajar yang lengkap akan merasa nyaman dalam belajar karena adanya ruang atau tempat belajar beserta perabotperalatan yang baik, mudah dalam mencari informasi mengenai materi Ekonomi Akuntansi yang sedang dipelajari dari berbagai sumber, serta memudahkan dalam pengerjaan soal-soal praktik sehingga dapat meraih Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi yang baik. Sebaliknya, siswa yang memiliki fasilitas belajar yang kurang lengkap dapat terganggu kegiatan belajarnya dan kesulitan ketika memerlukan informasi dalam 104 pengerjaan tugas maupun soal-soal praktik yang diberikan guru, sehingga menghambat pencapaian Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi. Berdasarkan skor terendah dari angket penelitian variabel Fasilitas Belajar diketahui bahwa siswa belum mampu memanfaatkan kelengkapan fasilitas perpustakaan dengan baik yaitu dengan meminjam buku Ekonomi Akuntansi yang ada di perpustakaan untuk digunakan sebagai sumber belajar maupun sebagai tempat untuk mengerjakan tugas Ekonomi Akuntansi yang diberikan guru. Selain itu, siswa juga belum terbiasa untuk membaca koran atau majalah tentang Ekonomi Akuntansi guna menambah wawasannya tentang Ekonomi Akuntansi. Hal ini menunjukkan Fasilitas Belajar bagi siswa untuk mempelajari Ekonomi Akuntansi masih belum sesuai dengan harapan. Fasilitas Belajar yang diharapkan adalah kuantitas dan kualitas yang lengkap tidak hanya dari ruang kelas, peralatan kelas, dan peralatan atau perlengkapan belajar siswa, namun juga kuantitas dan kualitas dari perpustakaan dan buku-buku sebagai sumber belajar siswa. Oleh karena itu, siswa, guru dan sekolah harus bersama-sama memecahkan masalah tersebut, karena Fasilitas Belajar dapat mempengaruhi pencapaian Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi. Hasil penelitian ini didukung penelitian relevan yang dilakukan oleh Arfiana Nur Aziza tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Pengantar Ekonomi dan Bisnis Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMKN 1 Klaten Tahun Ajaran 20142015”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh 105 Arfiana Nur Aziza menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Pengantar Ekonomi dan Bisnis dibuktikan dengan nilai koefisien garis positif sebesar 0,117, nilai t sebesar 6,056, dan tingkat signifikansi sebesar 0,0000,05. Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan tersebut semakin memperkuat penelitian ini. Fasilitas Belajar turut mendukung ketercapaian Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi. Fasilitas Belajar yang baik dan lengkap akan mendukung untuk mencapai Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi yang baik. Sebaliknya, Fasilitas Belajar yang kurang lengkap akan menyebabkan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi kurang optimal pula. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Fasilitas Belajar mempunyai pengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi pada siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 20162017.

3. Pengaruh Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Akuntansi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 20162017. Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh koefisien korelasi r x1y bernilai positif sebesar 0,348 yang bermakna bahwa Teman Sebaya memiliki hubungan positif dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi, sedangkan koefisien determinasi r 2 x1y sebesar 0,121 yang bermakna bahwa Teman Sebaya 106 memberikan kontribusi terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi sebesar 12,1. Setelah dilakukan uji t, diperoleh hasil t hitung sebesar 3,507 lebih besar dari t tabel sebesar 1,986 pada taraf signifikansi 5, sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 20162017 diterima. Hasil penelitian ini diperkuat dengan kajian teori. Berdasarkan kajian teori, terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi Prestasi Belajar. Teman Sebaya merupakan salah satu faktor eksternal berupa lingkungan sosial yang mempengaruhi Prestasi Belajar. Menurut Santrock 2009: 109, teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama. Menurut Umar Tirtarahaja dan La Sulo 2005: 181, “teman sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang- orang yang sama usianya”. Pengaruh Teman Sebaya sangat besar bagi perkembangan sosial anak, baik yang bersifat baik maupun buruk. Pengaruh baik terlihat pada pengembangan konsep diri dan pembentukan harga diri. Selain itu, dengan adanya teman sebaya yang baik akan memberikan dukungan dan menunjang keberhasilan pencapaian Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi karena di antara mereka terjadi proses saling mengisi dalam bentuk persaingan yang sehat. Sebaliknya, teman sebaya juga bisa membawa pengaruh buruk, seperti membolos, mencontek, dan malas belajar sehingga berdampak pada Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi yang kurang baik.