Pengertian Teman Sebaya Teman Sebaya

36 Lingkungan sosial pertama di mana siswa belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya adalah lingkungan teman sebaya. Rita Eka Izzaty, dkk 2013: 113 mengartikan “Teman sebaya adalah teman sekolah dan teman bermain di luar sekolah ”. Menurut Santrock 2009: 109, teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama. Interaksi teman sebaya yang memiliki usia yang sama memainkan peran khusus dalam perkembangan sosio-emosional anak. Umar Tirtarahaja dan La Sulo 2005: 181 mengemukakan pendapatnya bahwa: Teman sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang- orang yang sama usianya, antara lain: teman bermain pada masa kanak-kanak, teman monoseksual yang hanya beranggotakan anak-anak sejenis kelamin, atau geng yaitu kelompok anak-anak nakal. Mula-mula kelompok teman sebaya terbentuk secara kebetulan. Dalam perkembangan selanjutnya, masuknya anak ke dalam kelompok sebaya berdasarkan atas pilihan. Setelah anak masuk ke sekolah, kelompok teman sebaya dapat berupa teman-teman sekelasnya, klik dalam kelasnya dan kelompok permainan Abu Ahmadi, 2007: 192. Dalam kelompok teman sebaya, individu akan merasakan adanya sebuah persamaan yang baik dalam usia, status sosial, kebutuhan, maupun tujuan untuk memperkuat kelompok itu, sehingga individu di dalam kelompok tersebut akan merasa menemukan dirinya 37 dan akan mengembangkan rasa sosialnya seiring dengan perkembangan kepribadiannya Slamet Santosa, 2006: 77. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Teman Sebaya adalah individu atau sekelompok individu di lingkungan sekolah yang saling berinteraksi secara intensif karena mempunyai persamaan usia, status sosial, kebutuhan, dan minat. Interaksi yang terjadi di dalam teman sebaya menyebabkan kelerlibatan individu secara aktif sehingga dapat terjadi dorongan dan dukungan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini dapat mempengaruhi kegiatan belajar dan pencapaian prestasi belajar.

b. Jenis-jenis Teman Sebaya

Santrock 2009: 112 menyatakan bahwa para ahli telah menemukan lima jenis status teman sebaya. Lima jenis status teman sebaya yang ditemukan adalah sebagai berikut: 1 Anak-anak populer popular children, seringkali dipilih sebagai kawan terbaik dan jarang tidak disukai oleh kawannya. 2 Anak biasa, anak yang tidak sering disukai juga anak yang tidak sering tidak disukai. 3 Anak rata-rata average children, memperoleh angka rata-rata untuk dipilih secara positif dan negatif oleh kawan-kawannya. 4 Anak-anak yang ditolak rejected children, jarang dipilih sebagai kawan terbaik seseorang dan secara aktif tidak disukai oleh kawan-kawannya. 38 5 Anak-anak kontroversial controversial children, mungkin dipilih sebagai kawan terbaik seseorang atau mungkin pula tidak disukai oleh kawan-kawannya. Wentzal dan Asher dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2013: 114 membedakan anak tidak populer menjadi tiga tipe, yaitu: 1 Anak yang diabaikan, yaitu anak yang jarang dinominasikan sebagai teman baik, tetapi bukan tidak disukai oleh teman- temannya. 2 Anak yang ditolak, yaitu anak yang jarang dinominasikan sebagai teman yang baik dan tidak disukai oleh kelompoknya. 3 Anak yang kontroversi, yaitu anak yang dinominasikan sebagai teman yang baik dan kadang tidak disukai oleh teman-temannya. Berdasarkan penjabaran tersebut, teman sebaya ada kalanya menjadi anak yang diterima dalam suatu kelompok pertemanan dan ada kalanya menjadi anak yang ditolak untuk suatu kelompok pertemanan yang lain. Namun pada dasarnya, setiap anak memiliki kelompok pertemanannya sendiri yang di kelompok tersebut ia akan terlibat interaksi aktif. Teman dalam kelompok tersebut bertindak sebagai orang yang dipercaya dan dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami, terutama masalah belajar. Pemberian dukungan dari teman sebaya dapat menimbulkan semangat dalam belajar dan pencapaian prestasi belajar yang baik.