Motivasi Belajar Deskripsi Data Khusus

76 3 Menghitung panjang kelas interval Panjang kelas interval P = = = 3,857 dibulatkan menjadi 4 Distribusi frekuensi Motivasi Belajar dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 155 atau pada tabel berikut: Tabel 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 33 – 36 5 5,49 2 37 – 40 6 6,59 3 41 – 44 16 17,58 4 45 – 48 24 26,37 5 49 – 52 26 28,57 6 53 – 56 10 10,99 7 57 – 60 4 4,40 Jumlah 91 100 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Motivasi Belajar tersebut dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 77 Selanjutnya data tersebut digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Motivasi Belajar. Kategori kecenderungan Motivasi Belajar menggunakan ketentuan sebagai berikut: Kategori Sangat Tinggi = X Mi + SDi Kategori Tinggi = Mi ≤ X ≤ Mi + SDi Kategori Rendah = Mi – SDi ≤ X Mi Kategori Sangat Rendah = X Mi – SDi Djemari Mardapi, 2008: 123 Harga Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut: Mean ideal Mi = skor tertinggi + skor terendah = 64 + 16 = 40 Standar Deviasi ideal SDi = skor tertinggi – skor terendah = 64 – 16 = 8 Berdasarkan harga Mi dan SDi tersebut, maka kategori kecenderungan Motivasi Belajar dapat dihitung sebagai berikut: Kategori Sangat Tinggi = X Mi + SDi = X 48 Kategori Tinggi = Mi ≤ X ≤ Mi + SDi = 40 ≤ X ≤ 48 Kategori Rendah = Mi – SDi ≤ X Mi = 32 ≤ X 40 Kategori Sangat Rendah = X Mi – SDi = X 32 78 Kategori kecenderungan Motivasi Belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Kecenderungan Motivasi Belajar No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Keterangan Kecenderungan 1 X 48 40 43,96 Sangat Tinggi 2 40 ≤ X ≤ 48 43 47,25 Tinggi 3 32 ≤ X 40 8 8,79 Rendah 4 X 32 Sangat Rendah Jumlah 91 100 Sumber: Data primer yang diolah pada lampiran 6 halaman 155 Berdasarkan tabel kecenderungan Motivasi Belajar tersebut dapat diketahui bahwa Motivasi Belajar pada kategori sangat tinggi sebanyak 40 siswa 43,96, pada kategori tinggi sebanyak 43 siswa 47,25, pada kategori rendah sebanyak 8 siswa 8,79, dan tidak ada siswa pada kategori sangat rendah. Kecenderungan Motivasi Belajar dapat disajikan dalam pie chart sebagai berikut: Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Motivasi Belajar 43,96 47,25 8,79 0,00 Motivasi Belajar Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 79 Pie chart kecenderungan Motivasi Belajar tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan Motivasi Belajar berada pada kategori tinggi.

c. Fasilitas Belajar

Data variabel Fasilitas Belajar diperoleh melalui kuesioner atau angket yang terdiri dari 13 butir pernyataan dengan jumlah responden sebanyak 91 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui skor tertinggi sebesar 42 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 52 4 × 13 dan skor terendah sebesar 26 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu sebesar 13 1 × 13. Selanjutnya data tersebut dianalisis sehingga diperoleh nilai Mean M sebesar 34,87, Median Me sebesar 35, Modus Mo sebesar 37, dan Standar Deviasi SD sebesar 3,413. Hasil analisis ini dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 155. Distribusi frekuensi Fasilitas Belajar disusun dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1 Menentukan jumlah kelas interval Jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 91 = 1 + 3,3 1,959 = 1 + 6,465 = 7,465 dibulatkan menjadi 7 2 Menghitung rentang data Rentang data R = skor tertinggi – skor terendah + 1 = 42 – 26 + 1 = 17 80 3 Menghitung panjang kelas interval Panjang kelas interval P = = = 2,429 dibulatkan menjadi 3 Distribusi frekuensi Fasilitas Belajar dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 155 atau pada pada tabel berikut: