Indikator Fasilitas Belajar Fasilitas Belajar

35 memadai dan nyaman untuk belajar maka siswa akan memperoleh hasil yang baik. 2 Penerangan Penerangan yang terbaik adalah sinar matahari karena warnanya putih dan sangat intensif. Namun apabila cuaca tidak baik, pihak sekolah juga harus menyediakan penerangan, sehingga tidak menganggu proses belajar mengajar di kelas. 3 Buku-buku pegangan Syarat lain dalam kegiatan belajar mengajar yaitu buku-buku pegangan yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. 4 Kelengkapan peralatan praktik Selain buku-buku pegangan, peralatan praktik juga penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Belajar tidak dapat dilakukan tanpa peralatan praktik yang lengkap. Berdasarkan uraian tersebut, maka indikator Fasilitas Belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitas dan kualitas ruang kelas, peralatan kelas, perpustakaan, buku-buku sebagai sumber belajar, serta peralatan dan perlengkapan belajar siswa.

4. Teman Sebaya

a. Pengertian Teman Sebaya

Semakin bertambah usia, seorang anak akan memperluas hubungan sosialnya dan mulai keluar dari lingkungan keluarga. 36 Lingkungan sosial pertama di mana siswa belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya adalah lingkungan teman sebaya. Rita Eka Izzaty, dkk 2013: 113 mengartikan “Teman sebaya adalah teman sekolah dan teman bermain di luar sekolah ”. Menurut Santrock 2009: 109, teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama. Interaksi teman sebaya yang memiliki usia yang sama memainkan peran khusus dalam perkembangan sosio-emosional anak. Umar Tirtarahaja dan La Sulo 2005: 181 mengemukakan pendapatnya bahwa: Teman sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang- orang yang sama usianya, antara lain: teman bermain pada masa kanak-kanak, teman monoseksual yang hanya beranggotakan anak-anak sejenis kelamin, atau geng yaitu kelompok anak-anak nakal. Mula-mula kelompok teman sebaya terbentuk secara kebetulan. Dalam perkembangan selanjutnya, masuknya anak ke dalam kelompok sebaya berdasarkan atas pilihan. Setelah anak masuk ke sekolah, kelompok teman sebaya dapat berupa teman-teman sekelasnya, klik dalam kelasnya dan kelompok permainan Abu Ahmadi, 2007: 192. Dalam kelompok teman sebaya, individu akan merasakan adanya sebuah persamaan yang baik dalam usia, status sosial, kebutuhan, maupun tujuan untuk memperkuat kelompok itu, sehingga individu di dalam kelompok tersebut akan merasa menemukan dirinya